26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:43 AM WIB

Empat Hari Masih Kandas, Kapal Tunu Pratama Jaya Semakin Masuk Teluk

NEGARA– Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang kandas di Selat Bali belum lepas hingga, Minggu (21/8). Terhitung 4 hari kapal tersangkut di perairan dangkal. Bahkan kapal bergeser dari lokasi kandas pertama, masuk ke dalam Teluk Gilimanuk.

 

Pantauan di Pelabuhan Gilimanuk, kapal berada di sebelah utara Pura Segara Gilimanuk. Lokasi saat ini kapal kandas, berada di sebelah Utara atau samping kanan pura. Padahal sebelumnya, pada saat awal kapal kandas berada di arah depan pura. Diperkirakan kapal bergeser sekitar 100 meter dari lokasi awal kandas.

 

Kondisi tersebut dibenarkan Korsatpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan. Menurutnya, karena kondisi cuaca saat ini, angin masih kencang sejak beberapa hari terkahir membuat kapal bergeser sekitar 100 meter dari lokasi awal. “Ya, memang bergeser, karena kondisi angin di perairan yang kencang,” jelasnya.

 

Kapal yang kandas sejak Kamis sekitar pukul 13.00 WITA, selain kapten sudah berusaha olah gerak sendiri untuk lepas dari kandas, sudah sempat dilakukan upaya penarikan dengan kapal tunda atau tugboat. Bahkan dua kapal tunda sudah dikerahkan pada Sabtu (20/8) lalu hingga Minggu pagi, namun usaha penarikan tidak membuahkan hasil. “Sudah ditarik kapal tunda tapi belum bisa lepas dari kandas,” ujarnya.

 

Penarikan kapal kandas dengan kapal tunda akan dilakukan lagi pada saat air laut pasang tinggi. Karena jika air laut masih surut, semakin sulit menarik kapal yang kandas. “Nanti kalau air laut sudah pasang mau ditarik lagi,” ungkapnya.

 

Sementara itu, anak buah kapal (ABK) kapal masih berada dalam kapal sejak awal kandas hingga kemarin. Sedangkan para sopir yang memiliki kendaran dalam kapal yang kandas berada di hotel yang difasilitasi pihak perusahan.

 

Sastrawan menambahkan, kapal yang kandas saat akan berangkat menuju Pelabuhan Gilimanuk tersebut tidak memuat banyak kendaraan. Beruntungnya, tidak ada muatan yang rawan busuk jika dibiarkan lama, bahkan dari tujuh kendaraan yang ada dalam kapal kondisi kosong.

 

Diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya, kandas di perairan dangkal wilayah perairan Selat Bali, Kamis (18/8) siang sekitar pukul 13.00 WITA. Sekitar 200 meter dari dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk.

Kapal kandas, saat baru keluar dari dermaga LCM Gilimanuk. Saat itu, kapal mundur untuk bermanuver menuju Pelabuhan Gilimanuk. Namun tiba-tiba angin kencang membuat kapal terseret hingga ke Utara hingga sebelah utara dekat Pura Segara.

 

Kandasnya kapal ini disebabkan oleh angin yang cukup kencang hingga 35 knot. Kapal kandas di perairan dangkal dan sulit untuk bergerak lagi. Nakhoda sempat berusaha melakukan olah gerak, namun karena airnya surut tidak bisa bergerak.

 

Penumpang kapal dievakuasi, oleh potensi SAR gabungan. Karena hanya ada 15 penumpang, langsung dibawa satu kapal cepat milik Polairud Polres Jembrana. Tim SAR gabungan TNI AL, Satpolairud Polres Jembrana, Basarnas Jembrana dan instansi terkait juga siaga di Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan 7 muatan kendaraan masih tetap berada di dalam kapal. (bas)

NEGARA– Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang kandas di Selat Bali belum lepas hingga, Minggu (21/8). Terhitung 4 hari kapal tersangkut di perairan dangkal. Bahkan kapal bergeser dari lokasi kandas pertama, masuk ke dalam Teluk Gilimanuk.

 

Pantauan di Pelabuhan Gilimanuk, kapal berada di sebelah utara Pura Segara Gilimanuk. Lokasi saat ini kapal kandas, berada di sebelah Utara atau samping kanan pura. Padahal sebelumnya, pada saat awal kapal kandas berada di arah depan pura. Diperkirakan kapal bergeser sekitar 100 meter dari lokasi awal kandas.

 

Kondisi tersebut dibenarkan Korsatpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan. Menurutnya, karena kondisi cuaca saat ini, angin masih kencang sejak beberapa hari terkahir membuat kapal bergeser sekitar 100 meter dari lokasi awal. “Ya, memang bergeser, karena kondisi angin di perairan yang kencang,” jelasnya.

 

Kapal yang kandas sejak Kamis sekitar pukul 13.00 WITA, selain kapten sudah berusaha olah gerak sendiri untuk lepas dari kandas, sudah sempat dilakukan upaya penarikan dengan kapal tunda atau tugboat. Bahkan dua kapal tunda sudah dikerahkan pada Sabtu (20/8) lalu hingga Minggu pagi, namun usaha penarikan tidak membuahkan hasil. “Sudah ditarik kapal tunda tapi belum bisa lepas dari kandas,” ujarnya.

 

Penarikan kapal kandas dengan kapal tunda akan dilakukan lagi pada saat air laut pasang tinggi. Karena jika air laut masih surut, semakin sulit menarik kapal yang kandas. “Nanti kalau air laut sudah pasang mau ditarik lagi,” ungkapnya.

 

Sementara itu, anak buah kapal (ABK) kapal masih berada dalam kapal sejak awal kandas hingga kemarin. Sedangkan para sopir yang memiliki kendaran dalam kapal yang kandas berada di hotel yang difasilitasi pihak perusahan.

 

Sastrawan menambahkan, kapal yang kandas saat akan berangkat menuju Pelabuhan Gilimanuk tersebut tidak memuat banyak kendaraan. Beruntungnya, tidak ada muatan yang rawan busuk jika dibiarkan lama, bahkan dari tujuh kendaraan yang ada dalam kapal kondisi kosong.

 

Diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya, kandas di perairan dangkal wilayah perairan Selat Bali, Kamis (18/8) siang sekitar pukul 13.00 WITA. Sekitar 200 meter dari dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk.

Kapal kandas, saat baru keluar dari dermaga LCM Gilimanuk. Saat itu, kapal mundur untuk bermanuver menuju Pelabuhan Gilimanuk. Namun tiba-tiba angin kencang membuat kapal terseret hingga ke Utara hingga sebelah utara dekat Pura Segara.

 

Kandasnya kapal ini disebabkan oleh angin yang cukup kencang hingga 35 knot. Kapal kandas di perairan dangkal dan sulit untuk bergerak lagi. Nakhoda sempat berusaha melakukan olah gerak, namun karena airnya surut tidak bisa bergerak.

 

Penumpang kapal dievakuasi, oleh potensi SAR gabungan. Karena hanya ada 15 penumpang, langsung dibawa satu kapal cepat milik Polairud Polres Jembrana. Tim SAR gabungan TNI AL, Satpolairud Polres Jembrana, Basarnas Jembrana dan instansi terkait juga siaga di Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan 7 muatan kendaraan masih tetap berada di dalam kapal. (bas)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/