SINGARAJA – Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Buleleng akhirnya tuntas dibangun.
Laboratorium ini pun sudah siap menerima spesimen sampel virus dari rumah sakit yang ada di Buleleng. Operasional hanya tinggal menanti izin saja dari Kementerian Kesehatan.
Dirut RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha mengatakan, pihaknya sudah siap dengan proses operasional.
Termasuk ketersediaan SDM. Menurut dr. Arya, pihaknya sudah melakukan penambahan SDM untuk mendukung operasional laboratorium PCR tersebut.
Hanya saja dalam proses rekrutmen SDM diakui masih ada kendala. Yakni terbatasnya tenaga yang memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
“Karena kami bekerja di medis, tentu ada teknis yang sangat detail yang harus diikuti. Memang tidak bisa dilakukan cepat, karena perlu perhitungan matang,” kata dr. Arya.
Sementara itu, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, laboratorium sudah siap beroperasi.
Tenaga teknis dari Kementerian Kesehatan juga sudah melakukan inspeksi dan verifikasi, guna memastikan seluruhnya berjalan dengan baik.
Suyasa menyebut ada beberapa proses pengujian yang harus dilakukan. Mengingat sampel yang diuji di laboratorium tersebut merupakan virus.
Sehingga rentan memicu penularan penyakit. Pengujian itu dilakukan untuk memastikan seluruh pihak dalam kondisi aman, terutama para petugas yang bertugas di laboratorium.
“Hari ini teknisi dari Kemenkes datang, untuk memastikan uji mesin itu. Izin operasional juga sudah dibantu oleh Pemprov Bali. Kami yakin lab ini bisa segera beroperasi. Tinggal menunggu izin saja,” kata Suyasa.
Sekadar diketahui, laboratorium PCR di RSUD Buleleng memiliki kapasitas pemeriksaan 45 sampel per hari. Nantinya laboratorium digunakan untuk memeriksa sampel penyakit-penyakit yang berkaitan dengan virus.
Termasuk penyakit covid-19. Sampel yang diperiksa bukan hanya pasien-pasien di RSUD Buleleng, namun juga rumah sakit lain di Kabupaten Buleleng.
