TABANAN – Kebun Raya Eka Karya Bali tak sekadar tempat wisata alam yang memesona. Kebun raya yang letaknya tidak jauh dari Danau Beratan,
Bedugul ini sekaligus menjadi laboratorium alam tempat beraneka ragam jenis tumbuhan pegunungan tropis dikembangkan.
Kebun raya dengan luas 157,5 hektare ini dipenuhi beragam tumbuhan. Mulai dari pohon raksasa hingga jenis tanaman hias yang cantik nan eksotik.
Untuk jenis tumbuhan anggrek sebanyak 287, bambu 75 jenis, tumbuhan paku 203, tanaman obat 334, tanaman untuk upacara adat 212 dan tanaman dengan jenis begonia 96.
Kemudian untuk tanaman koleksi umum sebanyak 1.324 jenis. Kepala Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali LIPI Bayu Adjie menyatakan, saat ini Kebun Raya Eka Karya Bali mengkoleksi tumbuhan sekitar 2.500 jenis.
Tanaman yang dikembangbiakan kebun raya Bali sebagian besar dari tumbuhan yang berada di daratan tinggi Indonesia bagian timur.
“Tahun ini kami menargetkan taman tematik baru yakni taman upacara adat atau taman panca yadnya. Taman ini nantinya menawarkan berbagai jenis tanaman untuk upacara adat Bali
kepada pengunjung kebun raya Bali. Sebanyak 212 jenis tanamana upacara adat yang akan kami sediakan. Secara keseluruhan masyarakat di Bali
dalam upacara adat yang banyak digunakan tanaman dengan jenis cemara kesem, majegau, cemara pandak dan garsinia,” kata Bayu Adjie.
Ditambahkan Bayu, untuk tanaman langka sendiri yakni jenis anggrek kasut hijau (Paphiopedilum javanicum) dan jenis anggrek hantu(Taeniophyllum).
Kemudian palem, bunga bangkai dan untuk jenis tanaman upacara adat yang langka adalah majegau (dysoxyllum meliaceae).
“Tanaman ini kami dapatkan pohonnya di Desa Tenganan, Karangasem,” ucapnya.