27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:49 AM WIB

Pria Pencari Ikan Tewas Terseret Arus Selat Bali

NEGARA- Seorang pria pencari ikan ditemukan meninggal di laut wilayah Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Selasa (5/4) malam lalu. Korban yang diketahui bernama I Komang Agus Pande Hermawan, 25, diduga terseret arus lalu tenggelam di perairan Selat Bali sebelum akhirnya ditemukan nelayan dalam kondisi meninggal.

 

Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol I Gusti Putu Dharmanatha membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi -saksi, korban yang berasal dari Banjar Banjar Kaleran Kaja, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, diduga terseret arus pada Selasa malam sekitar sekitar pukul 20.00 WITA, tepatnya di perairan belakang jembatan timbang Cekik, Kelurahan Gilimanuk. “Tenggelam diduga karena terseret arus laut,” jelasnya, Rabu (6/4).

 

Dari keterangan Gusti Putu Astra Wiadnyana –teman korban yang bersama- sama datang ke lokasi mencari ikan dengan cara menyelam dan menembak ikan. Jarak saksi dan korban berjauhan. Beberapa saat kemudian, saksi mendengar teriakan minta tolong dari arah korban berenang.

 

Karena lokasi korban berada di laut yang dalam dan berada di palung, serta arus yang kuat, saksi tidak bisa menolong korban. Saksi kemudian menepi dan bersama saksi lain melapor ke Polsek Gilimanuk dan Polair Gilimanuk.

 

Hal tersebut juga dikuatkan pengakuan rekan korban, Gusti Komang Nanda Putra, yang berasal dari desa yang sama mencari ikan bersama korban. Saksi bersama korban dan temanya mencari ikan dengan cara menyelam, biasanya korban bersama dengan saksi menyelam di pinggir pantai. “Karena air laut dalam keadaan surut akhirnya mereka menyelam agak ke tengah mencari ikan,” ungkapnya.

 

Sayangnya, saat belum lama menyelam peristiwa menegaskan terjadi. Korban yang menyelam berjauhan dengan kedua temannya berteriak meminta tolong karena hampir tenggelam. Beberapa saat kemudian suara teriakan korban hilang.

 

Akhirnya, korban ditemukan oleh seorang nelayan yang melintas di sekitar lokasi korban tenggelam. Korban ditemukan sudah mengapung di laut dan membawanya ke pinggir pantai lalu dibawa ke Puskesmas II Melaya di Gilimanuk.

 

Dari pemeriksaan dokter di puskesmas, korban sudah tidak bernafas, tidak ada detak nadi, suhu badan dingin, keluar air busa pada lubang hidung dan mulut. Dokter juga sudah berupaya dengan resusitasi jantung paru-paru selama 15 menit namun tidak ada respon dan korban dinyatakan meninggal dunia. “Tidak ada ditemukan luka-luka. Korban kemudian dibawa ke rumah duka tadi malam sekitar jam 10 malam,” terangnya.

 

 

 

 

NEGARA- Seorang pria pencari ikan ditemukan meninggal di laut wilayah Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Selasa (5/4) malam lalu. Korban yang diketahui bernama I Komang Agus Pande Hermawan, 25, diduga terseret arus lalu tenggelam di perairan Selat Bali sebelum akhirnya ditemukan nelayan dalam kondisi meninggal.

 

Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol I Gusti Putu Dharmanatha membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi -saksi, korban yang berasal dari Banjar Banjar Kaleran Kaja, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, diduga terseret arus pada Selasa malam sekitar sekitar pukul 20.00 WITA, tepatnya di perairan belakang jembatan timbang Cekik, Kelurahan Gilimanuk. “Tenggelam diduga karena terseret arus laut,” jelasnya, Rabu (6/4).

 

Dari keterangan Gusti Putu Astra Wiadnyana –teman korban yang bersama- sama datang ke lokasi mencari ikan dengan cara menyelam dan menembak ikan. Jarak saksi dan korban berjauhan. Beberapa saat kemudian, saksi mendengar teriakan minta tolong dari arah korban berenang.

 

Karena lokasi korban berada di laut yang dalam dan berada di palung, serta arus yang kuat, saksi tidak bisa menolong korban. Saksi kemudian menepi dan bersama saksi lain melapor ke Polsek Gilimanuk dan Polair Gilimanuk.

 

Hal tersebut juga dikuatkan pengakuan rekan korban, Gusti Komang Nanda Putra, yang berasal dari desa yang sama mencari ikan bersama korban. Saksi bersama korban dan temanya mencari ikan dengan cara menyelam, biasanya korban bersama dengan saksi menyelam di pinggir pantai. “Karena air laut dalam keadaan surut akhirnya mereka menyelam agak ke tengah mencari ikan,” ungkapnya.

 

Sayangnya, saat belum lama menyelam peristiwa menegaskan terjadi. Korban yang menyelam berjauhan dengan kedua temannya berteriak meminta tolong karena hampir tenggelam. Beberapa saat kemudian suara teriakan korban hilang.

 

Akhirnya, korban ditemukan oleh seorang nelayan yang melintas di sekitar lokasi korban tenggelam. Korban ditemukan sudah mengapung di laut dan membawanya ke pinggir pantai lalu dibawa ke Puskesmas II Melaya di Gilimanuk.

 

Dari pemeriksaan dokter di puskesmas, korban sudah tidak bernafas, tidak ada detak nadi, suhu badan dingin, keluar air busa pada lubang hidung dan mulut. Dokter juga sudah berupaya dengan resusitasi jantung paru-paru selama 15 menit namun tidak ada respon dan korban dinyatakan meninggal dunia. “Tidak ada ditemukan luka-luka. Korban kemudian dibawa ke rumah duka tadi malam sekitar jam 10 malam,” terangnya.

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/