RadarBali.com – Pasca “gagal” meminang Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDI Perjuangan (PDIP) Bali I Wayan Koster dengan mencoba mengawinkan paket Koster Bali Satu (KBS) dengan Ketua DPD Hanura Bali Made Sudarta, partai besutan Jenderal TNI Wiranto ini balik arah.
Dengan tidak berlanjutnya lagi komunikasi dengan partai berlambang “Banteng Moncong Putih”, DPD Partai Hanura Bali kini mulai menyeriusi dengan menjalin komunikasi intensif dengan Ketua DPD Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta.
Koordinator Wilayah (Korwil) DPD Partai Hanura Bali Wayan Adnyana menegaskan, upaya Hanura Bali melakukan komunikasi intensif dengan Partai berlambang beringin, itu sebagai tindaklanjut setelah upaya komunikasi dengan PDIP menemui jalan buntu.
“Awalnya semua kami rangkul dengan menjalin komunikasi dengan sangat baik, “tegasnya. Namun setelah melalui proses, kata Adnyana, komunikasi Partai Hanura Bali dengan PDIP Bali tidak berlanjut.
“Tampaknya di persiapan Pilgub Bali 2018 memang PDIP tetap kukuh mempertahankan paket KBS-Ace. Tentu kami tidak ingin memaksa dan berhenti di sana dengan mencoba membangun komunikasi dengan pihak lain, “imbuhnya.
Komunikasi pihak lain, itu dikatakan Adnyana yakni dengan menseriusi Paket SGB (Sudikerta Gubernur Bali) dengan Wakil Ketua Umum DPP Hanura Gede Pasek Suardika (GPS).
Menurutnya, munculnya keseriusan Hanura memaketkan Kerta-Pasek juga tak lepas dari rampungnya Rapimnas dengan mempercayakan Oemar Sapta Odang (OSO) sebagai ketua Umum Hanura dan GPS selaku wakil ketua umum.
“Pasca Rapimnas, apalagi dengan masuknya Pak GPS sebagai waketum, kami (Hanura Bali) memiliki tokoh sentral. Apalagi dari sisi struktur, saat ini kami sudah memiliki 692 ranting dari total 710 desa di Bali. Artinya kami punya kekuatan besar dan sekaligus posisi tawar, “terangnya.
Fokus memaketkan Kerta-Pasek di Pilgub Bali, kata Adnyanya, juga bukan semata-mata asal pasang. SGB selaku incumbent atau petahana wakil gubernur cukup memiliki kans.
Apalagi dengan pengalamanan SGB di oemerintahan dan juga pimpinan partai besar akan makin kuat jika Sudikerta disandingkan dengan GPS.
“Keberadaan GPS sebagai tokoh sentral dengan mulai terstrukturnya kekuatan Hanura, Hanura berharap dengan sejumlah alasan itu, Hanura bisa mengambil peran di Pilgub Bali 2018 mendatang, “pungkasnya.