SINGARAJA –Pemerintah Kabupaten Buleleng hingga kini masih menanti kepastian alokasi formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Pemkab berharap rekrutmen bisa dilakukan tahun depan, terlebih jumlah CPNS saat ini sangat minim.
Sekkab Buleleng Dewa Ketut Puspaka mengatakan, Pemkab Buleleng belum lama ini sudah menyampaikan kebutuhan formasi CPNS.
Pemaparan kebutuhan CPNS itu disampaikan Bupati Buleleng dan Sekkab Buleleng di hadapan Wakil Menteri PAN-RB, Eko Prasojo.
Saat itu Buleleng mengajukan 365 formasi CPNS.
Terdiri dari tenaga pendidikan sebanyak 158 orang, tenaga kesehatan sebanyak 140 orang, serta tenaga teknik sipil sebanyak 67 orang.
“Kami belum tahu apa-apa yang diberikan pada kami. Kami baru akan dapat informasi besok (Kamis (6/9).
Karena Sekda se-Indonesia diundang ke KemenPAN-RB terkait masalah formasi CPNS,” kata Puspaka.
Saat ini pemerintah hanya bisa menunggu jatah formasi dari kementerian.
Mengingat urusan rekrutmen pegawai dan penggajian, merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Pihaknya pun hanya bisa mengusulkan sesuai dengan kebutuhan yang paling prioritas.
Lebih lanjut Puspaka menegaskan, formasi yang kini diajukan hanya formasi yang benar-benar dibutuhkan.
Tenaga pendidikan misalnya. Saat ini jumlah guru di Buleleng sangat minim. Dalam lima tahun terakhir, ada 1.255 orang guru yang pensiun.
Kekurangan guru pun ditutupi dengan merekrut guru kontrak.
“Padahal guru itu kan butuh sertifikasi.
Sertifikasi juga kan untuk menjamin kualitas pendidikan kita. Sekarang kebanyakan kontrak.
Selain pendidikan juga kami butuh tenaga dokter, perawat, dan bidan. Termasuk tenaga teknik sipil,” pungkas Puspaka.