SEMARAPURA – Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung telah mengusulkan pengadaan empat pasang burung hantu di anggaran Perubahan APBD 2019.
Usulan pengadaan burung hantu dari Kabupaten Tabanan itu sebagai upaya penangan hama tikus yang beberapa tahun belakangan ini masif menyerang lahan pertanian padi di Klungkung.
Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Gede Juanida mengungkapkan, hama tikus beberapa tahun belakangan ini secara masif menyerang pertanian padi milik petani di Klungkung.
Meski telah diberi racun tikus, bahkan telah dibuatkan ritual untuk menghentikan serangan hama pengerat itu, namun serangan tikus malah semakin menjadi-jadi dan menimbulkan kerugian bagi para petani.
“Kami kemudian mencoba mencari-cari solusi. Dan akhirnya kami disarankan untuk melihat penanganan hama tikus dengan burung hantu di Tabanan,” ungkapnya.
Setelah melihat cara kerja burung hantu dalam mengatasi masalah hama tikus di Tabanan, dia pun yakin hal ini bisa diterapkan untuk penanganan hama tikus di Klungkung.
Sehingga akhirnya telah diusulkan pengadaan burung hantu itu sebanyak empat pasang. “Kami sudah usulkan di anggaran perubahan untuk pengadaan 4 pasang burung hantu. Satu ekor burung hantu itu harganya sekitar Rp 1,5 juta,” katanya.
Adapun burung hantu itu nanti akan ditempatkan di Subak Aan, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan dan Subak Dawan, Desa Dawan Klod, Kecamatan Dawan.
Itu lantaran lahan pertanian di subak tersebut cukup luas, yakni 65 hektare di Subak Aan dan 50 hektare di Subak Dawan.
“Nanti oleh pembudidaya burung hantunya akan didampingi hingga burung hantu itu bisa menyesuaikan diri
di kawasan subak tersebut. Ini juga sebagai bentuk penanganan hama tikus rama lingkungan,” tandasnya.