AMLAPURA – Teriakan Karangasem Spirit of Bali bergema di Taman Ujung Sukasada, Minggu (28/10) siang.
18.012 peserta tercatat menjadi bagian pentas genjek kolosal bertajuk The Spirit of Bali mulai pukul 16.01.
Pagelaran kesenian yang menjadi ciri khas Karangasem tersebut sontak menjadi rekor ke 8.714 Museum Rekor Indonesia (Muri).
Rekor sebelumnya, 15.416 peserta dipecahkan tahun 2016 silam oleh Pemkab Karangasem. Selain meningkatkan semangat nasionalisme,
pentas genjek massal tersebut juga digelar untuk membakar kesadaran kebhinekaan masyarakat Karangasem bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumantri menyebut pementasan genjek kolosal menunjukkan semangat kebersamaan membangun Karangasem menuju kabupaten yang cerdas, bersih, dan bermartabat sesuai filosofi Tri Hita Karana.
Ke depan dirinya berharap warisan atau tradisi leluhur masyarakat setempat bisa dikelola dan dikemas dalam wujud atraksi budaya.
Perwakilan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang hadir dalam pemecahan rekor MURI tersebut mengatakan atraksi budaya sangat
berpeluang menjadi daya tarik wisata yang akhirnya berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Ketua DPW NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa mengatakan Karangasem menyimpan potensi luar biasa. Sayangnya, potensi tersebut belum digarap sempurna.
Momentum pentas genjek kolosal yang untuk kali kedua memecahkan rekor MURI ungkapnya merupakan kemasan pelestarian sekaligus upaya spektakuler pengenalan genjek ke panggung internasional.
“Karangasem punya potensi yang luar biasa. Pentas ini tepat sekali diangkat oleh Pemkab Karangasem untuk memacu dan memotivasi masyarakat mencintai budayanya sendiri sekaligus mengembangkannya,” ucap Gunastawa.
Lebih lanjut, Caleg DPR RI Partai NasDem nomor urut 1 itu menyebut Karangasem tertinggal dan di era kepemimpinan I Gusti Ayu Mas Sumantri saat ini harus berjuang lebih gigih karena salah kelola di periode sebelumnya.
“Kegiatan ini bisa menjadi langkah-langkah strategis. Bagaimana masyarakat Karangasem berbuat kreatif untuk keluar dari masalah-masalah yang dihadapi tanpa harus meninggalkan Karangasem,” tegasnya.
Ciri keberhasilan pembangunan Karangasem tegas Oka Gunastawa adalah saat pemuda-pemudi Bumi Lahar berhasil mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan apa yang dilakukan Pemkab Karangasem seharusnya mereka yang merantau bisa ditarik pulang dan membangun di Karangasem. Itu intisarinya,” pungkas politisi asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem itu. (rba)