GIANYAR – Tidak ada satu tim pun di Liga 1 yang bisa mencuri poin di Stadion Dipta. Begitulah kalimat yang kerap diucapkan
oleh Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro dan para pemain Serdadu Tridatu setiap kali diwawancarai awak media.
Nyatanya, Bali United justru dipermalukan Sriwijaya FC di kandang sendiri dengan skor 3-4 malam kemarin (5/5).
Emosi suporter pun pecah. Di pagar luar stadion, tepatnya pada depan pintu utama VVIP, depan mixed zone, dan depan ruang konferensi pers, chant-chant kekecewaan terus mengalir dari para suporter.
Satu tujuan mereka. Menuntut perubahan dari Bali United yang tidak bermain semilitan musim lalu. Poster bergambar Widodo banyak dibawa suporter dengan tulisan “You Win or Go Home,”.
Kekecewaan ini bisa dikatakan lebih massif daripada saat era Indra Sjafri tahun 2016. Chant Baliku Bikin Malu kembali terdengar.
Bahkan lebih massif. Tuntutan awal suporter kemarin adalah selain perubahan di tubuh Bali United.
Mereka semua ingin para pemain dan jajaran pelatih serta Manajemen Bali United keluar untuk menyampaikan pernyataan kepada para suporter.
Akhirnya Irfan Bachdim dan CEO Bali United Yabes Tanuri keluar memberikan pernyataan. “Wajar kalian marah dengan kami. Tapi, yang penting, kami butuh kalian juga.
Kami bangga bisa bermain di Bali dan kami senang. Kami di dalam (ruang ganti) sampai menangis setelah kekalahan ini. Semua juga ingin menang dan kami tahu itu,” kata Irfan.