26.5 C
Jakarta
21 November 2024, 1:45 AM WIB

Melihat Eksistensi Kepala Daerah di Bali dalam Bermedia Sosial (4-Habis)

Bupati Jembrana Posting Sendiri, Bupati Tabanan Sanjaya Punya Timsus, Gede Dana Andalkan Facebook

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba sering membagikan kegiatannya di akun medsos pribadinya. Namun, tidak semua kegiatan diunggah, hanya kegiatan tertentu saja. Misalnya kerja sama dengan lembaga, pertemuan dengan pejabat provinsi dan pusat, serta kegiatan bersama masyarakat.

M. Basir/Juliadi/ Zulfika Rahman/Maulana Sandijaya

MENURUT Tamba, dirinya memosting kegiatan bersama masyarakat dilakukan sejak sebelum menjadi bupati. Ia memiliki akun medsos Facebook (FB) dan Instagram (IG). Ia katif bermedsos sejak menjadi anggota DPRD Bali. “Dari dulu (sebelum jadi Bupati Jembrana) sudah punya akun medsos. Facebook sama Instagram,” ujar Tamba.

Politisi Demokrat itu menambahkan, meskipun kegiatannya padat, ia mengelola sendiri akun medsosnya. Menurutnya media sosial cara paling efektif merespons keluhan masyarakat, terutama yang sudah melek teknologi.

Nah, karena dikendalikan langsung melalui handphone pribadinya, otomatis Tamba sendiri yang mengunggah ke medsos. Bahkan, konten yang diunggah sebagian diambil sendiri oleh Tamba. “Memaksimalkan potensi sumberdaya yang ada. Tidak ada tim khusus dan alokasi anggaran khusus,” tegasnya.

Sejak menggunakan medsos, Tamba mengaku akunnya tidak pernah dibobol. Tetapi ada yang pernah membuat akun atas nama bupati.

Sementara itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya memanfaatkan medsos sebagai sarana menyebarluaskan informasi tentang kegiatan dan kinerja sebagai kepala daerah. Hal itu dilakukan sejak dia menjabat sebagai wakil Bupati Tabanan.

Kabag Humas dan Prokopim Setda Tabanan, I Gusti Putu Winiantara, menjelaskan Bupati Tabanan memang cukup aktif di media sosial. Bahkan memiliki tim khusus. Tim khusus ini melekat secara langsung dengan kerja terjadwal.

“Tim ini secara khusus melakukan, peliputan dan dokumentasi serta mengelola medsos Bupati Tabanan. Jumlah personelnya tujuh orang,” ungkap Winiantara.

Dijelaskan lebih lanjut, semua platform media sosial digunakan oleh Sanjaya. Baik itu Facebook, Instagram, YouTube, dan Twitter, karena terkoneksi satu dengan yang lainnya.

Untuk konten yang diunggah ada sekitar enam konten setiap harinya. Bukan mengunggah saja, tetapi secara langsung tim khusus ini berinteraksi dengan masyarakat.  Misalnya menjawab keluhan masyarakat. Tim khusus ini adalah pegawai Pemkab Tabanan yang digaji dari APBD.

“Kami juga menjawab warga yang bertanya soal pelayanan dan masalah lainnya,” ungkap Winiantara.

Sampai saat inj ada empat akun yang dikelola. Dengan dua akun dikelola tim khusus dan dua dikelola oleh Prokopim. Dua akun dikelola tim khusus bernama adalah akun Dr. I Komang Gede Sanjaya dan Sanjaya Tabanan Era Baru. Sementara yang dikelola Prokopim, dengan akun Prokopim Tabanan dan Mekenyem Tabanan.

Bupati Karangasem Gede Dana Andalkan Facebook

Sementara itu, sejak kepemimpinan I Gede Dana sebagai Bupati Karangasem, penyampaian program, informasi, hingga sosialisasi ke masyarakat lebih sering diposting melalui media sosial. Baik Facebook (FB), Instagram (IG). hingga belakangan yang juga gencar digarap yakni TikTok.

Bagi Gede Dana, penyampaian informasi atau berkomunikasi dengan masyarakat justru lebih cepat sampai ketika diunggah melalui media sosial. Untuk ranah pribadi, melalui akun pribadinya yang juga dikelola pribadi, I Gede Dana cukup aktif di media sosial FB.

Bahkan, sebelum menjabat sebagai Bupati Karangasem akun di FB itu sudah aktif. Gede Dana juga mengunggah soal kegiatan pribadinya. “Selain informasi untuk masyarakat, sering juga saya unggah foto kegiatan sehari-hari. Seperti ngarit, kegiatan bareng keluarga, dan lainnya yang bersifat pribadi,” kata Gede Dana.

Sementara akun Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Kabupaten Karangasem. Di sana fokus mengunggah kegiatan Bupati, program, sosialisasi dan edukasi untuk kepentingan masyarakat. Bahkan, prokopim sendiri dikelola sampai lima orang. Mereka selalu mengikuti kegiatan Bupati Gede Dana.

Gede Dana mengaku tak ada ada anggaran untuk tim tersebut. Katanya, pengelolaan akun sebagai bagian dari tugas dari Prokopim sendiri. Gede Dana sendiri lebih suka memanfaatkan FB. “Karena lebih cepat dan jangkauannya juga luas. Terutama Facebook. Semua kalangan menggunakan Facebook,” ungkap politikus PDIP itu.

Ia sendiri cukup sering menerima keluhan masyarakat. “Kadang saya capture (keluhan warganet), lalu saya kirim ke kepala dinas untuk mengatasi keluhan,” terang Bupati asal Desa Datah itu.

