26.3 C
Jakarta
9 April 2025, 7:26 AM WIB

Nyeri, Meninggal, PDP di Bangli Dimakamkan dengan Protokol Covid-19

BANGLI โ€“ Pasien Dalam Perawatan (PDP) berinisial JLS, 58, warga Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli, dilaporkan meninggal dunia, Rabu kemarin (15/7).

Pasien perempuan itu sempat menderita nyeri seluruh tubuh. Dua kali swab hasilnya positif. Namun, saat menjalani perawatan, pasien meninggal dunia. Jasad almahumah sendiri akhirnya dikubur dengan protocol Covid-19.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli Wayan Dirgayusa, membenarkan JLS meninggal dunia.

โ€œAlmarhum saat sakit berstatus PDP,โ€ ujar Dirgayusa. Dia membeberkan, pasien awalnya masuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli pada 8 Juli.

Korban mengeluhkan nyeri sekujur tubuh. Korban sempat muntah dan intensitas makan serta minum menurun.

Saat hari pertama masuk, korban di-rapid tes dengan hasil reaktif. Dilanjutkan swab pertama pada 9 Juli dengan hasil positif. Kemudian, swab kedua pada 10 Juli juga positif. 

Namun, beberapa hari menjalani perawatan, pasien meninggal dunia, Rabu kemarin (15/7) sekitar pukul 03.30 Wita.

Selanjutnya, Rabu sore, almarhum dimakamkan dengan protokol Covid-19. Jajaran Polres Bangli turun tangan dalam prosesi pemakaman di setra desa setempat.

Atas kasus kematian itu, GTPP juga akan melakukan tracking. โ€œUntuk keluarganya akan di-swab, sesuai SOP (Standa Operasional Prosedur, red),โ€ jelasnya.

Menurutnya, akan ada tahapan yang dilakukan selama swab. โ€œUntuk karantina akan menunggu hasil swab,โ€ jelasnya.

Diakui, meninggalnya JLS ini belum masuk data kematian Covid-19. โ€œSementara belum. Untuk memasukan nike tyang (itu saya, red) ikuti SOP pendataan secara nasional dari melalui data Diskes (Dinas Kesehatan, red),โ€ pungkasnya. 

BANGLI โ€“ Pasien Dalam Perawatan (PDP) berinisial JLS, 58, warga Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli, dilaporkan meninggal dunia, Rabu kemarin (15/7).

Pasien perempuan itu sempat menderita nyeri seluruh tubuh. Dua kali swab hasilnya positif. Namun, saat menjalani perawatan, pasien meninggal dunia. Jasad almahumah sendiri akhirnya dikubur dengan protocol Covid-19.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli Wayan Dirgayusa, membenarkan JLS meninggal dunia.

โ€œAlmarhum saat sakit berstatus PDP,โ€ ujar Dirgayusa. Dia membeberkan, pasien awalnya masuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli pada 8 Juli.

Korban mengeluhkan nyeri sekujur tubuh. Korban sempat muntah dan intensitas makan serta minum menurun.

Saat hari pertama masuk, korban di-rapid tes dengan hasil reaktif. Dilanjutkan swab pertama pada 9 Juli dengan hasil positif. Kemudian, swab kedua pada 10 Juli juga positif. 

Namun, beberapa hari menjalani perawatan, pasien meninggal dunia, Rabu kemarin (15/7) sekitar pukul 03.30 Wita.

Selanjutnya, Rabu sore, almarhum dimakamkan dengan protokol Covid-19. Jajaran Polres Bangli turun tangan dalam prosesi pemakaman di setra desa setempat.

Atas kasus kematian itu, GTPP juga akan melakukan tracking. โ€œUntuk keluarganya akan di-swab, sesuai SOP (Standa Operasional Prosedur, red),โ€ jelasnya.

Menurutnya, akan ada tahapan yang dilakukan selama swab. โ€œUntuk karantina akan menunggu hasil swab,โ€ jelasnya.

Diakui, meninggalnya JLS ini belum masuk data kematian Covid-19. โ€œSementara belum. Untuk memasukan nike tyang (itu saya, red) ikuti SOP pendataan secara nasional dari melalui data Diskes (Dinas Kesehatan, red),โ€ pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/