29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:56 AM WIB

Masuk Usia Rentan, Disuntik Vaksin, Wabup Sutjindra Ungkap Alasan Ini

SINGARAJA – Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG memilih mengikuti program vaksinasi covid-19. Meski usianya tergolong rentan, ia tetap menjalani program tersebut.

Wabup Sutjidra mengikuti program tersebut, setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan izin pemberian vaksin pada warga yang berusia di atas 59 tahun.

Sutjidra mengikuti program vaksinasi itu di RSUD Buleleng pagi kemarin (8/2). Ia menerima vaksin sekitar pukul 10.30 pagi.

Selain Sutjidra, istrinya, Ida Ayu Wardhany juga menerima vaksin yang sama. Keduanya tergolong warga yang berusia di atas 59 tahun.

Setelah menerima vaksin, keduanya tetap berada di areal vaksinasi. Guna pemantauan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).

Keduanya baru meninggalkan RSUD Buleleng sekitar pukul 11.45, setelah dinyatakan tidak ada efek samping yang diterima.

Menurut Wabup Sutjidra, dirinya mengajukan diri sebagai penerima vaksin, setelah mendapat informasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Kemenkes.

Informasi itu menyebut bahwa vaksin aman untuk usia di atas 50 tahun. Sutjidra menyebut dirinya kini telah berusia 60 tahun, sementara istrinya telah berusia 61 tahun.

Karena merasa tak memiliki penyakit penyerta, mereka pun mengikuti program vaksinasi. “Kami lolos skrining, penyakit penyerta juga tidak ada yang patut dikhawatirkan.

Setelah imunisasi pun kami tidak merasakan efek samping apapun. Apalagi vaksin ini sudah dilakukan uji coba di Brazil dan Tiongkok.

Sehingga kami rasa, itu sudah cukup aman. Ditambah lagi sudah ada pengujian dari BPOM dan Kemenkes,” kata Wabup Sutjidra.

Sutjidra pun menghimbau agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam program vaksinasi itu. Ia menyebut vaksinasi menjadi satu-satunya harapan memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Apabila vaksinasi sudah dilakukan pada 70 persen masyarakat, maka kasus covid-19 akan turun secara signifikan.

“Kalau kasus sudah turun, kepercayaan publik pada negara kita akan pulih. Wisatawan juga akan datang lagi. Pariwisata kembali bergeliat. Sehingga ekonomi bisa pulih. Aktivitas dan interaksi kita juga bisa seperti sediakala,” kata Sutjidra.

SINGARAJA – Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG memilih mengikuti program vaksinasi covid-19. Meski usianya tergolong rentan, ia tetap menjalani program tersebut.

Wabup Sutjidra mengikuti program tersebut, setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan izin pemberian vaksin pada warga yang berusia di atas 59 tahun.

Sutjidra mengikuti program vaksinasi itu di RSUD Buleleng pagi kemarin (8/2). Ia menerima vaksin sekitar pukul 10.30 pagi.

Selain Sutjidra, istrinya, Ida Ayu Wardhany juga menerima vaksin yang sama. Keduanya tergolong warga yang berusia di atas 59 tahun.

Setelah menerima vaksin, keduanya tetap berada di areal vaksinasi. Guna pemantauan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).

Keduanya baru meninggalkan RSUD Buleleng sekitar pukul 11.45, setelah dinyatakan tidak ada efek samping yang diterima.

Menurut Wabup Sutjidra, dirinya mengajukan diri sebagai penerima vaksin, setelah mendapat informasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Kemenkes.

Informasi itu menyebut bahwa vaksin aman untuk usia di atas 50 tahun. Sutjidra menyebut dirinya kini telah berusia 60 tahun, sementara istrinya telah berusia 61 tahun.

Karena merasa tak memiliki penyakit penyerta, mereka pun mengikuti program vaksinasi. “Kami lolos skrining, penyakit penyerta juga tidak ada yang patut dikhawatirkan.

Setelah imunisasi pun kami tidak merasakan efek samping apapun. Apalagi vaksin ini sudah dilakukan uji coba di Brazil dan Tiongkok.

Sehingga kami rasa, itu sudah cukup aman. Ditambah lagi sudah ada pengujian dari BPOM dan Kemenkes,” kata Wabup Sutjidra.

Sutjidra pun menghimbau agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam program vaksinasi itu. Ia menyebut vaksinasi menjadi satu-satunya harapan memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Apabila vaksinasi sudah dilakukan pada 70 persen masyarakat, maka kasus covid-19 akan turun secara signifikan.

“Kalau kasus sudah turun, kepercayaan publik pada negara kita akan pulih. Wisatawan juga akan datang lagi. Pariwisata kembali bergeliat. Sehingga ekonomi bisa pulih. Aktivitas dan interaksi kita juga bisa seperti sediakala,” kata Sutjidra.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/