Hampir 38 tahun bergelut sebagai peternak Kodok Lembu tak membuat I Wayan Nuastra, jenuh atau bosan. Malah, Pak Kodok ini meraih banyak penghargaan.
JULIADI, Tabanan
LUAS kandang Kodok berukuran 120 meter persegi itulah tempat pria berusia 64 tahun menghabiskan hampir seluruh waktunya setiap hari bersama istrinya Ni Wayan Nuadi, 63.
Kandang Kodok Lembu terbuat dari semen ditutup dengan jaring. Tujuannya tak lain agar Kodok tidak loncat atau keluar dari kandang.
“Begini setiap hari saya kerjakan bersama istri. Mulai dari memberikan pakan, membersihkan kandang dan menyortirkan kodok yang siap dibawa ke hotel dan restoran di Bali,” ucap pria yang akrab disapa Pak Kodok.
Menurutnya, dalam pemeliharaan kodok terpenting kebersihan kandang. Hal itu dilakukan untuk menjaga kesehatan kodok.
Bersih kandang dilakukan dua kali sehari. Semakin bersih air, kodok akan semakin sehat dan cepat tumbuh.
Sebagai peternak kodok, yang namanya penyakit pasti dijumpai. Kodok lembu lebih banyak terserang penyakit mata putih dan borok.
Mengobati penyakit ini biasa menggunakan obat mata tetes manusia. “Sedangkan pada pakan ternak kodok lembu rata-rata sehari
menghabiskan 7,5 kilogram setrat pakan ikan lele, itu bagi 8 ribu kodok lembu yang saya ternak saat ini,” jelasnya.
Selama puluhan tahun berternak kodok lembu dirinya juga menemukan hal aneh pada pertumbuhan kodok.
Kodok lembu hingga berusia 1 tahun ukuran masih kecil tak sama dengan ukuran Kodok lembu umumnya.
“Yang lebih aneh lagi kami menemukan Kodok Lembu berkaki lima. Sayangnya kodok itu lupa kami awet agar buktinya. Kodok berkaki lima hanya dapat hidup dalam hitungan 4 bulan,” ungkapnya.
Beternak spesies ini diakui banyak banyak dan hasilnya. Sehingga dapat bertahan sampai saat ini. Selain menambah income keluarga, juga menuai beberapa penghargaan nasional.
Mulai dari penghargaan yang diberikan oleh kementerian kelautan perikanan sebagai peternak kodok terbaik, dari presiden,
dari Bank Indonesia sebagai peternak kodok dalam jumlah banyak hingga penghargaan sebagai penemu dan bapak kodok dari salah satu station televisi di Indonesia.
“Kodok Lembu ini membuat saya sering ke Surabaya dan Jakarta. Karena sering kali diundang sebagai pemateri mengajar pelatihan dan pembinaan beternak kodok,” sebutnya.
Katanya, Kodok Lembu ini acap disajikan bagi wisatawan Tiongkok, Taiwan, Thailand dan Jepang yang datang ke Bali.
Musim pemesanan terjadi meningkat biasanya di bulan Agustus sampai Desember. Karena banyaknya pemesanan kodok lembu. Menolak pesanan pun sering dirinya lakukan.
“Tahun 1990 saya sempat melakukan pengiriman kodok lembu hingga keluar pulau Bali. Sekarang sudah tidak lagi,
karena stok kodok lembu tak memungkinkan dapat terpenuhi ke luar Bali. Sedangkan keperluan hotel dan restoran di Bali sudah cukup banyak,” tuturnya.
Disinggung mengenai khasiat makan daging kodok. Kata orang yang sering datang kemari, daging kodok bagi kesehatan selain pengobat impotensi juga sebagai mengatasi kerusakan jatung dan penyakit asma.
“Kodok Lembu nol koleterol. Itu sih kata peneliti dan pelajar yang studi banding kemari. Kalau jelasnya secara ilmiah saya tidak tahu,” tandasnya. (*)