30.2 C
Jakarta
29 April 2024, 22:18 PM WIB

Arema, Persija, Persib Menyusul, Ini Peruntukan Dana IPO Bali United…

DENPASAR – Bali United resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BOLA. Baru saja dirilis, saham Bali United langsung melonjak 69,14 persen.

Respons positif investor terhadap saham Bali United ditanggapi positif CEO Bali United Yabes Tanuri.

“Sangat senang sekali karena ini membuktikan bahwa sepakbola bisa melakukan listing di bursa. Saya juga mengajak pihak profesional lainnya agar

bisa melantai di bursa demi kemajuan sepakbola Indonesia. Kami juga ingin agar industri sepakbola bisa dilirik oleh banyak pihak,” kata Yabes.

Menurutnya, melantainya Bali United ini merupakan salah satu cara untuk memiliki tim secara bersama-sama.

Artinya, menjadi suporter Bali United tidak hanya mendukung klub dalam bentuk membeli tiket atau merchandise lagi. tapi juga bisa memilikinya secara utuh.

“Jadi mendukungnya itu lebih, contoh, bapak minjem motor sama nyetir motor sendiri pasti dukungannya akan lebih.

Saya sebagai suporter, sebagai fans, dan pemilik. Kami merasakan senangnya untuk ke depannya sebagai pemilik,” kata Yabes.

Tampaknya ada efek domino dari melantainya Serdadu Tridatu di bursa. Tiga klub kontestan Liga 1 2019 disebut-sebut akan mengikuti jejak klub yang berdiri sejak 2015 tersebut.

Tiga klub tersebut adalah Persib Bandung, Persija Jakarta, dan Arema FC. Ketiganya bahkan sudah melakukan pertemuan dengan pihak BEI.

Dari data yang diperoleh, dana dari hasil IPO sebesar 19,1 persen dijadikan sebagai belanja modal perseorangan Yakni untuk pengembangan fasilitas dan peralatan di stadion,

pengembangan fasilitas latihan dan akademi, ekspansi outlet Bali United Store dan Playland, dan pengembangan

pada teknologi informasi berupa pengembangan aplikasi dan program CRM (Customer Relationship Management) untuk fans.

Kemudian, sekitar 20,4 persen untuk memperkuat struktur permodalan kepada Entitas Anak, yang digunakan untuk capital expenditure, dan sekitar 60,5 persen digunakan sebagai

modal kerja Perseroan, antara lain untuk merekrut pemain atau pelatih yang profesional, penyelenggaraan event serta operasional klub, Megastore, dan akademi sepakbola.

Disisi lain, Plt Ketum PSSI Iwan Budianto juga menyambut baik apa yang sudah dilakukan oleh Bali United.

Dia menyebut ketika sebuah klub melepas saham, itu berarti sudah mau dituntut untuk semakin transparan dan lebih baik.

“Itu yang kami inginkan di persepakbolaan Indonesia. Kalau semua klub itu punya transparansi yang sama seperti melepas saham ke bursa,

pasti sepak bolanya akan lebih bagus. Baik dari segi finansial dan segi segalanya,” terang mantan CEO Arema FC tersebut kemarin.

Masuknya sebuah klub ke bursa saham memudahkan untuk melakukan verifikasi. Saat ini, dia mengakui PSSI cukup sulit untuk mendapatkan transparansi dana tiap klub.

Berapa belanja pemain, menggunakan finansial fairplay atau tidak, saat ini sulit dideteksi.

“Tapi ketika mencalonkan di bursa, ada laporan tahunan. Kami bisa baca terbuka. Punya satu lembar saham saja kami bisa tahu oh uangnya sekian ratus miliar untuk ini untuk itu. itu bagus bagi sepak bola Indonesia,” tuturnya. 

DENPASAR – Bali United resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BOLA. Baru saja dirilis, saham Bali United langsung melonjak 69,14 persen.

Respons positif investor terhadap saham Bali United ditanggapi positif CEO Bali United Yabes Tanuri.

“Sangat senang sekali karena ini membuktikan bahwa sepakbola bisa melakukan listing di bursa. Saya juga mengajak pihak profesional lainnya agar

bisa melantai di bursa demi kemajuan sepakbola Indonesia. Kami juga ingin agar industri sepakbola bisa dilirik oleh banyak pihak,” kata Yabes.

Menurutnya, melantainya Bali United ini merupakan salah satu cara untuk memiliki tim secara bersama-sama.

Artinya, menjadi suporter Bali United tidak hanya mendukung klub dalam bentuk membeli tiket atau merchandise lagi. tapi juga bisa memilikinya secara utuh.

“Jadi mendukungnya itu lebih, contoh, bapak minjem motor sama nyetir motor sendiri pasti dukungannya akan lebih.

Saya sebagai suporter, sebagai fans, dan pemilik. Kami merasakan senangnya untuk ke depannya sebagai pemilik,” kata Yabes.

Tampaknya ada efek domino dari melantainya Serdadu Tridatu di bursa. Tiga klub kontestan Liga 1 2019 disebut-sebut akan mengikuti jejak klub yang berdiri sejak 2015 tersebut.

Tiga klub tersebut adalah Persib Bandung, Persija Jakarta, dan Arema FC. Ketiganya bahkan sudah melakukan pertemuan dengan pihak BEI.

Dari data yang diperoleh, dana dari hasil IPO sebesar 19,1 persen dijadikan sebagai belanja modal perseorangan Yakni untuk pengembangan fasilitas dan peralatan di stadion,

pengembangan fasilitas latihan dan akademi, ekspansi outlet Bali United Store dan Playland, dan pengembangan

pada teknologi informasi berupa pengembangan aplikasi dan program CRM (Customer Relationship Management) untuk fans.

Kemudian, sekitar 20,4 persen untuk memperkuat struktur permodalan kepada Entitas Anak, yang digunakan untuk capital expenditure, dan sekitar 60,5 persen digunakan sebagai

modal kerja Perseroan, antara lain untuk merekrut pemain atau pelatih yang profesional, penyelenggaraan event serta operasional klub, Megastore, dan akademi sepakbola.

Disisi lain, Plt Ketum PSSI Iwan Budianto juga menyambut baik apa yang sudah dilakukan oleh Bali United.

Dia menyebut ketika sebuah klub melepas saham, itu berarti sudah mau dituntut untuk semakin transparan dan lebih baik.

“Itu yang kami inginkan di persepakbolaan Indonesia. Kalau semua klub itu punya transparansi yang sama seperti melepas saham ke bursa,

pasti sepak bolanya akan lebih bagus. Baik dari segi finansial dan segi segalanya,” terang mantan CEO Arema FC tersebut kemarin.

Masuknya sebuah klub ke bursa saham memudahkan untuk melakukan verifikasi. Saat ini, dia mengakui PSSI cukup sulit untuk mendapatkan transparansi dana tiap klub.

Berapa belanja pemain, menggunakan finansial fairplay atau tidak, saat ini sulit dideteksi.

“Tapi ketika mencalonkan di bursa, ada laporan tahunan. Kami bisa baca terbuka. Punya satu lembar saham saja kami bisa tahu oh uangnya sekian ratus miliar untuk ini untuk itu. itu bagus bagi sepak bola Indonesia,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/