SINGARAJA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Buleleng menargetkan partisipasi pemilih pada Pilgub Bali 2018 yang diselenggarakan 27 Juni mendatang, bisa meningkat.
Maklum saja, angka partisipasi pemilih di Kabupaten Buleleng pada ajang pemilihan kepala daerah, menunjukkan trend penurunan.
Asal tahu saja, pada Pemilihan Bupati Buleleng 2017 lalu, angka partisipasi pemilih di Kabupaten Buleleng sangat rendah.
Hanya 54 persen dari total pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Angka partisipasi itu merupakan angka terendah dalam sejarah pemilihan langsung di Kabupaten Buleleng.
Ketua KPU Buleleng Gde Suardana mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan angka partisipasi pemilih.
Dari sebelumnya 54 persen pada Pilbup Buleleng 2017, setidaknya bisa lebih tinggi lagi. Gde Suardana sendiri optimistis dengan langkah-langkah sosialisasi yang telah dilakukan beberapa bulan terakhir.
KPU tercatat sudah melakukan sosialisasi melalui wahana permainan tradisional, pementasan budaya, touring bersama klub motor, sosialisasi bersama warga disabilitas, hingga menggelar sosialisasi khusus pada pemilih pemula.
“Dengan berbagai pola sosialisasi yang telah kami lakukan itu, kami optimistis bisa meningkatkan angka partisipasi pemilih,” kata Gde Suardana kemarin.
Gde Suardana menambahkan, peningkatan partisipasi pemilih bukan hanya menjadi tanggungjawab KPU.
Ia berharap sejumlah stakeholder juga turut mendukung upaya tersebut. Baik itu dari elemen pemerintah, partai politik, maupun tim kampanye pasangan calon.
“Harus bersama-sama memberikan edukasi dan pendidikan politik pada penduduk di Buleleng. Sehingga pada 27 Juni nanti, bisa beramai-ramai menyalurkan hak pilihnya,” imbuhnya.
Disinggung soal target angka, Gde mengaku tidak memasang target khusus. KPU Buleleng hanya ingin angka partisipasi meningkat dibandingkan Pilbup Buleleng 2017 lalu.
Kalau toh harus menetapkan target angka, ia mengaku hanya mengikuti target dari KPU Bali, yakni 75,5 persen.