29.5 C
Jakarta
17 April 2024, 1:35 AM WIB

Desa Diminta Siagakan Relawan Bencana, Antisipasi Bencana Alam di Musim Penghujan

SINGARAJA– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng meminta agar desa-desa mengaktifkan relawan siaga bencana. Para relawan diminta siaga, sebab intensitas hujan mulai meningkat. Praktis kondisi itu juga meningkatkan potensi terjadinya bencana alam.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengungkapkan, saat ini ada sejumlah desa yang memiliki relawan siaga bencana. Sebut saja Desa Galungan dan Desa Lemukih di Kecamatan Sawan. Kedua desa ini rutin tertimpa bencana alam. Terutama tanah longsor.

Ariadi mengatakan pihaknya sudah melakukan penjajagan ke pemerintah desa. Mengingatkan agar aparatur desa segera melakukan penyegaran pada relawan bencana. Sehingga mereka bisa siaga sepanjang musim penghujan ini.

“Kami sudah jajagi Desa Galungan dan Lemukih. Di desa ini kan potensi longsornya tinggi. Jadi kami minta supaya relawan bisa aktif dan siaga lagi. Sehingga dapat melakukan upaya penanggulangan dan mitigasi,” ujar Ariadi.

Menurutnya para relawan dapat membantu proses evakuasi apabila terjadi bencana alam. Sehingga upaya mitigasi dan penanggulangan dengan lebih optimal. “Misalnya ada tanah longsor. Relawan di desa kan lebih dekat dengan lokasi bencana. Mereka bisa melakukan penanganan awal, sambil menunggu mobilisasi personel kami ke lokasi bencana. Selain itu kalau ada korban, langkah evakuasi bisa lebih cepat,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ariadi mengatakan, para relawan sebelumnya sudah dibekali dengan pengetahuan pencegahan, mitigasi, serta evakuasi korban bencana alam. Ia optimistis keberadaan relawan bencana akan memudahkan proses penanggulangan bencana di desa.

Sekadar diketahui berdasarkan perkiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah 3 Denpasar, Kabupaten Buleleng sudah memasuki musim penghujan sejak September lalu. Curah hujan tertinggi diperkirakan akan jatuh pada Desember 2022 hingga akhir Januari 2023.

Mengantisipasi hal tersebut, relawan siaga bencana kini diaktifkan kembali. Saat ini ada sepuluh desa yang telah memiliki relawan bencana. Yakni Desa Munduk dan Gobleg di Kecamatan Banjar; Desa Wanagiri, Gitgit, dan Pancasari di Kecamatan Sukasada; Desa Sepang Kelod di Kecamatan Busungbiu; Desa Mengening di kecamatan Kubutambahan;Desa Lemukih dan Galungan di Kecamatan Sawan; dan Desa Musi di Kecamatan Gerokgak. (eps)

 

SINGARAJA– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng meminta agar desa-desa mengaktifkan relawan siaga bencana. Para relawan diminta siaga, sebab intensitas hujan mulai meningkat. Praktis kondisi itu juga meningkatkan potensi terjadinya bencana alam.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengungkapkan, saat ini ada sejumlah desa yang memiliki relawan siaga bencana. Sebut saja Desa Galungan dan Desa Lemukih di Kecamatan Sawan. Kedua desa ini rutin tertimpa bencana alam. Terutama tanah longsor.

Ariadi mengatakan pihaknya sudah melakukan penjajagan ke pemerintah desa. Mengingatkan agar aparatur desa segera melakukan penyegaran pada relawan bencana. Sehingga mereka bisa siaga sepanjang musim penghujan ini.

“Kami sudah jajagi Desa Galungan dan Lemukih. Di desa ini kan potensi longsornya tinggi. Jadi kami minta supaya relawan bisa aktif dan siaga lagi. Sehingga dapat melakukan upaya penanggulangan dan mitigasi,” ujar Ariadi.

Menurutnya para relawan dapat membantu proses evakuasi apabila terjadi bencana alam. Sehingga upaya mitigasi dan penanggulangan dengan lebih optimal. “Misalnya ada tanah longsor. Relawan di desa kan lebih dekat dengan lokasi bencana. Mereka bisa melakukan penanganan awal, sambil menunggu mobilisasi personel kami ke lokasi bencana. Selain itu kalau ada korban, langkah evakuasi bisa lebih cepat,” imbuhnya.

Lebih lanjut Ariadi mengatakan, para relawan sebelumnya sudah dibekali dengan pengetahuan pencegahan, mitigasi, serta evakuasi korban bencana alam. Ia optimistis keberadaan relawan bencana akan memudahkan proses penanggulangan bencana di desa.

Sekadar diketahui berdasarkan perkiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah 3 Denpasar, Kabupaten Buleleng sudah memasuki musim penghujan sejak September lalu. Curah hujan tertinggi diperkirakan akan jatuh pada Desember 2022 hingga akhir Januari 2023.

Mengantisipasi hal tersebut, relawan siaga bencana kini diaktifkan kembali. Saat ini ada sepuluh desa yang telah memiliki relawan bencana. Yakni Desa Munduk dan Gobleg di Kecamatan Banjar; Desa Wanagiri, Gitgit, dan Pancasari di Kecamatan Sukasada; Desa Sepang Kelod di Kecamatan Busungbiu; Desa Mengening di kecamatan Kubutambahan;Desa Lemukih dan Galungan di Kecamatan Sawan; dan Desa Musi di Kecamatan Gerokgak. (eps)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/