27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:59 AM WIB

Gagal Gaet Suwirta, PDIP Siap “Perang” Lawan Incumbent

RadarBali.com – Menghadapi Pilbup Klungkung 2018, PDIP telah melakukan komunikasi politik dengan Bupati I Nyoman Suwirta lebih dari tiga kali.

Namun ternyata komunikasi politik tersebut tidak menemukan kata sepakat. Karena itu, PDIP Klungkung menyatakan siap perang melawan incumbent di Pilbup 2018 mendatang.

Yang menarik, meski siap perang, PDIP masih kebingungan, siapa yang bakal diusung untuk menghadapi incumbent.

“Minggu depan kami akan melakukan rapat dengan DPD. Untuk rekomendasi, Desember sudah pasti berbarengan dengan Gianyar,” kata Ketua DPC PDIP Klungkung AA Gede Anom.

Menurutnya, ada tiga nama yang santer terdengar memiliki peluang besar akan diusung oleh PDIP di Pilbup Klungkung 2018 mendatang.

Tiga nama itu adalah Tjokorda Gede Agung, I Ketut Mandia, dan Wayan Sutena. Namun, tidak menutup kemungkinan, calon yang diberikan rekomendasi berasal dari non kader.

“Kami mengirim 11 nama kemudian mengerucut menjadi tujuh dan saat ini menjadi tiga. Bisa saja bukan nama itu tapi ada orang lain muncul. Itu seninya politik di PDIP,” ujarnya.

Menurutnya di Pilbup Klungkung apapun bisa terjadi, tergantung hasil rapat dengan DPD PDIP Bali dengan DPP PDIP nanti.

“Karena semua kebijakan diambil DPP karena kami hanya sebatas mengusulkan dan hasil terakhir dari pada survei maupun DPP itu yang dipakai. DPP sudah turun sebanyak lima kali,” imbuhnya.

Dan siapa pun yang terpilih nanti, menurutnya harus siap. Disinggung mengenai kekuatan PDIP di wilayah Nusa Penida yang lemah, dia mengaku saat ini kondisinya sudah berbeda.

Setelah memiliki personil tambahan dari Nusa Penida, yaitu Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati dan Ketut Lea, kekuatan PDIP di Nusa Penida saat ini kian kuat.

Bahkan, dia berbeda pandangan dengan Wakil Ketua I Bidang Kehormatan DPC PDIP Klungkung Nengah Aryanta yang ragu paket Koster – Cok Ace bisa menang di Klungkung.

“Untuk KBS kami optimis menang karena mesin partai sudah bergerak dari dulu saya sudah gerakan untuk KBS 1. Dan untungnya dalam Pilgub ini KBS 1 itu tidak berubah. Jadi kami tidak sosialisasi ulang lagi,” tandasnya. 

RadarBali.com – Menghadapi Pilbup Klungkung 2018, PDIP telah melakukan komunikasi politik dengan Bupati I Nyoman Suwirta lebih dari tiga kali.

Namun ternyata komunikasi politik tersebut tidak menemukan kata sepakat. Karena itu, PDIP Klungkung menyatakan siap perang melawan incumbent di Pilbup 2018 mendatang.

Yang menarik, meski siap perang, PDIP masih kebingungan, siapa yang bakal diusung untuk menghadapi incumbent.

“Minggu depan kami akan melakukan rapat dengan DPD. Untuk rekomendasi, Desember sudah pasti berbarengan dengan Gianyar,” kata Ketua DPC PDIP Klungkung AA Gede Anom.

Menurutnya, ada tiga nama yang santer terdengar memiliki peluang besar akan diusung oleh PDIP di Pilbup Klungkung 2018 mendatang.

Tiga nama itu adalah Tjokorda Gede Agung, I Ketut Mandia, dan Wayan Sutena. Namun, tidak menutup kemungkinan, calon yang diberikan rekomendasi berasal dari non kader.

“Kami mengirim 11 nama kemudian mengerucut menjadi tujuh dan saat ini menjadi tiga. Bisa saja bukan nama itu tapi ada orang lain muncul. Itu seninya politik di PDIP,” ujarnya.

Menurutnya di Pilbup Klungkung apapun bisa terjadi, tergantung hasil rapat dengan DPD PDIP Bali dengan DPP PDIP nanti.

“Karena semua kebijakan diambil DPP karena kami hanya sebatas mengusulkan dan hasil terakhir dari pada survei maupun DPP itu yang dipakai. DPP sudah turun sebanyak lima kali,” imbuhnya.

Dan siapa pun yang terpilih nanti, menurutnya harus siap. Disinggung mengenai kekuatan PDIP di wilayah Nusa Penida yang lemah, dia mengaku saat ini kondisinya sudah berbeda.

Setelah memiliki personil tambahan dari Nusa Penida, yaitu Ni Luh Kadek Dwi Yustiawati dan Ketut Lea, kekuatan PDIP di Nusa Penida saat ini kian kuat.

Bahkan, dia berbeda pandangan dengan Wakil Ketua I Bidang Kehormatan DPC PDIP Klungkung Nengah Aryanta yang ragu paket Koster – Cok Ace bisa menang di Klungkung.

“Untuk KBS kami optimis menang karena mesin partai sudah bergerak dari dulu saya sudah gerakan untuk KBS 1. Dan untungnya dalam Pilgub ini KBS 1 itu tidak berubah. Jadi kami tidak sosialisasi ulang lagi,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/