27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:13 AM WIB

Semalam Dua Rumah Ludes Terbakar, Warga harus Ekstra Hati-hati

SINGARAJA– Warga di Buleleng harus ektsra hati-hati, sebab musibah kebakaran rentan mengintai. Buktinya dalam semalam ada dua peristiwa kebakaran yang terjadi. Salah satu di antaranya membakar tempat ibadah di merajan rumah.

Insiden pertama terjadi di Banjar Dinas Celuk, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan. Rumah milik Luh Resi, 68, warga setempat, hampir ludes dilahap api. Salah satu perangkat elektronik miliknya mengalami korsleting dan dengan cepat menyambar bagian rumah lainnya.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00, Senin (19/9) malam. Peristiwa bermula saat pemilik rumah mendapati perangkat radio miliknya mengeluarkan asap. Belum sempat mencabut listrik, api sudah langsung berkobar dan menyambar plafon rumah. Selain itu jilatan api juga sempat menyambar kasur di dekat radio, sehingga api dengan cepat berkobar.

Warga pun bahu membahu berusaha memadamkan api. Api akhirnya berhasil dipadamkan 30 menit kemudian, setelah personel Dinas Pemadam Kebakaran dari Pos Kubutambahan, datang ke lokasi kejadian.

Peristiwa kebakaran juga terjadi di Banjar Dinas Asah, Desa Gobleg, Kecamatan Banjar. Salah satu pelinggih di merajan milik Dewa Made Murjana, 67, ludes dilahap api. Insiden itu terjadi sekitar pukul 21.00, Senin malam.

Pemilik rumah tak mengetahui pasti kejadian tersebut. Sebab sudah beristirahat di dalam rumah. Mereka baru tersadar setelah sang istri, Desak Putu Oka mendengar warga teriak kebakaran.

Saat terbangun mereka mendapati api bersumber dari merajan. Warga pun berdatangan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Diduga kebakaran berasal dari percikan api dupa. Sebab saat korban melakukan persembahyangan, angin cukup kencang di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng Made Subur mengungkapkan, sejak Agustus lalu intensitas kebakaran kian meningkat. Kebakaran bukan hanya melahap rumah, tapi juga melahap lahan-lahan perkebunan kering.

“Beberapa minggu ini, justru yang paling banyak itu kebakaran lahan. Sudah lebih dari 20 laporan kebakaran lahan yang kami tangani,” ujar Subur.

Selain itu bangunan rumah juga dinilai rentan kebakaran. Sebab masyarakat masih menggunakan instalasi listrik lama dengan model kabel serabut. Ada pula yang memilih menyambungkan kabel demi mendapat akses listrik.

“Hal itu sangat berbahaya. Biar gampang dapat akses listrik, ada beberapa stop kontak yang nyambung. Itu meningkatkan bahaya kebakaran. Jadi lebih baik masyarakat mengecek instalasi listrik di rumah mereka supaya tidak terjadi kebakaran,” tukasnya. (eps)

 

 

SINGARAJA– Warga di Buleleng harus ektsra hati-hati, sebab musibah kebakaran rentan mengintai. Buktinya dalam semalam ada dua peristiwa kebakaran yang terjadi. Salah satu di antaranya membakar tempat ibadah di merajan rumah.

Insiden pertama terjadi di Banjar Dinas Celuk, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan. Rumah milik Luh Resi, 68, warga setempat, hampir ludes dilahap api. Salah satu perangkat elektronik miliknya mengalami korsleting dan dengan cepat menyambar bagian rumah lainnya.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00, Senin (19/9) malam. Peristiwa bermula saat pemilik rumah mendapati perangkat radio miliknya mengeluarkan asap. Belum sempat mencabut listrik, api sudah langsung berkobar dan menyambar plafon rumah. Selain itu jilatan api juga sempat menyambar kasur di dekat radio, sehingga api dengan cepat berkobar.

Warga pun bahu membahu berusaha memadamkan api. Api akhirnya berhasil dipadamkan 30 menit kemudian, setelah personel Dinas Pemadam Kebakaran dari Pos Kubutambahan, datang ke lokasi kejadian.

Peristiwa kebakaran juga terjadi di Banjar Dinas Asah, Desa Gobleg, Kecamatan Banjar. Salah satu pelinggih di merajan milik Dewa Made Murjana, 67, ludes dilahap api. Insiden itu terjadi sekitar pukul 21.00, Senin malam.

Pemilik rumah tak mengetahui pasti kejadian tersebut. Sebab sudah beristirahat di dalam rumah. Mereka baru tersadar setelah sang istri, Desak Putu Oka mendengar warga teriak kebakaran.

Saat terbangun mereka mendapati api bersumber dari merajan. Warga pun berdatangan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Diduga kebakaran berasal dari percikan api dupa. Sebab saat korban melakukan persembahyangan, angin cukup kencang di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng Made Subur mengungkapkan, sejak Agustus lalu intensitas kebakaran kian meningkat. Kebakaran bukan hanya melahap rumah, tapi juga melahap lahan-lahan perkebunan kering.

“Beberapa minggu ini, justru yang paling banyak itu kebakaran lahan. Sudah lebih dari 20 laporan kebakaran lahan yang kami tangani,” ujar Subur.

Selain itu bangunan rumah juga dinilai rentan kebakaran. Sebab masyarakat masih menggunakan instalasi listrik lama dengan model kabel serabut. Ada pula yang memilih menyambungkan kabel demi mendapat akses listrik.

“Hal itu sangat berbahaya. Biar gampang dapat akses listrik, ada beberapa stop kontak yang nyambung. Itu meningkatkan bahaya kebakaran. Jadi lebih baik masyarakat mengecek instalasi listrik di rumah mereka supaya tidak terjadi kebakaran,” tukasnya. (eps)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/