26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:00 AM WIB

Mahasiswi Itu Tega Bekap Bayinya Sampai Tewas Karena Terus Menangis

DENPASAR – Penyidik Satreskrim Polres Gianyar terus menyelidiki penyebab seorang mahasiswi bernama Luh Widiani, 19, tega membunuh

bayinya dengan sadis di sebuah toilet kosan di Banjar Bedil, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kamis (30/8) malam lalu.

Fakta itu diungkap langsung Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Deni Septiawan kemarin. Menurutnya, dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka terkuak fakta-fakta baru.

Fakta yang sudah terungkap, bayi yang baru dilahirkan tersangka dibekap dengan celana dalam warna hitam.

“Pengakuan tersangka memang sengaja dibekap. Agar suara tangisan bayi yang baru lahir waktu itu tidak terdengar sampai keluar,” kata AKP Deni Septiawan.

Dalam pemeriksaan tersangka pun mengakui langsung menaruh bayi tersebut di dalam ember usai dibekap hingga tewas.

Hal ini dilakukan untuk menyembunyikan aksi yang sudah dilakukan. “Sampai sekarang tersangka kami tahan di Mapolres Gianyar,” paparnya.

Polisi sendiri sampai saat ini masih menunggu hasil otopsi terhadap bayi yang ditemukan tewas di ember yang diletakkan di toilet kos.

“Kami tinggal memastikan penyebab kematian ini saja. Untuk melengkapi berkas,” pungkas AKP Deni Septiawan.

Seperti diberitakan, Kamis lalu (30/8) pukul 22.00, Luh Widiani hendak diantar ke rumah sakit oleh ibunya.

Itu karena Luh mengaku perutnya membesar dan sakit. Ibunya sempat meminjam mobil. Ternyata Luh malah masuk ke toilet.

Dia melahirkan seorang diri di toilet. Selanjutnya, Luh keluar dengan lemas. Bahkan, perutnya kempes. Sang ibu dan tuan rumah kos sempat melihat kejadian itu.

Luh kemudian didesak untuk mengakui perbuatannya. Akhirnya, Luh mengaku melahirkan di toilet pada Jumat (30/8) sekitar pukul 12.00.

DENPASAR – Penyidik Satreskrim Polres Gianyar terus menyelidiki penyebab seorang mahasiswi bernama Luh Widiani, 19, tega membunuh

bayinya dengan sadis di sebuah toilet kosan di Banjar Bedil, Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kamis (30/8) malam lalu.

Fakta itu diungkap langsung Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Deni Septiawan kemarin. Menurutnya, dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka terkuak fakta-fakta baru.

Fakta yang sudah terungkap, bayi yang baru dilahirkan tersangka dibekap dengan celana dalam warna hitam.

“Pengakuan tersangka memang sengaja dibekap. Agar suara tangisan bayi yang baru lahir waktu itu tidak terdengar sampai keluar,” kata AKP Deni Septiawan.

Dalam pemeriksaan tersangka pun mengakui langsung menaruh bayi tersebut di dalam ember usai dibekap hingga tewas.

Hal ini dilakukan untuk menyembunyikan aksi yang sudah dilakukan. “Sampai sekarang tersangka kami tahan di Mapolres Gianyar,” paparnya.

Polisi sendiri sampai saat ini masih menunggu hasil otopsi terhadap bayi yang ditemukan tewas di ember yang diletakkan di toilet kos.

“Kami tinggal memastikan penyebab kematian ini saja. Untuk melengkapi berkas,” pungkas AKP Deni Septiawan.

Seperti diberitakan, Kamis lalu (30/8) pukul 22.00, Luh Widiani hendak diantar ke rumah sakit oleh ibunya.

Itu karena Luh mengaku perutnya membesar dan sakit. Ibunya sempat meminjam mobil. Ternyata Luh malah masuk ke toilet.

Dia melahirkan seorang diri di toilet. Selanjutnya, Luh keluar dengan lemas. Bahkan, perutnya kempes. Sang ibu dan tuan rumah kos sempat melihat kejadian itu.

Luh kemudian didesak untuk mengakui perbuatannya. Akhirnya, Luh mengaku melahirkan di toilet pada Jumat (30/8) sekitar pukul 12.00.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/