33.9 C
Jakarta
18 Oktober 2024, 14:24 PM WIB

Jaga Imun dengan Aktif Berolahraga

CORONA virus desease atau lebih familiar disebut dengan Covid-19 adalah sebuah infeksi penyakit yang disebabkan oleh jenis virus terbaru yang ditemukan pada tahun 2019.

Virus ini ditularkan melalui droplet atau percikan bersin dan air liur serta kontak langsung dengan penderita Covid-19.

Penularan virus ini dapat dicegah dengan menggunakan beberapa langkah-langkah penting,

salah satunya dengan menutup hidung dengan siku saat bersin dan penggunaan masker serta melakukan physical distancing.

Kebijakan physical distancing sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 berdampak pada pola pembatasan aktivitas manusia dalam

berbagai sektor kehidupan seperti bekerja, belajar, olahraga dan berbagai aktifitas lainnya tanpa tahu kapan pandemi ini akan selesai.

Pandemi Covid-19 beresiko menyebabkan pola sedentary lifestyle dalam kehidupan manusia,

namun tidak cukup banyak penelitian terkait perubahan pola aktivitas olahraga yang dilakukan mahasiswa selama pandemi Covid-19.

Contohnya mahasiswa yang biasanya aktif melakukan aktivitas olahraga di lingkungan kampus, baik melalui kuliah praktek dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

maka kehilangan sesi kuliah praktek dan latihan olahraga dengan adanya kuliah daring dari rumah.

Selama menjalani proses mata kuliah mayoritas menggunakan sarana video conference untuk menghubungkan dosen dan mahasiswa.

Hal tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan frekuensi kebiasaan mahasiswa dalam mengoperasikan smartphone dalam waktu yang lama.

Apabila hal ini tidak disikapi dengan bijak maka hal ini beresiko membuat mahasiswa mengalami kekurangan gerak.

Selain itu dengan terbatasnya akses untuk keluar rumah maka cenderung membuat mahasiswa untuk berdiam diri di dalam rumah dalam waktu yang lama.

Kurang gerak dapat berdampak buruk bagi kesehatan seseorang karena kurang gerak merupakan faktor resiko terjadinya penyakit kardiovaskular.

Selain itu, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kurang gerak dapat menurunkan imunitas tubuh.

Bila ditelaah lebih jauh maka data WHO menunjukkan bahwa sebelum adanya pandemi Covid-19 ini maka tren global menunjukkan bahwa

terjadi kekurangan gerak fisik pada remaja di seluruh dunia, dengan data di Indonesia sebesar 86.4% remaja mengalami kekurangan gerak fisik.

Hal ini mungkin akan semakin parah dalam kondisi Covid-19 ini. Kehidupan di masa pandemi Covid-19 ini menuntut manusia menjalani waktu yang panjang setiap hari di rumah.

Seseorang yang memiliki gaya hidup yang statis dapat mengganggu sistem imun tubuh yang dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit baik yang bersifat non-infeksi (degeneratif) maupun infeksi.

Usaha pencegahan tertularnya Covid-19 dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas fisik tubuh.

Olahraga menjadi pilihan dan upaya terbaik serta termurah guna meningkatkan imunitas dan peningkatan terhadap derajat sehat.

Manfaat dan efek positif dari olahraga dapat bersifat jangka panjang. Olahraga dianggap sebagai kebutuhan pokok

bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari karena olahraga dapat meningkatkan imunitas tubuh dan kebugaran jasmani.

Pada masa pandemi yang sudah mengalami transisi ini sudah ada berbagai macam olahraga yang dapat dilakukan seperti bersepeda, jogging, gym, dan yang sedang mulai kembali digelar yaitu olahraga bola basket.

Event IBL kembali digelar pada masa pandemi ini dan meraih kesuksesan, tentunya dengan menerapkan protocol Kesehatan yang ketat serta pengecekan Kesehatan pada tiap tim.

Terdapat berbagai macam cara agar tetap aman saat masyarakat akan melakukan aktifitas olahraga diluar bersama keluarga atau teman.

Hal pertama yang dilakukan yaitu menaati protokol kesehatan yaitu memakai masker, jaga jarak aman, menggunakan hand sanitizer untuk mencegah penularan virus covid 19 secara langsung.

Hal kedua intensitas olahraga ringan sampai sedang saja. Terakhir menggunakan alat keselamatan seperti pada olahraga bersepeda yaitu helm,

kemudian memakai pakaian tertutup atau panjang, menjauhi kerumunan dan selalu mencuci tangan memakai sabun setelah selesai melakukan olahraga.

Masyarakat dapat kembali melakukan aktifitas olahraga dengan tenang dan aman tanpa takut terpapar virus covid 19.

