Banyak cara dilakukan remaja dan pasangan muda saat valentine day, 14 Februari lalu.
Perayaan tahunan yang dimaknai banyak orang sebagai hari kasih sayang itu dirayakan dengan cara beragam.
Mulai memberi kejutan bagi orang terkasih seperti memberikan hadiah cokelat, bunga rose atau mawar, makan malam romantis sampai hal-hal yang mungkin bagi sebagian orang masih dianggap tabu.
MAULANA SANDIJAYA, Tabanan
Meski tradisi merayakan valentine selalu ada, namun perayaan valentine tahun ini diakui memang agak sedikit berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya.
Jika dulu setiap malam perayaan valentine banyak warga metro yang memborong bunga untuk diberikan pasangan terkasih mereka, kali ini saat hari kasih sayang justru agak sepi.
Seperti yang terjadi di Tabanan, Bali. Meski beberapa ada yang mencari bunga, namun kondisi itu tak seramai tahun sebelumnya.
Lalu? Ternyata banyak dari mereka tak lagi mencari bunga, namun para pasangan muda justru banyak yang mencari alat kontrasepsi kondom.
“Waktu valentine kemarin pas siang ada satu dua yang cari. Pas malamnya baru banyak sekali yang datang cari kondom,” kata Putu Adi, salah satu karyawan toko modern di Tabanan, Sabtu (16/2).
Ditambahkan, para pencari kondom umumnya adalah remaja. Tapi, tidak jarang juga pria dewasa yang ikut berburu. Dari pembeli yang mencari kondom tidak ada cewek.
Rata-rata adalah lelaki. “Banyak juga kok yang om-om. Ada juga bapak-bapak, tapi tidak banyak,” imbuhnya.
Bahkan saat perayaan valentin, Ardi mengaku tidak mengitung berapa jumlah kondom yang terjual. Namun, dia memperkirakan lebih dari 15 kotak.
Yang menarik, kondom yang paling banyak dicari bukan kondom harga mahal. Kebanyakan kondom yang dibeli merek Sutra dan Durex yang harganya Rp 15 ribuan. Ada juga kemasan yang harganya Rp 9 ribuan.
“Yang bungkus merah ini paling banyak dicari. Setelah itu yang ini yang biru,” tunjuknya sambil malu-malu.
Selain kondom, barang yang laris manis saat valentine adalah cokelat batangan. Tampak cokelat di rak hanya tinggal beberapa batang.
Harga cokelat yang disediakan rata-rata berkisar Rp 15 – 20 ribuan. Bedanya, jika kondom banyak dibeli kaum pria, maka cokelat dibeli semua kalangan. Dari anak-anak, ibu-ibu, hingga dewasa membeli cokelat.
“Kalau cokelat dari pagi sudah banyak yang cari. Banyak sekali yang beli sampai malam,” tukasnya.