AMLAPURA – Gunung Agung sekarang ini masih berstatus level III. Hanya saja gempa vulkanik dalam dan dangkal sudah jauh berkurang.
Namun demikian embusan kerap terjadi. PVMBG mencatat, Gunung Agung masuk dalam fase istirahat. Meski begitu, PVMBG tetap meminta warga sekitar lereng Gunung Agung waspada.
Utamanya di radius 4 km. Di mana di radius tersebut harus steril kegiatan. Kemunculan gempa vulkanik sesekali memang masih terjadi di Gunung Agung.
Ini juga menandakan kalau suplai magma dari bawah masih terjadi, namun dengan intensitas tidak seperti dulu.
“Gempa vulkanik sesekali masih terekam di pos pantau,” ujar Kepala Pos Pantau Gunung Agung Rendang, Dewa Mertayasa.
Menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Dr Devy Kamil Syahbana, terjadinya gempa vulkanik menandakan masih adanya suplai magma dari bawah.
“Pergerakan magma masih di bawah 1 juta meter kubik,” ujar Dr Devy Kamil Syahbana. Suplai tersebut terjadi di kedalaman, hanya saja volumenya tidak signifikan.
Untuk itu kewaspadaan harus tetap ada, apalagi Gunung Agung masih level III. Hal yang sama juga dikemukakan Ketua Relawan Pasebaya Agung Gede Pawana.
Gede Pawana meminta warga di lingkar lereng Gunung Agung agar tetap waspada. Yakni selalu melaporkan perkembangan ke Pos induk Pasebaya yang nantinya akan dilaporkan ke Radio Pasebaya.
Sehingga masyarakat bisa paham apa yang terjadi. Dirinya meminta masyarakat jangan sampai terlena. Kalau untuk bekerja seperti biasa bisa dilakukan di lokasi yang aman, di luar radius 4 Km.
Berdasar data GPS, Gunung Agung masih mengalami kembang kempis. Ini juga tergantung tekanan dan gerakan magma yang ada.
Berdasar pantauan satelit citra Modis, saat ini masih terekam adanya panas di Gunung Agung pada bulan September ini.
Dengan demikian temperatur kawah Gunung Agung masih tinggi. Hal ini terjadi akibat pemanasan olah magma yang masih terus terjadi.