DENPASAR – Sebelum pertandingan dimulai, pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro meminta anak asuhnya mewaspadai eks striker Bali United Lerbi Eliandri dan Marlon Da Silva.
Dua pemain Borneo FC itu patut dikawal karena dianggap berbahaya di depan gawang Wawan Hendrawan.
Namun, Widodo tampaknya lupa Dejan Antonic mempunya pemain antagonis di sektor depan. Siapa lagi kalau bukan eks PSM dan Persipura; Titus Bonai.
Bermain dengan tempo tinggi di Stadion Segiri, Samarinda, Bali United pulang dengan kepala tertunduk setelah pemain berdarah Papua itu menyarangkan dua gol ke gawang Wawan Hendrawan.
Bermain tanpa Irfan Bachdim dan IIija Spasojevic yang mengalami cedera, Widodo menempatkan Milos Krkotic dan Yandi Sofyan sebagai starter.
Masuknya nama keduanya diharapkan memberi warna baru dengan permainan Bali United. Namun, harapan itu tak terjadi.
Di menit pertama, Borneo justru mengancam gawang Wawan melalui Lerbi. Teror eks Bali United ini terjadi berulangkali hingga 15 menit awal babak pertama.
Terpaksa kiper Wawan berjibaku menyelamatkan gawangnya dari gempuran pemain Borneo. Tapi, setangguh-tangguhnya Wawan akhirnya jebol juga.
Titus yang tidak terkawal sukses menjebol gawang Wawan melalui tendangan apiknya. Bali United sendiri langsung bangkit.
Kerjasama apik Milos dengan Yandi sukses mengobrak-abrik barisan pertahanan Diego Michaels. Sayang tembakan Yandi melenceng.
Yandi yang kurang garang di depan gawang lawan akhirnya diganti di awal babak kedua oleh Miftahul Hamdi. Sementara Ahmad Agung diganti Fadil Sausu.
Tapi, pergantian pemain ini tak berarti apa-apa. Pasalnya, Titus Bonai kembali mencederai gawang Bali United untuk kali kedua pada menit 65.
Untuk menambah daya serang, Widodo kemudian memasukkan Sukarja untuk menggantikan Milos Krkotic. Beberapa peluang memang tercipta melalui VDV dan Stefano Lilipaly.
Namun, hingga peluit ditiup tanda berakhirnya pertandingan, skor tak berubah untuk kemenangan Borneo FC; 2 – 0.