33.9 C
Jakarta
24 November 2024, 16:13 PM WIB

Stok Beras Melimpah, Harga Stabil

DENPASAR – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali mencatat kebutuhan konsumsi beras masyarakat di Bali per bulan sekitar 36.000 ton.

Sementara produksi beras di Bali sudah mencapai 518.300 per tahun dengan rata-rata 43.000 ton per bulan. Itu artinya, ketersediaan beras di Bali masih surplus.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana, mengatakan, selain masa panen, ada sekitar 7.000 ton beras yang masuk dari luar Bali, sehingga menambah ketersediaan beras di Bali. 

Ketersediaan beras tersebut disimpan di beberapa tempat, mulai dari pabrik penggilingan padi, distributor hingga pedagang.

“Saat ini musim panen Mei sampai Agustus, ketersediaan cukup melimpah. Ada 10.000 ton beras yang beredar,” ujar Mardiana.

Ketersediaan beras yang melimpah ini memicu harga beras di Bali stabil, sehingga kenaikan harga bisa ditekan.

Pihaknya saat ini juga telah bekerjasama dengan Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) dan toko tani Indonesia (TTI) dalam rangka memproduksi beras yang menghasilkan beras dengan kualitas unggul dan harga terjangkau.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, menjelaskan,

berdasar data ketersediaan dan kebutuhan beras tahun 2017, produksi beras di Bali dalam kurun satu tahun mencapai 518.300 ton. 

Dia memaparkan, konsumsi masyarakat Bali mencapai 417.816 ton per tahun ditambah kebutuhan lain mencapai 37.478 ton per tahun.

“Kebutuhan lain yang dimaksud seperti, kebutuhan upacara, pakan ternak, hingga pariwisata,” pungkasnya.

 

DENPASAR – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali mencatat kebutuhan konsumsi beras masyarakat di Bali per bulan sekitar 36.000 ton.

Sementara produksi beras di Bali sudah mencapai 518.300 per tahun dengan rata-rata 43.000 ton per bulan. Itu artinya, ketersediaan beras di Bali masih surplus.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana, mengatakan, selain masa panen, ada sekitar 7.000 ton beras yang masuk dari luar Bali, sehingga menambah ketersediaan beras di Bali. 

Ketersediaan beras tersebut disimpan di beberapa tempat, mulai dari pabrik penggilingan padi, distributor hingga pedagang.

“Saat ini musim panen Mei sampai Agustus, ketersediaan cukup melimpah. Ada 10.000 ton beras yang beredar,” ujar Mardiana.

Ketersediaan beras yang melimpah ini memicu harga beras di Bali stabil, sehingga kenaikan harga bisa ditekan.

Pihaknya saat ini juga telah bekerjasama dengan Gabungan Kelompok tani (Gapoktan) dan toko tani Indonesia (TTI) dalam rangka memproduksi beras yang menghasilkan beras dengan kualitas unggul dan harga terjangkau.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana, menjelaskan,

berdasar data ketersediaan dan kebutuhan beras tahun 2017, produksi beras di Bali dalam kurun satu tahun mencapai 518.300 ton. 

Dia memaparkan, konsumsi masyarakat Bali mencapai 417.816 ton per tahun ditambah kebutuhan lain mencapai 37.478 ton per tahun.

“Kebutuhan lain yang dimaksud seperti, kebutuhan upacara, pakan ternak, hingga pariwisata,” pungkasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/