Selain di bekas Taman Festival Bali, tempat rujukan pecinta horor di pusat Kota Denpasar yakni Dam Oongan atau Bendungan Oongan di Kesiman, Denpasar Timur.
Ni Kadek Novi Febriani/Candra Gupta
SATU lagi tempat rujukan pecinta horor di pusat Kota Denpasar. Yakni Dam Oongan atau Bendungan Oongan. Bendungan itu dinamakan Bendungan Oongan untuk mengingat pengorbanan Patih Kerajaan Pemecutan yang bernama Ki Sawunggaling.
Konon dikisahkan, Patih tersebut bersama sang istri menceburkan diri ke dalam sungai agar air sungai membesar atau terbendung untuk mengatasi kekeringan di sekitar wilayah Kesiman. Dam Oongan atau Dam Wongan yang berarti bendungan yang dibangun dari tubuh manusia.
Dam ini menjadi rujukan banyak penikmat horor dan mistis pasca Tukul Arwana, lewat acara Jalan-jalan Mister Tukul mengambi lokasi shoting di sana. Di sekitar kawasan itu, dulu juga terdapat kolam renang umum. Kolam itu juga terkenal dengan cerita mistisnya karena banyak orang yang tenggelam.
Nah, untuk menghilangkan kesan angker dan horor. Pemkot Denpasar sedang menata lokasi tersebut dengan di bangun taman. Begitu juga kolam renang Oongan akan ditata di kemudian hari. “Untuk menghilangkan kesan angker, penataan demi penataan kami lakukan. Untuk sekarang belum bisa dilanjutkan karena terbatasnya anggaran akibat pandemi Covid-19,” demikian jawab Kabag Humas Pemkot Denpasar Dewa Rai ketika dihubungi Jawa Pos Radar Bali kemarin malam.
“Kita harus percaya ada dimensi lain di luar kehidupan manusia. Itu harus disadari kenapa ada fisika dan metafisika. Itu berdampingan. Karena berbentuk energi makhluk halus memang tidak bisa dilihat kasat mata. Memang kita rasakan. Yang bisa merasakan harus orang yang peka dalam artian orang yang terlatih dalam dunia itu. Itulah makanya penyebabnya kadang-kadang yang tidak percaya atau tidak terlatih tidak akan merasakan,” sambung paranormal kawakan Bayu Gendeng. (bersambung)