NEGARA– Gelombang tinggi masih terjadi di Selat Bali. Pada pagi hari air laut pasang dan sore hari terlihat surut. Saat air surut ini, sampah yang diduga terbawa ombak terlihat di pesisir pantai. Seperti di pesisir Pantai Desa Banyubiru sejak beberapa hari terkahir.
Sampah yang terlihat saat air laut surut, sebagian besar merupakan sampah plastik. Mulai dari sampah bekas pembungkus makanan, botol minuman, botol air mineral dan kantong plastik bekas. Sampah terlihat hampir di sepanjang pantai yang memiliki panjang 1 kilometer lebih.
Kondisi pantai yang kotor dengan sampah plastik ini membuat pengunjung risih. Sehingga pengunjung pantai yang biasa datang menikmati suasana pantai sore hari terpaksa mencari pantai yang lebih bersih dari sampah plastik. “Kotor sekali pantainya, padahal bagus pemandangannya kalau sore hari,” kata Maria, salah satu pengunjung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana Dewa Ary Chandra Wisnawa mengatakan, pihaknya sudah mendapat infomasi mengenai sampah yang ada di pantai wilayah Desa Banyubiru. “Kita sudah cek, kemungkinan sampah yang terbawa ombak,” ujarnya.
Menurutnya, dengan kondisi cuaca yang terjadi saat ini, ombak besar memang berpotensi membawa sampah dan terdampar di pantai. Atau sampah yang dibuang ke sungai dan terbawa aliran sungai ke laut hingga terdampar di pantai. Jadi bukan sampah yang memang sengaja dibuang ke laut.
Pihaknya juga akan menjadwalkan penanganan dengan membersihkan sampah plastik yang berada di pesisir pantai Desa Banyubiru.
Dalam kesempatan itu, Dewa Ary meminta masyarakat tidak membuang sampah ke sungai, karena berpotensi terbawa aliran sungai ke laut sehingga mengotori laut dan berdampak pada ekosistem di laut. (bas)