SINGARAJA – Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluh Perikanan (BBRBLPP) Gondol, Gerokgak menebar sejumlah benih biota laut yang selama ini telah dilakukan riset (penelitian). Sebanyak empat jenis biota laut hasil riset dilepas atau ditebar di perairan Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng Jumat, (9/10).
Di antaranya jenis ikan tuna sirip kuning 140 ekor, benih ikan kakap 2000 ekor, benih teripang pasir 150 ekor dan indukan lobster pasir sebanyak 24 ekor. Pelepasan berbagai jenis biota laut sebagai dilakukan sebagai upaya mengembalikan ekosistem laut dan menjaga kelestarian ikan dengan mengembalikan ke habitat asal.
Kepala BBRBLPP Gondol Ir. Bambang Susanto mengatakan dipilih perairan Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga untuk melepas berbagai jenis hasil riset BBRBLPP Gondol karena beberapa alasan. Di antaranya, nelayan dan aktifnya masyarakat dan peran kelompok pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari yang menjaga kelestarian lingkungan laut. Salah satunya melakukan konservasi terumbu dan terlibat aktif dalam pelestarian tukik.
“Melihat keaktifan itulah yang mendasar kami untuk menebar sejumlah biota hasil penelitian. Di samping itu kami diperintah oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan bahwa hasil riset harus bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga salah satu jalan peningkatan ekonomi nelayan dan masyarakat melepas sejumlah benih ikan dan lobster,” ungkapnya.
Bambang menambahkan menjaga kelestarian ekosistem laut sebenarnya menjadi sumber kehidupan. Sehingga akan membawa pada kesejahteraan untuk masyarakat sekitar. Itu terbukti di Pantai Penimbangan.
Pelestarian tukik selama ini tidak hanya sebatas upaya menjaga kepunahan. Tetapi mampu memberikan edukasi kepada masyarakat dan nelayan setempat. Bahkan berdampak pada keberadaan ekonomi di Pantai Penimbangan. Bukti dengan setiap orang yang ingin melepas tukik. Mereka juga membeli makan pada warung dan tempat makan di sekitar Pantai Penimbangan.
“Kami berharap benih ikan hasil riset bermanfaat, khususnya untuk kegiatan nelayan tangkapan ikan,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat mengungkapkan peran aktif dari kelompok pengawas (Pokmaswas) Penimbangan Lestari dalam menjaga kawasan laut sejatinya bisa menjadi contoh untuk kelompok nelayan lainnya di Buleleng. Keberhasilan ini sehingga banyak pihak tertarik memberikan bantuan dan pola seperti ini harus diikuti oleh masyarakat yang berada di daerah pesisir. Khususnya dalam pelestarian ekosistem laut.
“Total saat ini Pokmaswas Penimbangan Lestari sekitar 10 are lokasi areal dilakukan konservasi terumbu karang. Mereka Pokmaswas berbuat tahun 2016 lalu sekarang memetik hasil yang luar biasa,” pungkasnya.