25.9 C
Jakarta
18 April 2024, 22:33 PM WIB

Banjir Terjang Rumah Kos, Harta Benda Hanyut, Tinggal Baju di Badan

TABANAN – Banjir menerjang sembilan kamar kos di Banjar Wani, Kerambitan, Tabanan. Air luapan sungai menerobos masuk ke dalam kos-kosan sejak Sabtu (10/10/2020) pukul 08.00.

Ketinggian air mencapai dua meter lebih.  Walhasil, penghuni kos pun kalang kabut menyelamatkan diri.

“Saya waktu itu ngopi di teras, dikasih tahu Pak Adam, air sungai di belakang kos naik,” ujar Budi Santoso, 27, ditemui di lokasi kejadian.

Pria asal Jember, Jawa Timur, itu kemudian berusaha mengeluarkan motor milik Budiono, tetangga depan kamar kosnya. 

Namun, baru beberapa menit keluar kos air langsung menerabas masuk. Istri Budi Santoso dan Budiono nyaris hanyut terbawa arus ke sungai. 

Melihat hal itu, Santoso dan Budiono bergerak cepat memberikan pertolongan. “Airnya cepat sekali naik,” imbuhnya.

Penghuni kos lainnya tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Apes bagi Santoso, tembok belakang kosnya jebol. Seluruh barang dan harta bendanya hanyut ke sungai.

“Habis semua barang saya. Tinggal baju di badan ini yang saya pakai,” imbuh pria yang baru sepekan kos di tempat tersebut.

Pengalaman tak kalah menyedihkan dialami Budiono. Pria yang sudah sepuluh tahun kos di tempat tersebut mengaku baru kali ini air sungai naik hingga banjir.

Ia pun kehilangan sebagian hartanya. “Uang dan beberapa benda hanyut. Saya sudah tidak sempat menyelamatkan, hanya fokus menyelamatkan diri,” kata Budiono.

Kulkas, televisi, dan perabotan lainnya pun ikut terendam banjir. Mendengar kabar banjir, Senkom Mitra Polri Provinsi Bali menerjunkan anggotanya untuk memberikan bantuan pada warga.

Sekitar pukul 10.30, saat air perlahan surut, anggota Senkom Provinsi Bali dan Kabupaten Tabanan dibantu warga bahu membahu melakukan evakuasi. 

Barang-barang yang masih bisa diselamatkan diamankan. Saat anggota Senkom masuk, lumpur setinggi lutut orang dewasa masih menimbun areal kos-kosan.

“Kami membantu warga yang kebanjiran. Misi kami selain membantu kamtibmas dengan Polri, kami juga memiliki misi penanggulangan bencana atau rescue,” kata Ketua Senkom Kabupaten Tabanan, Purnomo.

Evakuasi selesai dilakukan pukul 13.30. Purnomo berharap warga waspada terhadap bencana banjir dan longsor. Mengingat selama Oktober hingga Desember diperkirakan cuaca ekstrem.

TABANAN – Banjir menerjang sembilan kamar kos di Banjar Wani, Kerambitan, Tabanan. Air luapan sungai menerobos masuk ke dalam kos-kosan sejak Sabtu (10/10/2020) pukul 08.00.

Ketinggian air mencapai dua meter lebih.  Walhasil, penghuni kos pun kalang kabut menyelamatkan diri.

“Saya waktu itu ngopi di teras, dikasih tahu Pak Adam, air sungai di belakang kos naik,” ujar Budi Santoso, 27, ditemui di lokasi kejadian.

Pria asal Jember, Jawa Timur, itu kemudian berusaha mengeluarkan motor milik Budiono, tetangga depan kamar kosnya. 

Namun, baru beberapa menit keluar kos air langsung menerabas masuk. Istri Budi Santoso dan Budiono nyaris hanyut terbawa arus ke sungai. 

Melihat hal itu, Santoso dan Budiono bergerak cepat memberikan pertolongan. “Airnya cepat sekali naik,” imbuhnya.

Penghuni kos lainnya tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Apes bagi Santoso, tembok belakang kosnya jebol. Seluruh barang dan harta bendanya hanyut ke sungai.

“Habis semua barang saya. Tinggal baju di badan ini yang saya pakai,” imbuh pria yang baru sepekan kos di tempat tersebut.

Pengalaman tak kalah menyedihkan dialami Budiono. Pria yang sudah sepuluh tahun kos di tempat tersebut mengaku baru kali ini air sungai naik hingga banjir.

Ia pun kehilangan sebagian hartanya. “Uang dan beberapa benda hanyut. Saya sudah tidak sempat menyelamatkan, hanya fokus menyelamatkan diri,” kata Budiono.

Kulkas, televisi, dan perabotan lainnya pun ikut terendam banjir. Mendengar kabar banjir, Senkom Mitra Polri Provinsi Bali menerjunkan anggotanya untuk memberikan bantuan pada warga.

Sekitar pukul 10.30, saat air perlahan surut, anggota Senkom Provinsi Bali dan Kabupaten Tabanan dibantu warga bahu membahu melakukan evakuasi. 

Barang-barang yang masih bisa diselamatkan diamankan. Saat anggota Senkom masuk, lumpur setinggi lutut orang dewasa masih menimbun areal kos-kosan.

“Kami membantu warga yang kebanjiran. Misi kami selain membantu kamtibmas dengan Polri, kami juga memiliki misi penanggulangan bencana atau rescue,” kata Ketua Senkom Kabupaten Tabanan, Purnomo.

Evakuasi selesai dilakukan pukul 13.30. Purnomo berharap warga waspada terhadap bencana banjir dan longsor. Mengingat selama Oktober hingga Desember diperkirakan cuaca ekstrem.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/