29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:25 AM WIB

Warning Keras, Tegalalang Paling Banyak “Doyan” Politik Uang

GIANYAR – Pilkada 2018, yakni Pilgub Bali dan Pilbup Gianyar mendapat evaluasi dari Fakultas Ilmu Sosial Politik Universtas Udayana (Fisip Unud).

Ada dua penelitian yang dilakukan, yakni tentang politik uang dan pemilih milenial. Untuk politik uang, masyarakat di kecamatan Tegalalang lebih banyak suka politik uang.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gianyar Anak Agung Gde Putra menyatakan, penelitian yang dilakukan Fisip terhadap 500 warga Gianyar itu bukan sebagai bukti adanya politik uang.

“Itu berdasar penelitian, pendapat masyarakat, bukan sudah dilakukan money politic. Apakah saudara mau uang?

Ada yang mau menerima, itu umpamanya, ada yang bilang iya dan tidak,” terang Agung Putra, disela evaluasi di Lebih, kemarin.

Dari penelitian itu, di Kabupaten Gianyar, masyarakat yang “doyan” dengan uang sebanyak 21 persen.

Kata Agung Putra, daerah yang paling besar “doyan” uang adalah kecamatan Tegalalang. “Yang paling rendah kecamatan Payangan dan kecamatan Gianyar,” jelasnya.

Walau suka jika ada yang memberikan uang, bukan berarti masyarakat itu bersedia memilih calon pemberi uang. “Itu membuktikan kesadaran mereka,” jelasnya.

Sisanya dari hasil penelitian, cenderung melihat ketokohan dan kinerja di masyarakat. “Yang bisa mempengaruhi, adalah tokoh-tokoh.

Dari penelitian bendesa yang paling besar pengaruhnya, kepala desa baru kandidat. Itu dari sisi ketokohan,” jelasnya.

 

GIANYAR – Pilkada 2018, yakni Pilgub Bali dan Pilbup Gianyar mendapat evaluasi dari Fakultas Ilmu Sosial Politik Universtas Udayana (Fisip Unud).

Ada dua penelitian yang dilakukan, yakni tentang politik uang dan pemilih milenial. Untuk politik uang, masyarakat di kecamatan Tegalalang lebih banyak suka politik uang.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gianyar Anak Agung Gde Putra menyatakan, penelitian yang dilakukan Fisip terhadap 500 warga Gianyar itu bukan sebagai bukti adanya politik uang.

“Itu berdasar penelitian, pendapat masyarakat, bukan sudah dilakukan money politic. Apakah saudara mau uang?

Ada yang mau menerima, itu umpamanya, ada yang bilang iya dan tidak,” terang Agung Putra, disela evaluasi di Lebih, kemarin.

Dari penelitian itu, di Kabupaten Gianyar, masyarakat yang “doyan” dengan uang sebanyak 21 persen.

Kata Agung Putra, daerah yang paling besar “doyan” uang adalah kecamatan Tegalalang. “Yang paling rendah kecamatan Payangan dan kecamatan Gianyar,” jelasnya.

Walau suka jika ada yang memberikan uang, bukan berarti masyarakat itu bersedia memilih calon pemberi uang. “Itu membuktikan kesadaran mereka,” jelasnya.

Sisanya dari hasil penelitian, cenderung melihat ketokohan dan kinerja di masyarakat. “Yang bisa mempengaruhi, adalah tokoh-tokoh.

Dari penelitian bendesa yang paling besar pengaruhnya, kepala desa baru kandidat. Itu dari sisi ketokohan,” jelasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/