DENPASAR – Jika revitalisasi Stadion Kapten I Wayan Dipta baru dilakukan pada November mendatang, apakah cukup waktu untuk rampung sebelum Mei tahun depan atau saat Piala Dunia U-20 digelar?
Pasalnya, proses untuk menumbuhkan rumput bertipe zoysia matrella bisa memakan waktu yang cukup lama.
Maklum, jenis rumput ini adalah salah satu rumput terbaik untuk lapangan sepak bola. Rumput jenis ini juga menjadi jenis rumput yang digunakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Manahan, Solo.
Usut punya usut, rumput di Stadion Kapten Dipta sendiri juga berjenis sama dengan SUGBK dan Stadion Manahan.
Itu artinya, ada kemungkinan Kementerian PUPR tidak perlu lagi mengganti total rumput Stadion Kapten Dipta.
Jika diamati kemarin, kondisi rumput Stadion Dipta terbilang cukup bagus dan terawat. Ketua Panpel Bali United I Ketut Suantika pun punya solusinya.
Dia mengaku rumput stadion saat ini akan direlokasi ke tempat baru. Tempat barunya tersebut adalah training ground Bali United di kawasan Pantai Purnama, Gianyar.
“Rumput ini karena sebagian masih bagus, rencananya kami relokasi dulu. Ini hanya bersifat sementara saja. Siapa tahu rumput baru yang ditanam disini (Stadion Kapten I Wayan Dipta) belum tumbuh,” ungkap Suantika.
“Jika belum tumbuh, kami bisa bawa rumput kesini lagi,” tambah pria yang akrab disapa Rojak tersebut.
Di Pantai Purnama, rumput akan dirawat sama seperti ketika masih tertanam di Stadion Dipta. Tapi kapan rencana akan dibongkar, masih belum diketahui. “Ini belum tahu karena masih proses tender,” tutupnya.