DENPASAR – Kemenangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat pemilihan gubernur Bali Juni lalu menyisakan cerita.
Terutama bagi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Saat itu, dia bernazar (kaul) akan menari Kecak jika pasangan bernomor urut 1 itu menang.
Dan, ternyata seperti kita ketahui, Koster – Cok Ace menang mengalahkan Rai Mantra – Sudikerta. Mau tak mau, nazar itu harus ditepati.
“Jadi saudara-saudara sekalian seluruh kader partai maka dalam tradisi pilkada serentak untuk pertama kalinya Bali kita rengkuh kembali gubernur dan wakil gubernur.
Ini luar biasa. Dan saya masih menyisakan satu janji yaitu untuk menari Kecak selama tiga jam.” ungkapnya disambut gelak tawa peserta rapat koordinasi daerah di sekretariat PDIP Bali kemarin.
Hasto menuturkan, janjinya itu akan direalisasikan pada saat kampanye massa kampanye PDIP mendatang. Untuk mempersiapkan itu, dia sudah berkonsultasi dengan tokoh agama Hindu.
Ia diminta harus diawali dengan spiritual terlebih dahulu. Harus siap jiwa raga dan batin. “Proses spiritual itu. Berkat doa saudara-saudara sekalian. Semoga saya pantas menari Kecak.
Itu pasti saya akan jalankan. Saya tanya kapan bisa mulai latihannya. Itu harus dimulai dari hari Selasa. Kalau hari Senin, kurang baik untuk menari Kecak. Seperti itu dijawab,” cerita alumni Universitas Gadjah Mada ini.
Menurutnya, dibutuhkan landasan spiritual yang baik untuk menarikan tarian Kecak yang tidak sembarangan orang bisa melakukannya.
Dia beralasan, tari kecak itu bersifat dinamis dan melambangkan bangsa ini harus bergerak terus menuju kemajuan demi Indonesia maju.
“Semangat Indonesia maju itu kan termanestifasi dari gerakan tarian Kecak yang dinamis itu,” pungkasnya.