Pandemi covid-19 berlangsung berkepanjangan. Warga miskin yang terdampak pandemi juga makin kesulitan mengatasi kondisi ekonomi mereka.
Nahdlatul Ulama sebagai organisasi kemasyarakatan berbasis agama, juga turut berpartisipasi aktif melakukan upaya penanggulangan pandemi.
EKA PRASETYA, Singaraja
NAHDLATUL Ulama punya cara sendiri dalam penanggulangan pandemi. Mereka turut berpartisipasi aktif mengurangi beban masyarakat, utamanya warga miskin yang terdampak pandemi covid-19.
Sejak Kamis (25/2) lalu, NU lewat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU menyalurkan bantuan sembako pada masyarakat terdampak.
Selain itu LPBI NU juga menyalurkan alat-alat penerapan protokol kesehatan. Penyaluran bantuan itu dilakukan di Desa Pemuteran dan Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak.
Dalam penyaluran itu, LPBI NU didampingi oleh organisasi otonom lain di NU seperti Gerakan Pemuda Ansor.
Selain itu pecalang di Desa Adat Banyupoh dan Desa Adat Pemuteran juga turut bergabung dalam kegiatan tersebut.
LPBI NU menyatakan, bantuan itu disalurkan dalam rangka Penguatan Ketangguhan Masyarakat dalam Menghadapi PKMM Covid-19.
Program itu sudah rutin dilaksanakan sejak 6 bulan. LPBI membentuk kelompok kerja di tingkat dusun, guna melakukan pemantauan dan pendataan sasaran.
Koordinator Kegiatan PKMM Covid-19 LPBI NU Buleleng, Supriono mengatakan, bantuan itu disalurkan pada 1.644 kepala keluarga yang ada di kedua desa tersebut.
Terdiri dari 1.074 paket sembako di Desa Pemuteran dan 570 paket di Desa Banyupoh. Bantuan bukan hanya disalurkan pada umat muslim saja, namun juga umat yang memeluk agama lain di wilayah tersebut.
“Tidak ada sekat-sekat tertentu dalam penyaluran bantuan ini. Kami selama ini sudah bekerjasama dengan pemerintah desa dan satgas covid. Baik itu yang dibentuk oleh desa dinas maupun desa adat,” kata Supriono.
Tak hanya menyalurkan bantuan berupa sembako, LPBI NU juga memberikan alat-alat penerapan protokol kesehatan pada desa adat dan pecalang.
Seperti thermo gun, 98 unit alat cuci tangan, 11.000 lembar masker, serta fasilitas karantina.
Selain itu LPBI juga memasang spanduk sosialisasi di tempat-tempat ibadah demi optimalisasi penerapan protokol kesehatan.
Perbekel Desa Pemuteran, Nyoman Arnawa mengatakan, selama ini kerjasama NU dengan desa dinas maupun adat sangat erat.
Terlebih lagi pada masa pandemi ini. NU juga selalu terlibat dalam edukasi penerapan protokol kesehatan di masyarakat.
“Terlebih dengan adanya pemberian sembako ini. Tentu saja sangat membantu warga kami. Karena tidak semua warga mendapat bantuan sembako dari pemerintah.
Adanya bantuan ini, sungguh telah membantu kami untuk meratakan bantuan di masyarakat,” kata Arnawa.