Melahirkan bayi kembar memang sudah biasa. Kembar dua apalagi. Namun, kembar tiga atau lebih banyak merupakan kelangkaan. Yang langka lagi, lahir di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.
I WAYAN WIDYANTARA, Denpasar
I Made Umum, 31, dan Ni Luh Putu Korniati, 22, sedang berbahagia. Pasangan asal Petang, Badung yang baru menikah setahun lalu ini mendapat anugerah. Sang istri melahirkan bayinya. Yang lebih senang lagi, bayi yang lahir bukan satu. Tiga anak kembar sekaligus. Ketiganya lahir di RSUP Sanglah. Ketika ditemui Kamis (3/9/2020), terpancar jelas kebahagiaan dari raut wajah pasangan ini.
Korniati pun membeberkan kisahnya. Ia mengaku saat hamil muda, atau dua bulan umur kandungan mengaku tak memiliki firasat sedikit pun.
“Tidak punya firasat, tahu-tahu waktu di USG ada tiga bayi,” ujarnya di ruang perawatan RSUP Sanglah pada Kamis (3/9).
Awalnya Korniati mengaku takut saat itu. Ketakutan itu muncul karena dalam pengetahuannya, adanya tiga anak dalam perutnya berisiko tinggi buat bayi dan sang ibu. Namun ia terus memberanikan diri dan memupuk mentalnya saat melahirkan.
Lalu bagaimana saat melahirkan? “Rasa saat melahirkan itu takut, deg-degan, apalagi usia baru 34 minggu. Tapi syukur beratnya bayi semua lumayan semua. Rasanya setelah melahirkan ini plong, terharu bersyukur bisa lahir bayi lengkap dan anungerah banget buat keluarga,” jawabnya.
Saat ini tiga buah hatinya belum memiliki nama. Meski begitu, harapan besar di masa mendatang ia pertaruhkan kepada anak-anaknya nanti. “Saya berharap mereka menjadi anak suputri, membanggakan ortu,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan banyak terima kasih pada RSUP Sanglah yang sudah melayani keluarganya dengan sangat baik di pagi buta. “Semua sudah melayani saya dengan baik. Penanganannya cepat dan tangkas,” tutupnya.
Di sisi lain, pihak RSUP Sanglah juga mengungkap proses dari datang hingga kelahiran tiga bayi kembar ini. Disebutkan, pasien datang Rabu, 2 September 2020 pukul 01.40 Wita dengan keluhan keluar air ketuban.
Sampai di IGD Kebidanan dilakukan pemeriksaan oleh dokter obgyn dan didapatkan bayi kembar tiga dengan posisi bayi pertama letak kepala, bayi kedua dan ketiga letak lintang. Setelah dilakukan pemeriksaan dalam, didapatkan pembukaan 8 sentimeter, ketuban sudah pecah, sehingga dilakukan operasi segera tanpa menunggu hasil rapid test.
“Selama periode tahun 2020, kami sudah menangani kasus triplet (kembar 3) sebanyak dua kali,” ujar Ni Wayan Murniati, selaku Kepala Ruang Vk IGD RSUP Sanglah Denpasar pada Kamis (3/9).
Dia menjelaskan, secara umum pihaknya tidak menemukan kendala yang berarti. Managemen RSUP Sanglah sudah memfasilitasi untuk menyiapkan APD Level 3 yang sesuai standar.
Dan saat ini bayi sudah rawat gabung dengan ibu di Ruang Cempaka Obstetri. “Kami sebagai bidan sangat bangga ikut terlibat dalam proses kelahiran bayi kembar tiga yang lahir dalam keadaan sehat dan bisa segera rawat gabung, di mana kasus ini sangat jarang kami temukan di lapangan,” akunya.
Soal persalinan secara SC, dia beralasan pasien sudah mengalami pecah ketuban, di mana bayi kedua dan ketiga dalam posisi lintang. Ia juga mengatakan di era pandemi Covid-19, setiap ibu hamil yang akan bersalin, wajib dilakukan pemeriksaan rapid test, namun pada kasus ini, pihaknya melakukan tindakan SC tanpa menunggu hasil rapid test, dikarenakan ada kegawatdaruratan obstetric.
“Setelah selesai tindakan, jika hasil test rapidnya reaktif, maka pasien akan dilakukan pemeriksaan swab di ruang perawatan,” terangnya.
Untuk penanganan pasien ini, melibatkan beberapa dokter. Yaitu dokter spesialis obgyn, dokter anaestesi, dokter anak, dokter paru dan bidan yang bertugas di Ruang Kebidanan IGD.