LEGIAN – Widodo Cahyono Putro resmi mengakhiri kerjasama dengan Bali United terhitung sejak Kamis kemarin (29/11).
Selama menjadi pelatih, Widodo hampir selalu mengakhiri karier dengan status yang kurang baik sejak menukangi Petrokimia Putra Gresik hingga terakhir saat menukangi Sriwijaya FC.
Widodo juga terkenal sebagai pelatih bertangan panas karena tren negatifnya dalam mengakhiri karier sebagai pelatih. Berikut grafis perjalanan Widodo sebagai pelatih yang dirangkum Jawa Pos Radar Bali.
2013 Persegres Gresik United
Widodo mengawali karier sebagai pelatih kepala ketika membesut mantan klubnya, Persegres Gresik United.
Karirnya tidak berjalan mulus dan hanya bertahan satu musim. Widodo adalah pelatih keenam yang didepak Manajemen Persegres setelah promosi ke ISL.
2015 Persepam Madura
Ketika M. Basri didepak sebagai Pelatih Persepam Madura, Widodo yang kala itu didapuk sebagai asisten pelatih, ditunjuk oleh Manajemen Persepam sebagai pelatih menggantikan M. Basri. Kurang dari semusim Widodo sebagai Pelatih Persepam
2016 – 2017 Sriwijaya FC
Karir kepelatihan Widodo berlanjut di Sriwijaya FC. Kali ini karirnya cukup moncer. Dia berhasil mengantarkan SFC diposisi keempat klasemen akhir ISC A 2016.
Masa kepelatihannya berlanjut hingga Piala Presiden 2017. Disinilah karirnya mulai meredup. Sukses membawa SFC melenggang hingga babak delapan besar, Manajemen SFC justru mendepaknya karena dianggap gagal.
2017 – 2018 Bali United
Pelabuhan selanjutnya adalah Bali United. Di tangan Widodo, Bali United menjelma menjadi tim yang disegani.
Liga 1 2017 berhasil ditutup diposisi runner up. Jika tidak ada “kecurangan” Bhayangkara FC, Bali United bisa menjadi juara Liga 1 2017.
Masuk ke tahun keduanya bersama Bali United, kondisi tim semakin drop. 12 kali kekalahan dengan dan dua kali menelan hattrick kekalahan, mengharuskan Widodo angkat kaki dari Bali United.