BANGLI – Tiga hari jaga daerah perbatasan serangkaian Operasi Ketupat Covid-19, Polres Bangli menemukan pemudik nekat pulang kampung.
Tercatat ada 15 kendaran pemudik yang nekat menerobos barisan penjagaan. Mereka langsung ditolak keluar Bangli. Pemudik itu diminta balik.
15 kendaraan pemudik itu dicegat di Jalan Soekarno, perbatasan Bangli-Gianyar. Mereka langsung dipaksa balik arah kembali ke kediamannya di Bangli.
Mereka di antaranya dari Kintamani dan Kota Bangli yang hendak mudik ke Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur.
Kasatlantas Polres Bangli AKP I Nengah Sona yang memimpin penjagaan itu menyatakan alasan kenekatan warga tetap pergi mudik.
Mereka mengaku tak punya penghasilan dan pekerjaan lagi selama pandemi Covid-19 ini. “Mereka memilih mau pulang kampung untuk kembali bertani. Kami tetap larang,” tegasnya.
Polisi juga meminta pengertian dari pemudik yang nekat itu. “Mereka kami perintahkan untuk putar balik ke tempat tinggalnya di Bangli demi kebaikan bersama,” ungkapnya.
Sementara ini pihaknya mengaku belum memberikan tindakan hukum. Hanya baru sebatas teguran saja.
Hal itu juga berlaku pada pengendara lain yang tak mengenakan masker. Sekitar seratusan lebih pengguna jalan terciduk tidak mengenakan masker.
Pelanggar masker terdiri dari pengemudi roda dua maupun roda empat. “Yang tak pakai masker kami hentikan lalu diberi masker.
Sebanyak 100 lebih masker kami sudah bagikan dalam operasi ketupat selama tiga hari ini,” sebutnya.
Kegiatan itu lebih mengedepankan penanggulangan dan pencegahan penularan virus corona. “Kami geliatkan penggunaan masker, jaga jarak, sesuai protokol pencegahan penularan virus corona,” ungkapnya.
Diharapkan dengan dilaksanaka Operasi Ketupat kali ini dapat memutus mata rantai penularan virus mematikan tersebut.