29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:30 AM WIB

Jadi Tersangka, Begini Curahan Hati Keris: Kenapa Saya Dibeginikan?

DENPASAR – Ketut Putra Ismaya sama sekali tidak mengerti alasan polisi menetapkan dirinya sebagai tersangka.

Ditemui langsung di Mapolresta Denpasar, pria berbadan kekar dan atletis itu tampak tegar. Rasa bimbang dan kalut membuatnya tak bisa menahan ari mata.

“Demi Bali saya pernah minta maaf kepada Ustad Somad. Saya menaruh nama Laskar Bali demi kedamaian kita. Demi me-nyama braya. Saya telah berbuat mendamaikan Laskar Bali

dengan ormas lain seperti Baladika. Saya meredam kawan-kawan. Menurunkan tensi agar situasi kondusif. Saya hanya ingin berjuang demi Bali, kenapa saya dibeginikan?” ungkapnya.

Keris sapaan akrab Ismaya di perhelatan Pemilu 2019 berharap kebenaran segera muncul. “Saya orang Hindu. Saya bergerak dengan penuh jiwa dan raga ketika menolong

nyame-nyame (saudara, red) saya. Mari bersatu. Tunjukkan bila itu benar ya benar. Kalau salah ya salah. Saya pun taat hukum. Kalau salah saya tidak akan meminta tolong kepada siapa-siapa,” terangnya.

Kepada wartawan, Keris berujar agar pada saat dirinya benar namun dicap salah seperti saat ini masyarakat Bali tidak meninggalkannya.

“Ketika saya benar seperti saat ini, saya mohon jangan tinggalkan saya sendiri, tertindas seperti ini. Saya diperlakukan seperti ini untuk kesalahan yang tidak saya lakukan. Ini rekayasa demi kepentingan politik,” ungkapnya.

Ditanyai mengenai penetapan status tersangka oleh penyidik Polresta Denpasar, Keris berkata benar-benar tidak tahu letak kesalahan yang dia lakukan.

“Di mana? Salah saya apa? Apa yang saya lakukan? Saya tidak pernah merusak. Saya tidak berbuat kasar. Saya tidak mengancam atau apapun. Ini yang saya tidak tahu dan tidak mengerti.

Saya tidak terima dengan perlakuan ini, tapi sebagai orang yang menghormati hukum saya akan taat. Biar Tuhan yang menunjukkan kebenaran yang sebenarnya,” ungkap Ismaya.

Dirinya berharap keadilan akan didapat. “Saya tidak paham sama sekali kesalahan yang saya lakukan,” ulangnya. 

DENPASAR – Ketut Putra Ismaya sama sekali tidak mengerti alasan polisi menetapkan dirinya sebagai tersangka.

Ditemui langsung di Mapolresta Denpasar, pria berbadan kekar dan atletis itu tampak tegar. Rasa bimbang dan kalut membuatnya tak bisa menahan ari mata.

“Demi Bali saya pernah minta maaf kepada Ustad Somad. Saya menaruh nama Laskar Bali demi kedamaian kita. Demi me-nyama braya. Saya telah berbuat mendamaikan Laskar Bali

dengan ormas lain seperti Baladika. Saya meredam kawan-kawan. Menurunkan tensi agar situasi kondusif. Saya hanya ingin berjuang demi Bali, kenapa saya dibeginikan?” ungkapnya.

Keris sapaan akrab Ismaya di perhelatan Pemilu 2019 berharap kebenaran segera muncul. “Saya orang Hindu. Saya bergerak dengan penuh jiwa dan raga ketika menolong

nyame-nyame (saudara, red) saya. Mari bersatu. Tunjukkan bila itu benar ya benar. Kalau salah ya salah. Saya pun taat hukum. Kalau salah saya tidak akan meminta tolong kepada siapa-siapa,” terangnya.

Kepada wartawan, Keris berujar agar pada saat dirinya benar namun dicap salah seperti saat ini masyarakat Bali tidak meninggalkannya.

“Ketika saya benar seperti saat ini, saya mohon jangan tinggalkan saya sendiri, tertindas seperti ini. Saya diperlakukan seperti ini untuk kesalahan yang tidak saya lakukan. Ini rekayasa demi kepentingan politik,” ungkapnya.

Ditanyai mengenai penetapan status tersangka oleh penyidik Polresta Denpasar, Keris berkata benar-benar tidak tahu letak kesalahan yang dia lakukan.

“Di mana? Salah saya apa? Apa yang saya lakukan? Saya tidak pernah merusak. Saya tidak berbuat kasar. Saya tidak mengancam atau apapun. Ini yang saya tidak tahu dan tidak mengerti.

Saya tidak terima dengan perlakuan ini, tapi sebagai orang yang menghormati hukum saya akan taat. Biar Tuhan yang menunjukkan kebenaran yang sebenarnya,” ungkap Ismaya.

Dirinya berharap keadilan akan didapat. “Saya tidak paham sama sekali kesalahan yang saya lakukan,” ulangnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/