GIANYAR – Penjabat bupati Gianyar I Ketut Rochineng, akhirnya memenuhi panggilan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Gianyar, Selasa (6/3) pukul 10.05.
Didampingi Kepala Kesbangpol Gianyar I Dewa Gde Alit Mudiarta, Rochineng disambut Ketua Panwaslu Gianyar, I Wayan Hartawan beserta anggotanya.
Usai pemeriksaan, Rochineng mengaku foto jari telunjuk berjejer bersama politisi PDIP disebut spontanitas.
“Kebetulan duduk bersama politisi di sana. Saya difoto, saya tidak sengaja karena sebelah saya gini jari, jadi saya spontan ikut. Tidak sengaja itu,” ujar pria berkumis itu.
Saat adegan berlangsung juga sangat cepat, tidak sampai lama, apalagi berkali-kali menunjukkan gaya jari telunjuk yang identik dengan jargon satu jalur milik paslon Koster-Ace.
“Sebentar sekali itu. Yang motret juga saya tidak tahu. Spontanitas, tidak ada tujuan maksud apa-apa. Tidak ada unsur politik,” jelasnya.
Terkait kejadian itu, Rochineng justru merasa dirugikan. “Ya jelas dirugikan. Kalau sampai begini saya jelas jadi repot begini,” jelasnya.
Ditanya mengenai ada upaya menuntut si tukang foto, Rochineng mengaku masalahnya sudah selesai. “Tadi (saat pemeriksaan, red) sudah selesai,” ujar pelantun tembang Nyujuh Ipian di album Bali Santi itu.
Rochineng sekaligus meminta masalah itu jangan sampai terulang lagi. Termasuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemprov Bali dan Pemkab Gianyar untuk tidak ikut berpolitik praktis.
“ASN saya minta jaga netralitasnya. Agar jangan ada tindakan seperti ini lagi terulang,” imbaunya lewat media.
Diberitakan sebelumnya, Rochineng melayat ke puri Ubud saat palebon Anak Agung Niang Agung. Di puri, Rochineng duduk bersila berjejer bersama para politisi PDIP.
Di antaranya Ketua DPRD Denpasar, Gusti Ngurah Gede; wakil wali kota Denpasar, Gusti Jayanegara; wakil bupati Buleleng, Sutjidra; dan wakil bupati Tabanan, Komang Sanjaya.
Pada kesempatan itu, politisi PDIP itu termasuk Rochineng ikut berfoto mengangkat jari telunjuk.