25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:26 AM WIB

Dalam Menjaga Budaya Bali Melalui Pemasaran Digital di Masa Pandemi

PANDEMI Covid-19 sejak kemunculannya di awal tahun 2020 di Indonesia telah menyebabkan berbagai permasalahan. Selain permasalahan di bidang kesehatan, permasalahan di bidang ekonomipun sangat terasa dampaknya. Di  Indonesia  sendiri tidak bisa dipungkiri bahwa keadaan ekonomi sangat tidak stabil. Pembatasan sosial berskala besar secara  tidak  langsung  membatasi  pelaksanaan aktivitas perekonomian  di  masyarakat. Kehadiran  Covid-19  ini merubah tatanan  kehidupan  dalam  aspek  global  maupun  nasional. Berbagai  aktivitas  perekonomian  mulai  dari  sektor  pariwisata  hingga  perdagangan terpaksa  harus  menutup  usahanya  dan merumahkan  para  karyawannya.

Menurunnya kedatangan wisatawan baik mancanegara maupun domestik ke Bali sebagai dampak pandemi yang membatasi kontak sosial berdampak langsung pada kinerja sektor pariwisata yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Bali. Begitu pula kegiatan sosial di masyarakat turut terdampak termasuk juga aktivitas pelayanan publik yang mulai memaksimalkan pelayanan digital. Perilaku masyarakat untuk mendapatkan produk yang diinginkan juga mulai bergeser dari pembelian langsung menjadi pembelian online.

Bagaimana dengan produk fesyen di masa pandemi? Lesunya daya beli masyarakat akibat terdampak pandemi, sesuai teori Maslow menyebabkan masyarakat akan lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan dasar yaitu pangan dibandingkan kebutuhan sandang ataupun papan saat ini.

Taksu Design, sebagai Industri Kecil Menengah (IKM) yang selama ini bergerak dibidang fesyen tentunya turut terdampak di masa pandemi. Menurut Adi Pranajaya selaku pemilik dari Taksu Design, sebagai IKM yang telah tergabung dalam program Bali Bangkit, Taksu Design terus mengembangkan kreatifitas dalam menciptakan desain baru serta selalu menjaga kualitas produk. Pemilihan bahan kain endek warna alam yang berkualitas dengan teknik lasem melalui  kerjasama dengan penenun lokal Bali maupun teknik pengerjaan yang detail oleh team produksi yang telah terlatih menjadi keunggulan yang membedakan dengan produk lainnya.

Hal inilah yang menyebabkan setiap produk yang dihasilkan oleh Taksu Design menjadi elegan, eksklusif, awet serta dapat mengeluarkan taksu (kharisma) dari pemakainya.

Taksu Design dirintis sejak tahun 2013 dengan semangat dan kepercayaan bahwa kain endek tradisional Bali dapat diterima dan bersaing dalam industri kreatif fashion di tingkat lokal maupun global. Kecantikan dan keindahan kain endek Bali dapat dikemas menjadi produk fesyen yang berkualitas dengan desain yang eksklusif. Berbagai produk fesyen dihasilkan oleh Taksu Design untuk bisa digunakan dalam berbagai situasi dan kebutuhan aktivitas seperti busana adat, busana kasual, busana formal, semi formal serta berbagai produk lainnya seperti tas dan pouch yang dapat meningkatkan kebanggaan menggunakan produk dalam negeri.

Hasil pendampingan IKM Taksu Design yang dilakukan oleh Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati, didapatkan informasi melalui kunjungan dan wawancara langsung bahwa yang menjadi kendala saat ini adalah pasokan bahan dari penenun yang saat ini terkendala karena terdampak pandemi, berkurangnya daya beli masyarakat,  berkurangnya aktivitas sosial masyarakat, kurangnya pemasaran digital serta belum adanya company profile.          

Adanya Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali kepada Pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan Perguruan Tinggi, Bupati/Walikota, Pimpinan Perangkat Daerah, Pimpinan BUMN dan BUMD, Pimpinan Perusahaan Swasta, dan Pimpinan Organisasi/Lembaga Kemasyarakatan se-Bali setiap hari Selasa memberi angin segar bagi penenun kain endek tradisional Bali serta industri pakaian jadi seperti Taksu Design untuk terus berproduksi dan mengembangkan desain terbaru karena permintaan konsumen yang turut meningkat.

           Selain mengikuti pameran Bali Bangkit yang diselenggarakan oleh Dekranasda Provinsi Bali, untuk strategi pemasaran digital, selain memanfaatkan promosi melalui media sosial Instagram, Taksu Design telah masuk dalam platform belanja digital Balimall.id. Marketplace yang bertujuan untuk memajukan IKM/UKM lokal Bali ini, dapat dimanfaatkan oleh Taksu Design untuk mengoptimalkan pemasaran digitalnya. Berbagai produk dari Taksu Design telah dimasukkan dalam katalog belanja. Namun hal yang masih perlu ditingkatkan adalah kemampuan IKM untuk mengoptimal platform digital ini agar bisa memberikan informasi selengkapnya tentang produk yang dimiliki, baik dalam hal jenis-jenis produk yang ada secara lengkap, tampilan gambar produk yang menarik serta deskripsi produk yang jelas.

      Pendampingan kepada IKM Taksu Design untuk meningkatkan kemampuan dalam pemasaran digital perlu terus dilakukan, sehingga diharapkan dengan produk yang berkualitas dan desain yang kreatif serta strategi pemasaran digital yang baik dapat membantu IKM Bali tetap bertahan dan bahkan semakin bertumbuh di masa Pandemi. (*/Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar) 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.      