Untuk akun di Prokopim sendiri, dalam memposting sesuatu, Gede Dana memberikan kebebasan. Namun untuk sesuatu yang bersifat sensitif, biasanya narasi yang akan diunggah terlebih dulu dikoordinasikan pada Gede Dana. (*)

 

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba sering membagikan kegiatannya di akun medsos pribadinya. Namun, tidak semua kegiatan diunggah, hanya kegiatan tertentu saja. Misalnya kerja sama dengan lembaga, pertemuan dengan pejabat provinsi dan pusat, serta kegiatan bersama masyarakat.

M. Basir/Juliadi/ Zulfika Rahman/Maulana Sandijaya

MENURUT Tamba, dirinya memosting kegiatan bersama masyarakat dilakukan sejak sebelum menjadi bupati. Ia memiliki akun medsos Facebook (FB) dan Instagram (IG). Ia katif bermedsos sejak menjadi anggota DPRD Bali. “Dari dulu (sebelum jadi Bupati Jembrana) sudah punya akun medsos. Facebook sama Instagram,” ujar Tamba.

Politisi Demokrat itu menambahkan, meskipun kegiatannya padat, ia mengelola sendiri akun medsosnya. Menurutnya media sosial cara paling efektif merespons keluhan masyarakat, terutama yang sudah melek teknologi.

Nah, karena dikendalikan langsung melalui handphone pribadinya, otomatis Tamba sendiri yang mengunggah ke medsos. Bahkan, konten yang diunggah sebagian diambil sendiri oleh Tamba. “Memaksimalkan potensi sumberdaya yang ada. Tidak ada tim khusus dan alokasi anggaran khusus,” tegasnya.

Sejak menggunakan medsos, Tamba mengaku akunnya tidak pernah dibobol. Tetapi ada yang pernah membuat akun atas nama bupati.

Sementara itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya memanfaatkan medsos sebagai sarana menyebarluaskan informasi tentang kegiatan dan kinerja sebagai kepala daerah. Hal itu dilakukan sejak dia menjabat sebagai wakil Bupati Tabanan.

Kabag Humas dan Prokopim Setda Tabanan, I Gusti Putu Winiantara, menjelaskan Bupati Tabanan memang cukup aktif di media sosial. Bahkan memiliki tim khusus. Tim khusus ini melekat secara langsung dengan kerja terjadwal.

“Tim ini secara khusus melakukan, peliputan dan dokumentasi serta mengelola medsos Bupati Tabanan. Jumlah personelnya tujuh orang,” ungkap Winiantara.

Dijelaskan lebih lanjut, semua platform media sosial digunakan oleh Sanjaya. Baik itu Facebook, Instagram, YouTube, dan Twitter, karena terkoneksi satu dengan yang lainnya.

Untuk konten yang diunggah ada sekitar enam konten setiap harinya. Bukan mengunggah saja, tetapi secara langsung tim khusus ini berinteraksi dengan masyarakat.  Misalnya menjawab keluhan masyarakat. Tim khusus ini adalah pegawai Pemkab Tabanan yang digaji dari APBD.

“Kami juga menjawab warga yang bertanya soal pelayanan dan masalah lainnya,” ungkap Winiantara.

Sampai saat inj ada empat akun yang dikelola. Dengan dua akun dikelola tim khusus dan dua dikelola oleh Prokopim. Dua akun dikelola tim khusus bernama adalah akun Dr. I Komang Gede Sanjaya dan Sanjaya Tabanan Era Baru. Sementara yang dikelola Prokopim, dengan akun Prokopim Tabanan dan Mekenyem Tabanan.

Bupati Karangasem Gede Dana Andalkan Facebook

Sementara itu, sejak kepemimpinan I Gede Dana sebagai Bupati Karangasem, penyampaian program, informasi, hingga sosialisasi ke masyarakat lebih sering diposting melalui media sosial. Baik Facebook (FB), Instagram (IG). hingga belakangan yang juga gencar digarap yakni TikTok.

Bagi Gede Dana, penyampaian informasi atau berkomunikasi dengan masyarakat justru lebih cepat sampai ketika diunggah melalui media sosial. Untuk ranah pribadi, melalui akun pribadinya yang juga dikelola pribadi, I Gede Dana cukup aktif di media sosial FB.

Bahkan, sebelum menjabat sebagai Bupati Karangasem akun di FB itu sudah aktif. Gede Dana juga mengunggah soal kegiatan pribadinya. “Selain informasi untuk masyarakat, sering juga saya unggah foto kegiatan sehari-hari. Seperti ngarit, kegiatan bareng keluarga, dan lainnya yang bersifat pribadi,” kata Gede Dana.

Sementara akun Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Kabupaten Karangasem. Di sana fokus mengunggah kegiatan Bupati, program, sosialisasi dan edukasi untuk kepentingan masyarakat. Bahkan, prokopim sendiri dikelola sampai lima orang. Mereka selalu mengikuti kegiatan Bupati Gede Dana.

Gede Dana mengaku tak ada ada anggaran untuk tim tersebut. Katanya, pengelolaan akun sebagai bagian dari tugas dari Prokopim sendiri. Gede Dana sendiri lebih suka memanfaatkan FB. “Karena lebih cepat dan jangkauannya juga luas. Terutama Facebook. Semua kalangan menggunakan Facebook,” ungkap politikus PDIP itu.

Ia sendiri cukup sering menerima keluhan masyarakat. “Kadang saya capture (keluhan warganet), lalu saya kirim ke kepala dinas untuk mengatasi keluhan,” terang Bupati asal Desa Datah itu.

Untuk akun di Prokopim sendiri, dalam memposting sesuatu, Gede Dana memberikan kebebasan. Namun untuk sesuatu yang bersifat sensitif, biasanya narasi yang akan diunggah terlebih dulu dikoordinasikan pada Gede Dana. (*)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/