31 C
Jakarta
19 April 2024, 10:26 AM WIB

Harga Tiket Masuk Kawasan Pura Agung Besakih Naik, Ini Kata Pengelola

AMLAPURA– Manajemen Operasional Pengelolaan Kawasan Pura Agung Besakih berencana menaikkan harga tiket kunjungan untuk wisatawan mancanegara (Wisman). Hal itu diungkapkan, Plt Manajer Operasional Pura Agung Besakih, I Gusti Bagus Karyawan ditemui Minggu (21/8).

 

Karyawan menjelaskan kenaikan harga tiket tersebut setelah adanya penataan dengan sejumlah sarana penunjang yang ada di Kawasan Pura Agung Besakih. Sebagai gambaran, setelah pihaknya melakukan penjajakan ke Borobudur yang saat ini sudah mengalami kenaikan harga tiket masuk. “Tapi tidak sama harganya seperti di Borobudur. Kami masih perlu kaji ulang juga. Penyesuaian tiket seiring dengan sarana penunjang,” ujarnya.

 

Saat ini, harga tiket untuk wisman ke Pura Agung Besakih sebesar Rp 60 ribu. Sementara untuk wisatawan domestik Rp 30 ribu. Namun, kenaikan ini hanya berlaku bagi wisman saja. “Angka kenaikannya belum kami tentukan berapa,” kata Karyawan.

 

Penataan kawasan Pura Agung Besakih berisi penambahan sejumlah fasilitas. Seperti gedung parkir, pusat informasi, penataan di Margi Agung serta adanya pusat ekonomi di Bencingah Agung hingga bioskop untuk pemuteran film dokumenter Pura Agung Besakih. “Melihat berbagai fasilitas yang telah dibangun ini, nantinya kawasan Pura Agung Besakih pasti akan memerlukan biaya operasional yang lebih tinggi dari sebelumnya. Untuk itu perlu penyesuaian harga tiket,” jelas Karyawan.

 

Dia memaparkan, biaya operasional hingga pemeliharaan Pura Agung Besakih sebelum dilakukan penataan cukup tinggi. Sebagai gambaran, pendapatan dalam satu tahun di tahun 2017 mencapai Rp 12 miliar dengan rata-rata kunjungan sebanyak 550 orang per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 8 miliar ke Pura Agung Besakih, sisanya dibagi ke pihak Pemkab Karangasem dan Desa Adat Besakih. “Kami tetap membagikan ke tiga lembaga ini. Jadi setiap akhir tahun nyaris tanpa ada sisa. Karena pola pembagiannya itu 50 persen ke Pura Besakih, 25 persen ke Pemkab Karangasem, dan 25 persen lagi ke Desa Adat Besakih,” bebernya.

 

Nantinya, dengan adanya kenaikan harga tiket bagi wisman diharapkan mampu meningkatkan pendapatan. Ketika nantinya ada kenaikan tiket tersebut, wisman tidak lagi dipungut biaya apapun. “Itu include seperti sarung, pemandu, dan rencananya kendaraan pengangkut akan disediakan sehingga wisman bisa lebih nyaman,” tandas pria yang pernah menjadi anggota DPRD Karangasem ini. (zul)

AMLAPURA– Manajemen Operasional Pengelolaan Kawasan Pura Agung Besakih berencana menaikkan harga tiket kunjungan untuk wisatawan mancanegara (Wisman). Hal itu diungkapkan, Plt Manajer Operasional Pura Agung Besakih, I Gusti Bagus Karyawan ditemui Minggu (21/8).

 

Karyawan menjelaskan kenaikan harga tiket tersebut setelah adanya penataan dengan sejumlah sarana penunjang yang ada di Kawasan Pura Agung Besakih. Sebagai gambaran, setelah pihaknya melakukan penjajakan ke Borobudur yang saat ini sudah mengalami kenaikan harga tiket masuk. “Tapi tidak sama harganya seperti di Borobudur. Kami masih perlu kaji ulang juga. Penyesuaian tiket seiring dengan sarana penunjang,” ujarnya.

 

Saat ini, harga tiket untuk wisman ke Pura Agung Besakih sebesar Rp 60 ribu. Sementara untuk wisatawan domestik Rp 30 ribu. Namun, kenaikan ini hanya berlaku bagi wisman saja. “Angka kenaikannya belum kami tentukan berapa,” kata Karyawan.

 

Penataan kawasan Pura Agung Besakih berisi penambahan sejumlah fasilitas. Seperti gedung parkir, pusat informasi, penataan di Margi Agung serta adanya pusat ekonomi di Bencingah Agung hingga bioskop untuk pemuteran film dokumenter Pura Agung Besakih. “Melihat berbagai fasilitas yang telah dibangun ini, nantinya kawasan Pura Agung Besakih pasti akan memerlukan biaya operasional yang lebih tinggi dari sebelumnya. Untuk itu perlu penyesuaian harga tiket,” jelas Karyawan.

 

Dia memaparkan, biaya operasional hingga pemeliharaan Pura Agung Besakih sebelum dilakukan penataan cukup tinggi. Sebagai gambaran, pendapatan dalam satu tahun di tahun 2017 mencapai Rp 12 miliar dengan rata-rata kunjungan sebanyak 550 orang per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 8 miliar ke Pura Agung Besakih, sisanya dibagi ke pihak Pemkab Karangasem dan Desa Adat Besakih. “Kami tetap membagikan ke tiga lembaga ini. Jadi setiap akhir tahun nyaris tanpa ada sisa. Karena pola pembagiannya itu 50 persen ke Pura Besakih, 25 persen ke Pemkab Karangasem, dan 25 persen lagi ke Desa Adat Besakih,” bebernya.

 

Nantinya, dengan adanya kenaikan harga tiket bagi wisman diharapkan mampu meningkatkan pendapatan. Ketika nantinya ada kenaikan tiket tersebut, wisman tidak lagi dipungut biaya apapun. “Itu include seperti sarung, pemandu, dan rencananya kendaraan pengangkut akan disediakan sehingga wisman bisa lebih nyaman,” tandas pria yang pernah menjadi anggota DPRD Karangasem ini. (zul)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/