PANDEMI Covid-19 sejak kemunculannya di awal tahun 2020 di Indonesia telah menyebabkan berbagai permasalahan. Selain permasalahan di bidang kesehatan, permasalahan di bidang ekonomipun sangat terasa dampaknya. Di  Indonesia  sendiri tidak bisa dipungkiri bahwa keadaan ekonomi sangat tidak stabil. Pembatasan sosial berskala besar secara  tidak  langsung  membatasi  pelaksanaan aktivitas perekonomian  di  masyarakat. Kehadiran  Covid-19  ini merubah tatanan  kehidupan  dalam  aspek  global  maupun  nasional. Berbagai  aktivitas  perekonomian  mulai  dari  sektor  pariwisata  hingga  perdagangan terpaksa  harus  menutup  usahanya  dan merumahkan  para  karyawannya.

Menurunnya kedatangan wisatawan baik mancanegara maupun domestik ke Bali sebagai dampak pandemi yang membatasi kontak sosial berdampak langsung pada kinerja sektor pariwisata yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Bali. Begitu pula kegiatan sosial di masyarakat turut terdampak termasuk juga aktivitas pelayanan publik yang mulai memaksimalkan pelayanan digital. Perilaku masyarakat untuk mendapatkan produk yang diinginkan juga mulai bergeser dari pembelian langsung menjadi pembelian online.

Bagaimana dengan produk fesyen di masa pandemi? Lesunya daya beli masyarakat akibat terdampak pandemi, sesuai teori Maslow menyebabkan masyarakat akan lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan dasar yaitu pangan dibandingkan kebutuhan sandang ataupun papan saat ini.

Taksu Design, sebagai Industri Kecil Menengah (IKM) yang selama ini bergerak dibidang fesyen tentunya turut terdampak di masa pandemi. Menurut Adi Pranajaya selaku pemilik dari Taksu Design, sebagai IKM yang telah tergabung dalam program Bali Bangkit, Taksu Design terus mengembangkan kreatifitas dalam menciptakan desain baru serta selalu menjaga kualitas produk. Pemilihan bahan kain endek warna alam yang berkualitas dengan teknik lasem melalui  kerjasama dengan penenun lokal Bali maupun teknik pengerjaan yang detail oleh team produksi yang telah terlatih menjadi keunggulan yang membedakan dengan produk lainnya.

Hal inilah yang menyebabkan setiap produk yang dihasilkan oleh Taksu Design menjadi elegan, eksklusif, awet serta dapat mengeluarkan taksu (kharisma) dari pemakainya.

Taksu Design dirintis sejak tahun 2013 dengan semangat dan kepercayaan bahwa kain endek tradisional Bali dapat diterima dan bersaing dalam industri kreatif fashion di tingkat lokal maupun global. Kecantikan dan keindahan kain endek Bali dapat dikemas menjadi produk fesyen yang berkualitas dengan desain yang eksklusif. Berbagai produk fesyen dihasilkan oleh Taksu Design untuk bisa digunakan dalam berbagai situasi dan kebutuhan aktivitas seperti busana adat, busana kasual, busana formal, semi formal serta berbagai produk lainnya seperti tas dan pouch yang dapat meningkatkan kebanggaan menggunakan produk dalam negeri.

Hasil pendampingan IKM Taksu Design yang dilakukan oleh Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati, didapatkan informasi melalui kunjungan dan wawancara langsung bahwa yang menjadi kendala saat ini adalah pasokan bahan dari penenun yang saat ini terkendala karena terdampak pandemi, berkurangnya daya beli masyarakat,  berkurangnya aktivitas sosial masyarakat, kurangnya pemasaran digital serta belum adanya company profile.          

Adanya Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali kepada Pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan Perguruan Tinggi, Bupati/Walikota, Pimpinan Perangkat Daerah, Pimpinan BUMN dan BUMD, Pimpinan Perusahaan Swasta, dan Pimpinan Organisasi/Lembaga Kemasyarakatan se-Bali setiap hari Selasa memberi angin segar bagi penenun kain endek tradisional Bali serta industri pakaian jadi seperti Taksu Design untuk terus berproduksi dan mengembangkan desain terbaru karena permintaan konsumen yang turut meningkat.

           Selain mengikuti pameran Bali Bangkit yang diselenggarakan oleh Dekranasda Provinsi Bali, untuk strategi pemasaran digital, selain memanfaatkan promosi melalui media sosial Instagram, Taksu Design telah masuk dalam platform belanja digital Balimall.id. Marketplace yang bertujuan untuk memajukan IKM/UKM lokal Bali ini, dapat dimanfaatkan oleh Taksu Design untuk mengoptimalkan pemasaran digitalnya. Berbagai produk dari Taksu Design telah dimasukkan dalam katalog belanja. Namun hal yang masih perlu ditingkatkan adalah kemampuan IKM untuk mengoptimal platform digital ini agar bisa memberikan informasi selengkapnya tentang produk yang dimiliki, baik dalam hal jenis-jenis produk yang ada secara lengkap, tampilan gambar produk yang menarik serta deskripsi produk yang jelas.

      Pendampingan kepada IKM Taksu Design untuk meningkatkan kemampuan dalam pemasaran digital perlu terus dilakukan, sehingga diharapkan dengan produk yang berkualitas dan desain yang kreatif serta strategi pemasaran digital yang baik dapat membantu IKM Bali tetap bertahan dan bahkan semakin bertumbuh di masa Pandemi. (*/Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar) 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.      

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/