SINGARAJA– Setelah kandas selama hampir tiga pekan, muatan yang ada di kapal tongkang TBS 3301 akhirnya dipindahkan. Proses pemindahan muatan itu dilakukan sejak Minggu (28/8) dan masih berlanjut hingga siang kemarin (29/8).
Muatan dari kapal tongkat tersebut dipindahkan ke tongkang dengan nomor lambung ETI 3312. Di atas kapal tongkang ETI 3312 terdapat dua unit ekskavator. Alat berat itu yang dikerahkan untuk melansir muatan dari kapal tongkang yang satu dengan kapal yang lain. Setelah itu muatan dipindahkan secara bertahap ke dermaga PLTU Celukan Bawang.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Celukan Bawang, I Gusti Komang Arbawa mengatakan, pihaknya telah membentuk tim terpadu untuk menangani hal tersebut. Saat ini otoritas pelabuhan telah meminta agar pemilik kapal segera menangani masalah kandasnya kapal tersebut.
Sejak Minggu pemilik kapal yakni PT. Trans Coal Pacific melakukan proses evakuasi muatan dengan sistem ship to ship. “Sejak kemarin (Minggu) sudah dipindahkan. Hari ini masih berjalan. Secara umum sudah kami minta perusahaan penanggungjawab agar menangani masalah itu,” kata Arbawa.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Gede Melandrat mengatakan pihaknya hingga kini terus memantau perkembangan terkini di Laut Celukan Bawang. Hingga kini pihaknya mengklaim belum menemukan adanya tanda-tanda muatan batu bara yang tumpah. “Setiap hari kami pantau perkembangannya di sana. Jadi kami hanya bisa memantau saja. Upaya lebih lanjut kami tidak punya kewenangan. Kami juga sudah informasikan perkembangannya pada Dinas Lingkungan Hidup provinsi,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tongkang pengangkut batu bara kandas di perairan Celukan Bawang, tepatnya di sebelah timur dermaga jetty PLTU Celukan Bawang. Kapal yang mengangkut 9.722 metrik ton itu miring saat berlayar di perairan Pulau Kangean karena dihempas cuaca buruk. Karena jarak pelayaran sudah cukup dekat, nakhoda memutuskan melanjutkan perjalanan ke Celukan Bawang.
Ternyata saat sampai di Celukan Bawang, kapal semakin miring. Kapal kemudian dikandaskan di sisi timur PLTU. Apabila dibiarkan, dikhawatirkan muatan batu bara tumpah ke laut dan menyebabkan kerusakan lingkungan. (eps)