28.2 C
Jakarta
21 November 2024, 19:16 PM WIB

Jenguk Dadong Gunung, Cok Rat: Kaum Marhaen Jangan Bermental Pengemis

TABANAN – Spirit Sukarnoisme yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam sosial budaya terus didengungkan Cok Rat.

Penglingsir Puri Satria bernama lengkap Anak Agung Oka Ratmadi itu terus bergerilya ke seluruh penjuru Bali. Usia tak membuatnya berhenti blusukan untuk memenangkan hati kaum marhaen.

Cok Rat membangkitkan kenangan terhadap semangat Marhaenisme yang didengungkan Bung Karno, antara lain dengan menyanyikan bersama mars kaum marhaen.

Salah satu Marhaenis tua yang dikunjungi Cok Rat, Senin (5/3) adalah Dadong Gunung (Nenek Gunung) yang tinggal di Banjar Soka, Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan.

Dadong (Nenek) Gunung adalah tukang kebun sekaligus seorang Marhaenis sejati pemuja Bung Karno.

Keduanya terlibat dalam pembicaraan hangat. Mengenang perjuangan kaum marhaen menghadapi tekanan penguasa.

Seketika, Dadong Gunung menitikkan air mata. Mengenang masa-masa sulit, mereka menyanyikan lagu perjuangan kaum marhaen.

Lagu tersebut dinyanyikan untuk membangkitkan memori perjuangan kaum marhaen di bawah rezim otoriter.

Dalam blusukannya, Cok Rat berupaya menyentuh dan mengajak seluruh Marhaenis penjaga spirit ajaran Bung Karno, untuk berbaris dan bergerak memajukan kaum marhaen di Bali.

Salah satu caranya adalah dengan aksi memilih pemimpin yang jujur, bersih, memihak rakyat, dan bebas korupsi.

Cok Rat, melakukan semua ini sebagai bentuk dukungannya kepada Calon Gubernur Bali Nomor Urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang bertarung pada Pilgub Bali 2018.

“Saya ingin mengajak seluruh Marhaenis dan kaum Marhaen, mendukung calon gubernur yang mengamalkan semangat Tri Sakti ajaran Bung Karno.

Dan, itu ada pada sosok Rai Mantra, semangat itu terasa begitu kuat,” tandas Cok Rat.

Menurut Cok Rat, sikap yang diambilnya bukan karena membangkang pada keputusan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang merupakan anak biologis sekaligus ideologis Bung Karmo.

Sebaliknya, dirinya ingin menegakkan nilai-nilai Marhaenisme yang diusung PDIP. “Dari awal kan saya selalu bilang, saya mendukung Rai Mantra demi menegakkan semangat marhaenisme,” ujar Cok Rat. 

TABANAN – Spirit Sukarnoisme yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam sosial budaya terus didengungkan Cok Rat.

Penglingsir Puri Satria bernama lengkap Anak Agung Oka Ratmadi itu terus bergerilya ke seluruh penjuru Bali. Usia tak membuatnya berhenti blusukan untuk memenangkan hati kaum marhaen.

Cok Rat membangkitkan kenangan terhadap semangat Marhaenisme yang didengungkan Bung Karno, antara lain dengan menyanyikan bersama mars kaum marhaen.

Salah satu Marhaenis tua yang dikunjungi Cok Rat, Senin (5/3) adalah Dadong Gunung (Nenek Gunung) yang tinggal di Banjar Soka, Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan.

Dadong (Nenek) Gunung adalah tukang kebun sekaligus seorang Marhaenis sejati pemuja Bung Karno.

Keduanya terlibat dalam pembicaraan hangat. Mengenang perjuangan kaum marhaen menghadapi tekanan penguasa.

Seketika, Dadong Gunung menitikkan air mata. Mengenang masa-masa sulit, mereka menyanyikan lagu perjuangan kaum marhaen.

Lagu tersebut dinyanyikan untuk membangkitkan memori perjuangan kaum marhaen di bawah rezim otoriter.

Dalam blusukannya, Cok Rat berupaya menyentuh dan mengajak seluruh Marhaenis penjaga spirit ajaran Bung Karno, untuk berbaris dan bergerak memajukan kaum marhaen di Bali.

Salah satu caranya adalah dengan aksi memilih pemimpin yang jujur, bersih, memihak rakyat, dan bebas korupsi.

Cok Rat, melakukan semua ini sebagai bentuk dukungannya kepada Calon Gubernur Bali Nomor Urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang bertarung pada Pilgub Bali 2018.

“Saya ingin mengajak seluruh Marhaenis dan kaum Marhaen, mendukung calon gubernur yang mengamalkan semangat Tri Sakti ajaran Bung Karno.

Dan, itu ada pada sosok Rai Mantra, semangat itu terasa begitu kuat,” tandas Cok Rat.

Menurut Cok Rat, sikap yang diambilnya bukan karena membangkang pada keputusan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang merupakan anak biologis sekaligus ideologis Bung Karmo.

Sebaliknya, dirinya ingin menegakkan nilai-nilai Marhaenisme yang diusung PDIP. “Dari awal kan saya selalu bilang, saya mendukung Rai Mantra demi menegakkan semangat marhaenisme,” ujar Cok Rat. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/