28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:20 AM WIB

Prosesi Mapepada Terapkan Prokes, Ritual Tawur Dipimpin Panca Sadhaka

SINGARAJA – Desa Adat Buleleng melangsungkan upacara mapepada Jumat (12/3) sore. Upacara itu dilangsungkan jelang upacara tawur kesanga labuh gentuh yang akan berlangsung pada Sabtu (12/3) pagi ini.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, proses mapepada dilangsungkan dengan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat. Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi covid-19.

Upacara mapepada itu dilangsungkan di madya mandala Pura Desa Adat Buleleng. Upacara dipuput atau dipimpin oleh Ida Sri Bhagawan Dwija Putra Yoga Wiswa dari Gria Taman Hyang Kori Asram, Buleleng.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, proses upacara berlangsung dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Dari tiga akses pintu masuk menuju madya mandala pura, hanya satu saja yang dibuka. Krama yang ditugaskan mengikuti upacara wajib mencuci tangan dan cek suhu lebih dulu.

Sebelum upacara dimulai, Satgas Gotong Royong Desa Adat Buleleng pun sudah melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar areal upacara sebagai langkah pencegahan.

Petugas wewalungan diwajibkan mengenakan sarung tangan. Total jumlah krama yang boleh masuk ke areal madya mandala tak boleh lebih dari 100 orang.

Jumlah itu hanya 25 persen dari total kapasitas di madya mandala pura. Ketua Panitia Tawur Kesanga Labuh Gentuh, Putu Mahendra mengatakan, prosesi upacara memang dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Mengingat masih dalam masa pandemi. Panitia pun telah melibatkan Satgas Gotong Royong di Desa Adat Buleleng untuk mengawasi jalannya upacara.

Satgas juga harus memastikan seluruh prosesi upacara telah menerapkan protokol kesehatan.

Mahendra mengatakan dalam upacara mapepada ini, hewan-hewan yang akan dijadikan caru atau kurban suci harus melalui upacara lebih dulu.

Setelah dinyatakan suci, baru hewan-hewan itu akan dijadikan sarana persembahan dalam upacara tawur kesanga labuh gentuh yang dipusatkan di Catus Pata Buleleng pada Sabtu (13/3) pagi.

“Memang  tahun ini berbeda. Kalau tahun-tahun sebelumnya tawur balik sumpah. Tahun ini setingkat lebih tinggi, yakni labuh gentuh.

Harapannya agar Ida Sang Hyang Widhi memberikan restu agar covid ini segera berlalu,” kata Mahendra.

Sedianya upacara tawur labuh gentuh hari ini akan dipimpin panca sadhaka. Para sulinggih yang akan memimpin upacara adalah Ida Pedanda Made Keniten Manu Putra

dari Gria Keniten Telaga Jumpung, Ida Sri Bhagawan Rama Sogata dari Gria Dalem Cili Ularan Sukasada, Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kemenuh dari Gria Taman Wanginin Temukus,

 Ida Sri Mpu Dharma Adnyana dari Gria Taman Beratan, dan Ida Pandita Mpu Dharma Mukti Sida Kerthi dari Gria Amla Bhuana Sari. 

SINGARAJA – Desa Adat Buleleng melangsungkan upacara mapepada Jumat (12/3) sore. Upacara itu dilangsungkan jelang upacara tawur kesanga labuh gentuh yang akan berlangsung pada Sabtu (12/3) pagi ini.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, proses mapepada dilangsungkan dengan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat. Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi covid-19.

Upacara mapepada itu dilangsungkan di madya mandala Pura Desa Adat Buleleng. Upacara dipuput atau dipimpin oleh Ida Sri Bhagawan Dwija Putra Yoga Wiswa dari Gria Taman Hyang Kori Asram, Buleleng.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, proses upacara berlangsung dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Dari tiga akses pintu masuk menuju madya mandala pura, hanya satu saja yang dibuka. Krama yang ditugaskan mengikuti upacara wajib mencuci tangan dan cek suhu lebih dulu.

Sebelum upacara dimulai, Satgas Gotong Royong Desa Adat Buleleng pun sudah melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar areal upacara sebagai langkah pencegahan.

Petugas wewalungan diwajibkan mengenakan sarung tangan. Total jumlah krama yang boleh masuk ke areal madya mandala tak boleh lebih dari 100 orang.

Jumlah itu hanya 25 persen dari total kapasitas di madya mandala pura. Ketua Panitia Tawur Kesanga Labuh Gentuh, Putu Mahendra mengatakan, prosesi upacara memang dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Mengingat masih dalam masa pandemi. Panitia pun telah melibatkan Satgas Gotong Royong di Desa Adat Buleleng untuk mengawasi jalannya upacara.

Satgas juga harus memastikan seluruh prosesi upacara telah menerapkan protokol kesehatan.

Mahendra mengatakan dalam upacara mapepada ini, hewan-hewan yang akan dijadikan caru atau kurban suci harus melalui upacara lebih dulu.

Setelah dinyatakan suci, baru hewan-hewan itu akan dijadikan sarana persembahan dalam upacara tawur kesanga labuh gentuh yang dipusatkan di Catus Pata Buleleng pada Sabtu (13/3) pagi.

“Memang  tahun ini berbeda. Kalau tahun-tahun sebelumnya tawur balik sumpah. Tahun ini setingkat lebih tinggi, yakni labuh gentuh.

Harapannya agar Ida Sang Hyang Widhi memberikan restu agar covid ini segera berlalu,” kata Mahendra.

Sedianya upacara tawur labuh gentuh hari ini akan dipimpin panca sadhaka. Para sulinggih yang akan memimpin upacara adalah Ida Pedanda Made Keniten Manu Putra

dari Gria Keniten Telaga Jumpung, Ida Sri Bhagawan Rama Sogata dari Gria Dalem Cili Ularan Sukasada, Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Kemenuh dari Gria Taman Wanginin Temukus,

 Ida Sri Mpu Dharma Adnyana dari Gria Taman Beratan, dan Ida Pandita Mpu Dharma Mukti Sida Kerthi dari Gria Amla Bhuana Sari. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/