31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:03 AM WIB

Wow! Pemkab Buleleng Lelang Motor Win Bekas Seharga Rp500 Ribu

SINGARAJA – Barang bekas atau rongsokan yang dilelang Pemkab Buleleng rupanya laku keras. Termasuk adalah sepeda motor Win. Sepeda motor yang belakangan naik daun karena diburu penghobi ini cuma dilelang dengan harga Rp500 ribu.

 

Secara umum, barang-barang itu ternyata ditawar hingga harga jutaan rupiah. Bahkan ada pula barang yang laku seharga Rp 52 juta.

 

Dalam proses tersebut, pemerintah melelang sejumlah barang yang tak bisa digunakan. Sebagian besar berupa kendaraan roda dua yang tak bisa lagi digunakan. Lebih lagi surat-surat kendaraannya tidak lengkap. Sehingga dijual dalam bentuk barang rongsokan.

 

Selain itu ada pula barang-barang elektronik yang dilelang. Kendaraan berupa dump truck hingga sebuah loader juga ikut dilelang dalam kondisi rongsokan. Ternyata lelang barang-barang itu ramai peminat. Bahkan laku keras.

 

Kendaraan rongsokan berupa sepeda motor Honda Win misalnya. Pemerintah awalnya memasang harga terendah sebesar Rp 500ribu. Tak disangka kendaraan itu laku dengan harga Rp 3,28 juta. Harga penawaran terendah justru berkisar pada angka Rp 2,5 juta.

 

Sementara untuk kendaraan truk, tadinya hanya ditarget menghasilkan Rp 10,5 juta. Namun laku Rp 21,27 juta. Sedangkan rongsokan yang berupa loader justru laku dengan harga Rp 51,99 juta. Padahal tadinya harga yang ditawarkan hanya Rp 16,4 juta saja.

 

Kabid Barang Milik Daerah Made Pasda Gunawan mengaku tak menyangka barang-barang itu akan laku keras. Semula pemerintah hanya memasang target seluruh barang rongsokan itu laku pada kisaran harga Rp 35 juta hingga Rp 40 juta.

 

“Tapi ini seluruhnya laku dengan harga total Rp 95,3 juta. Kami juga tidak menyangka bisa laku dengan harga segitu. Padahal saat ini masih pandemi,” kata Pasda.

 

Ia mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah pemenang lelang. Para pemenang menyebut ceruk pasar untuk barang-barang itu masih ada.

 

“Contohnya rongsokan sepeda motor. Ada yang spare part-nya yang mau dijual satu-satu. Ada malah yang mau dihidupkan lagi kendaraannya. Kami sih tidak mencampuri sampai sejauh itu. Karena kondisi saat kami lelang memang sudah rusak berat dan surat-suratnya kosong, makanya kami lelang dalam kondisi scrap (rongsokan),” kata Pasda.

SINGARAJA – Barang bekas atau rongsokan yang dilelang Pemkab Buleleng rupanya laku keras. Termasuk adalah sepeda motor Win. Sepeda motor yang belakangan naik daun karena diburu penghobi ini cuma dilelang dengan harga Rp500 ribu.

 

Secara umum, barang-barang itu ternyata ditawar hingga harga jutaan rupiah. Bahkan ada pula barang yang laku seharga Rp 52 juta.

 

Dalam proses tersebut, pemerintah melelang sejumlah barang yang tak bisa digunakan. Sebagian besar berupa kendaraan roda dua yang tak bisa lagi digunakan. Lebih lagi surat-surat kendaraannya tidak lengkap. Sehingga dijual dalam bentuk barang rongsokan.

 

Selain itu ada pula barang-barang elektronik yang dilelang. Kendaraan berupa dump truck hingga sebuah loader juga ikut dilelang dalam kondisi rongsokan. Ternyata lelang barang-barang itu ramai peminat. Bahkan laku keras.

 

Kendaraan rongsokan berupa sepeda motor Honda Win misalnya. Pemerintah awalnya memasang harga terendah sebesar Rp 500ribu. Tak disangka kendaraan itu laku dengan harga Rp 3,28 juta. Harga penawaran terendah justru berkisar pada angka Rp 2,5 juta.

 

Sementara untuk kendaraan truk, tadinya hanya ditarget menghasilkan Rp 10,5 juta. Namun laku Rp 21,27 juta. Sedangkan rongsokan yang berupa loader justru laku dengan harga Rp 51,99 juta. Padahal tadinya harga yang ditawarkan hanya Rp 16,4 juta saja.

 

Kabid Barang Milik Daerah Made Pasda Gunawan mengaku tak menyangka barang-barang itu akan laku keras. Semula pemerintah hanya memasang target seluruh barang rongsokan itu laku pada kisaran harga Rp 35 juta hingga Rp 40 juta.

 

“Tapi ini seluruhnya laku dengan harga total Rp 95,3 juta. Kami juga tidak menyangka bisa laku dengan harga segitu. Padahal saat ini masih pandemi,” kata Pasda.

 

Ia mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah pemenang lelang. Para pemenang menyebut ceruk pasar untuk barang-barang itu masih ada.

 

“Contohnya rongsokan sepeda motor. Ada yang spare part-nya yang mau dijual satu-satu. Ada malah yang mau dihidupkan lagi kendaraannya. Kami sih tidak mencampuri sampai sejauh itu. Karena kondisi saat kami lelang memang sudah rusak berat dan surat-suratnya kosong, makanya kami lelang dalam kondisi scrap (rongsokan),” kata Pasda.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/