26.2 C
Jakarta
26 April 2024, 2:25 AM WIB

Jembrana Antusias Paparkan Program Unggulan di Otonomi Award

RadarBali.com – Sejumlah program unggulan Pemerintah Kabupaten Jembrana diusulkan untuk masuk dalam nominasi Bali otonomi award 2017.

Semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana telah memaparkan program-program unggulan inovatif yang siap diadu dengan program dari kabupaten lain di Bali.

Sekedar diketahui, Bali Otonomi Award 2017 diselenggarakan Jawa Pos Institute pro Otonomi (JPIP), Bali Institute pro Otonomi (Bipo) Radar Bali, Fisip Universitas Udayana, dan Pemerintah Provinsi Bali.

Selama dua hari tim monitoring telah melakukan wawancara dan survei program-program yang telah berjalan.

Di antaranya program inovasi Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana. Program yang diusulkan untuk otonomi award adalah budidaya ikan minim air sistem segmentasi (Bimasena).

Program ini ada dua kegiatan, antara lain budidaya ikan minim air disingkat bima yang merupakan kegiatan budidaya ikan menggunakan air yang minim dalam pemeliharaan ikan di kolam terpal dengan menggunakan pakan pelet fermentasi dan probiotik.

Dengan sistem bima ini, pembudidayaan ikan dapat mempercepat waktu panen ikan menjadi delapan bulan.

Kemudian kegiatan sistem segmentasi atau disingkat sena. Kegiatan ini setiap pembudidayaan ikan merencanakan dan membuat kegiatan segmentasi budidaya ikan mulai dari pembenihan, pendedaran II dan pembesaran.

Dengan kegiatan Sena ini diharapkan budidaya ikan meningkat dan mempercepat hasil pendapatan dan budidaya ikan.

“Sementara ikan budidayanya jenis gurami,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa kepada Muhammad Thosim, salah satu tim monitoring dari JPIP, kemarin (13/9).

Maharibawa menyebut saat ini sudah ada 2000 lebih kolam ikan untuk meningkatkan produktivitas ikan. Meski lahan sempit dan sangat minim air bisa dikembangkan.

“Program ini terbaik tingkat provinsi dan dapat nominasi terbaik tingkat nasional,” ujarnya dengan bangga.

Terpisah, pada monitoring hari kedua kemarin, tim monitoring juga mendatangi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Salah satu program yang diusulkan untuk masuk dalam Bali otonomi award adalah program pariwisata berbasis masyarakat.

Kepala Dinas Nengah Alit didampingi Kepala Bidang Pariwisata I Nyoman Wenten memaparkan program tersebut dari perencanaan dan tujuan dari program tersebut.

Begitu juga dengan OPD lain seperti Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang memaparkan program-program unggulannya di bidang pendidikan.

Di antaranya pemberian hibah pada yayasan yang menaungi sekolah swasta tingkat SMA/SMK agar pelajar sekolah swasta juga bisa menikmati sekolah gratis pasca diambil alih oleh Provinsi.

Kemudian mengenai beasiswa bagi pemuda Jembrana yang berprestasi di perguruan tinggi sebesar Rp 3 juta setiap semester.

Semua hasil monitoring tersebut, nantinya akan diseleksi dan dinilai untuk mendapatkan anugerah Bali Otonomi award 2017

RadarBali.com – Sejumlah program unggulan Pemerintah Kabupaten Jembrana diusulkan untuk masuk dalam nominasi Bali otonomi award 2017.

Semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana telah memaparkan program-program unggulan inovatif yang siap diadu dengan program dari kabupaten lain di Bali.

Sekedar diketahui, Bali Otonomi Award 2017 diselenggarakan Jawa Pos Institute pro Otonomi (JPIP), Bali Institute pro Otonomi (Bipo) Radar Bali, Fisip Universitas Udayana, dan Pemerintah Provinsi Bali.

Selama dua hari tim monitoring telah melakukan wawancara dan survei program-program yang telah berjalan.

Di antaranya program inovasi Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana. Program yang diusulkan untuk otonomi award adalah budidaya ikan minim air sistem segmentasi (Bimasena).

Program ini ada dua kegiatan, antara lain budidaya ikan minim air disingkat bima yang merupakan kegiatan budidaya ikan menggunakan air yang minim dalam pemeliharaan ikan di kolam terpal dengan menggunakan pakan pelet fermentasi dan probiotik.

Dengan sistem bima ini, pembudidayaan ikan dapat mempercepat waktu panen ikan menjadi delapan bulan.

Kemudian kegiatan sistem segmentasi atau disingkat sena. Kegiatan ini setiap pembudidayaan ikan merencanakan dan membuat kegiatan segmentasi budidaya ikan mulai dari pembenihan, pendedaran II dan pembesaran.

Dengan kegiatan Sena ini diharapkan budidaya ikan meningkat dan mempercepat hasil pendapatan dan budidaya ikan.

“Sementara ikan budidayanya jenis gurami,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa kepada Muhammad Thosim, salah satu tim monitoring dari JPIP, kemarin (13/9).

Maharibawa menyebut saat ini sudah ada 2000 lebih kolam ikan untuk meningkatkan produktivitas ikan. Meski lahan sempit dan sangat minim air bisa dikembangkan.

“Program ini terbaik tingkat provinsi dan dapat nominasi terbaik tingkat nasional,” ujarnya dengan bangga.

Terpisah, pada monitoring hari kedua kemarin, tim monitoring juga mendatangi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Salah satu program yang diusulkan untuk masuk dalam Bali otonomi award adalah program pariwisata berbasis masyarakat.

Kepala Dinas Nengah Alit didampingi Kepala Bidang Pariwisata I Nyoman Wenten memaparkan program tersebut dari perencanaan dan tujuan dari program tersebut.

Begitu juga dengan OPD lain seperti Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang memaparkan program-program unggulannya di bidang pendidikan.

Di antaranya pemberian hibah pada yayasan yang menaungi sekolah swasta tingkat SMA/SMK agar pelajar sekolah swasta juga bisa menikmati sekolah gratis pasca diambil alih oleh Provinsi.

Kemudian mengenai beasiswa bagi pemuda Jembrana yang berprestasi di perguruan tinggi sebesar Rp 3 juta setiap semester.

Semua hasil monitoring tersebut, nantinya akan diseleksi dan dinilai untuk mendapatkan anugerah Bali Otonomi award 2017

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/