26 C
Jakarta
21 September 2024, 1:44 AM WIB

Pelaku Perampokan Rumah Elite Misterius, Kapolresta Beber Fakta Baru

DENPASAR – Kawan perampok yang mengobok-obok tiga rumah mewah di wilayah Denpasar Timur masih berkeliaran di Bali.

Sebab sampai saat ini polisi belum menangkap pelaku yang diduga satu jaringan itu. Kini, polisi tengah mencari dan memperbanyak bukti petunjuk berupa CCTV di tiga TKP.

Di antaranya di Jalan Drupadi IV, yang diobok-obok Jumat (4/10) sekitar pukul 15.00. Di Jalan Badak III Nomor. 6A, yang disasar perampok Jumat (4/10) sekitar pukul 14.00.

Terakhir perampokan di rumah mewah di kawasan Jalan Merdeka,  Kamis malam lalu (3/10).

Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih mendalami keterangan belasan saksi.

Pihaknya masih mencari dan memperbanyak bukti petunjuk berupa CCTV. “Mereka diduga masih berada di Bali karena kami sudah

koordinasi dengan Polsek jajaran untuk memperketat pengamanan di pintu keluar bali baik darat maupun udara,” beber Kombes Ruddi.

Menurutnya, kepolisian sudah membentuk tim khusus yang terdiri dari Satgas Counter Transnational Organize Crime (CTOC), Unit Reskrim Polsek Denpasar Tumur, dan Satreskrim Polresta.

“Saya belum bisa menduga apakah di tiga TKP itu pelakunya sama atau berbeda. Ya, kami masih melakukan penyelidikan,” katanya sembari mengatakan kurang lebih 4 CCTV sementara dicermati kepolisian.

Disinggung mengenai pasangan anak dan ibu yang jatuh dari lantai dua, Kombes Ruddi Setiawan membenarkan.

Menurutnya, keduanya melakukan aksi nekat untuk menyelamatkan diri karena takut dengan oknum perampok.

“Ya benar, ibu dan anak itu terpaksa lompat dari lantai dua rumah mereka untuk menyelamatkan diri. Sabar ya rekan-rekan, kami masih melakukan pengembangan,” tegasnya.

Sementara itu, sumber di lingkungan Polresta Denpasar mengaku dari hasil pengembangan, pelaku yang lebih dari satu orang itu melakukan aksi di tiga TKP bernama dengan modus yang sama.

Yakni congkel pintu. Karena itu diduga kuat pelakunya satu jaringan dan orang yang sama. “Penyidik sampai saat ini masih melakukan pengembangan untuk mengungkap

siapa pelaku sebenarnya yang berani melakukan aksi tersebut. Diduga kuat, di tiga TKP itu pelakunya sama,” bisik sumber kepolisian.

DENPASAR – Kawan perampok yang mengobok-obok tiga rumah mewah di wilayah Denpasar Timur masih berkeliaran di Bali.

Sebab sampai saat ini polisi belum menangkap pelaku yang diduga satu jaringan itu. Kini, polisi tengah mencari dan memperbanyak bukti petunjuk berupa CCTV di tiga TKP.

Di antaranya di Jalan Drupadi IV, yang diobok-obok Jumat (4/10) sekitar pukul 15.00. Di Jalan Badak III Nomor. 6A, yang disasar perampok Jumat (4/10) sekitar pukul 14.00.

Terakhir perampokan di rumah mewah di kawasan Jalan Merdeka,  Kamis malam lalu (3/10).

Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih mendalami keterangan belasan saksi.

Pihaknya masih mencari dan memperbanyak bukti petunjuk berupa CCTV. “Mereka diduga masih berada di Bali karena kami sudah

koordinasi dengan Polsek jajaran untuk memperketat pengamanan di pintu keluar bali baik darat maupun udara,” beber Kombes Ruddi.

Menurutnya, kepolisian sudah membentuk tim khusus yang terdiri dari Satgas Counter Transnational Organize Crime (CTOC), Unit Reskrim Polsek Denpasar Tumur, dan Satreskrim Polresta.

“Saya belum bisa menduga apakah di tiga TKP itu pelakunya sama atau berbeda. Ya, kami masih melakukan penyelidikan,” katanya sembari mengatakan kurang lebih 4 CCTV sementara dicermati kepolisian.

Disinggung mengenai pasangan anak dan ibu yang jatuh dari lantai dua, Kombes Ruddi Setiawan membenarkan.

Menurutnya, keduanya melakukan aksi nekat untuk menyelamatkan diri karena takut dengan oknum perampok.

“Ya benar, ibu dan anak itu terpaksa lompat dari lantai dua rumah mereka untuk menyelamatkan diri. Sabar ya rekan-rekan, kami masih melakukan pengembangan,” tegasnya.

Sementara itu, sumber di lingkungan Polresta Denpasar mengaku dari hasil pengembangan, pelaku yang lebih dari satu orang itu melakukan aksi di tiga TKP bernama dengan modus yang sama.

Yakni congkel pintu. Karena itu diduga kuat pelakunya satu jaringan dan orang yang sama. “Penyidik sampai saat ini masih melakukan pengembangan untuk mengungkap

siapa pelaku sebenarnya yang berani melakukan aksi tersebut. Diduga kuat, di tiga TKP itu pelakunya sama,” bisik sumber kepolisian.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/