Dengan olahraga imunitas tubuh akan terjaga dan kebugaran tubuh pun akan meningkat selama pandemi covid 19 masih berlangsung. (*)

 

 

Thesa Ibrahim Aji

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas  Negeri Malang

CORONA virus desease atau lebih familiar disebut dengan Covid-19 adalah sebuah infeksi penyakit yang disebabkan oleh jenis virus terbaru yang ditemukan pada tahun 2019.

Virus ini ditularkan melalui droplet atau percikan bersin dan air liur serta kontak langsung dengan penderita Covid-19.

Penularan virus ini dapat dicegah dengan menggunakan beberapa langkah-langkah penting,

salah satunya dengan menutup hidung dengan siku saat bersin dan penggunaan masker serta melakukan physical distancing.

Kebijakan physical distancing sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 berdampak pada pola pembatasan aktivitas manusia dalam

berbagai sektor kehidupan seperti bekerja, belajar, olahraga dan berbagai aktifitas lainnya tanpa tahu kapan pandemi ini akan selesai.

Pandemi Covid-19 beresiko menyebabkan pola sedentary lifestyle dalam kehidupan manusia,

namun tidak cukup banyak penelitian terkait perubahan pola aktivitas olahraga yang dilakukan mahasiswa selama pandemi Covid-19.

Contohnya mahasiswa yang biasanya aktif melakukan aktivitas olahraga di lingkungan kampus, baik melalui kuliah praktek dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

maka kehilangan sesi kuliah praktek dan latihan olahraga dengan adanya kuliah daring dari rumah.

Selama menjalani proses mata kuliah mayoritas menggunakan sarana video conference untuk menghubungkan dosen dan mahasiswa.

Hal tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan frekuensi kebiasaan mahasiswa dalam mengoperasikan smartphone dalam waktu yang lama.

Apabila hal ini tidak disikapi dengan bijak maka hal ini beresiko membuat mahasiswa mengalami kekurangan gerak.

Selain itu dengan terbatasnya akses untuk keluar rumah maka cenderung membuat mahasiswa untuk berdiam diri di dalam rumah dalam waktu yang lama.

Kurang gerak dapat berdampak buruk bagi kesehatan seseorang karena kurang gerak merupakan faktor resiko terjadinya penyakit kardiovaskular.

Selain itu, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kurang gerak dapat menurunkan imunitas tubuh.

Bila ditelaah lebih jauh maka data WHO menunjukkan bahwa sebelum adanya pandemi Covid-19 ini maka tren global menunjukkan bahwa

terjadi kekurangan gerak fisik pada remaja di seluruh dunia, dengan data di Indonesia sebesar 86.4% remaja mengalami kekurangan gerak fisik.

Hal ini mungkin akan semakin parah dalam kondisi Covid-19 ini. Kehidupan di masa pandemi Covid-19 ini menuntut manusia menjalani waktu yang panjang setiap hari di rumah.

Seseorang yang memiliki gaya hidup yang statis dapat mengganggu sistem imun tubuh yang dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit baik yang bersifat non-infeksi (degeneratif) maupun infeksi.

Usaha pencegahan tertularnya Covid-19 dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas fisik tubuh.

Olahraga menjadi pilihan dan upaya terbaik serta termurah guna meningkatkan imunitas dan peningkatan terhadap derajat sehat.

Manfaat dan efek positif dari olahraga dapat bersifat jangka panjang. Olahraga dianggap sebagai kebutuhan pokok

bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari karena olahraga dapat meningkatkan imunitas tubuh dan kebugaran jasmani.

Pada masa pandemi yang sudah mengalami transisi ini sudah ada berbagai macam olahraga yang dapat dilakukan seperti bersepeda, jogging, gym, dan yang sedang mulai kembali digelar yaitu olahraga bola basket.

Event IBL kembali digelar pada masa pandemi ini dan meraih kesuksesan, tentunya dengan menerapkan protocol Kesehatan yang ketat serta pengecekan Kesehatan pada tiap tim.

Terdapat berbagai macam cara agar tetap aman saat masyarakat akan melakukan aktifitas olahraga diluar bersama keluarga atau teman.

Hal pertama yang dilakukan yaitu menaati protokol kesehatan yaitu memakai masker, jaga jarak aman, menggunakan hand sanitizer untuk mencegah penularan virus covid 19 secara langsung.

Hal kedua intensitas olahraga ringan sampai sedang saja. Terakhir menggunakan alat keselamatan seperti pada olahraga bersepeda yaitu helm,

kemudian memakai pakaian tertutup atau panjang, menjauhi kerumunan dan selalu mencuci tangan memakai sabun setelah selesai melakukan olahraga.

Masyarakat dapat kembali melakukan aktifitas olahraga dengan tenang dan aman tanpa takut terpapar virus covid 19.

Dengan olahraga imunitas tubuh akan terjaga dan kebugaran tubuh pun akan meningkat selama pandemi covid 19 masih berlangsung. (*)

 

 

Thesa Ibrahim Aji

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas  Negeri Malang

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/