30.3 C
Jakarta
5 Februari 2025, 11:50 AM WIB

Rahmat Doakan Wabah Covid-19 Berakhir, Bandingkan dengan Musim 2015

DENPASAR – Tidak ada lagi aktivitas sepakbola pasca merebaknya pagebluk Covid-19. Semua kompetisi di seluruh dunia diliburkan. Tak terkecuali di Indonesia.

Khusus di Indonesia, dampaknya terasa. Gaji pemain bakal dipotong 75 persen sesuai SK yang dibuat PSSI.

Meski begitu, penyerang Bali United M. Rahmat tidak ambil pusing. “Saya ini hanya pemain bola. Terkait masalah itu (pemotongan 75 persen gaji),

itu semua adalah keputusan dari manajemen. Kan sudah ada surat resmi juga dari PSSI terkait gaji,” ujar M. Rahmat.

Toh, bagi pemilik nomor punggung 91 di AFC Cup 2020 dan 77 di Liga 1 2020 tersebut yakin badai pasti berlalu. Apalagi dia sebagai salah satu pemain senior sudah merasakan asam garam dunia sepak bola Tanah Air.

“Situasi sekarang ini, hanya bersifat sementara. Beda dengan tahun 2015 yang benar-benar dibekukan. Saya yakin semua akan indah pada waktunya.

Semoga juga pandemi virus ini bisa cepat diatasi dan liga kembali bergulir. Termasuk lini kehidupan yang lainnya semoga bisa kembali seperti sedia kala,” ucap M. Rahmat.

Baru juga dua bulan bergabung dengan Bali United, wide attacker yang membela PSM Makassar selama 11 musim tersebut sudah harus istirahat selama hampir tiga bulan akibat liga yang dihentikan sementara.

Saat disinggung apakah dia tidak takut chemistry yang sudah terjalin baik dengan pemain lain bisa renggang lagi, dia mengaku tidak takut sama sekali.

“Selama ini proses adaptasi dengan tim, pola latihan, dan dengan pemain lainnya berjalan dengan sangat baik.

Tapi kenyataannya, liga berhenti sementara waktu. Saya rasa, kalau nanti kembali lagi, saya sudah bisa menyatu lagi dengan mudah,” tuturnya. 

DENPASAR – Tidak ada lagi aktivitas sepakbola pasca merebaknya pagebluk Covid-19. Semua kompetisi di seluruh dunia diliburkan. Tak terkecuali di Indonesia.

Khusus di Indonesia, dampaknya terasa. Gaji pemain bakal dipotong 75 persen sesuai SK yang dibuat PSSI.

Meski begitu, penyerang Bali United M. Rahmat tidak ambil pusing. “Saya ini hanya pemain bola. Terkait masalah itu (pemotongan 75 persen gaji),

itu semua adalah keputusan dari manajemen. Kan sudah ada surat resmi juga dari PSSI terkait gaji,” ujar M. Rahmat.

Toh, bagi pemilik nomor punggung 91 di AFC Cup 2020 dan 77 di Liga 1 2020 tersebut yakin badai pasti berlalu. Apalagi dia sebagai salah satu pemain senior sudah merasakan asam garam dunia sepak bola Tanah Air.

“Situasi sekarang ini, hanya bersifat sementara. Beda dengan tahun 2015 yang benar-benar dibekukan. Saya yakin semua akan indah pada waktunya.

Semoga juga pandemi virus ini bisa cepat diatasi dan liga kembali bergulir. Termasuk lini kehidupan yang lainnya semoga bisa kembali seperti sedia kala,” ucap M. Rahmat.

Baru juga dua bulan bergabung dengan Bali United, wide attacker yang membela PSM Makassar selama 11 musim tersebut sudah harus istirahat selama hampir tiga bulan akibat liga yang dihentikan sementara.

Saat disinggung apakah dia tidak takut chemistry yang sudah terjalin baik dengan pemain lain bisa renggang lagi, dia mengaku tidak takut sama sekali.

“Selama ini proses adaptasi dengan tim, pola latihan, dan dengan pemain lainnya berjalan dengan sangat baik.

Tapi kenyataannya, liga berhenti sementara waktu. Saya rasa, kalau nanti kembali lagi, saya sudah bisa menyatu lagi dengan mudah,” tuturnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/