RadarBali.com – Di saat aktivitas kegunungapian Gunung Agung meningkat tajam, ada insiden yang kurang menggenakkan terjadi kemarin.
Pasalnya, tiba-tiba terjadi kebakaran di lereng Gunung Agung. Lokasi kebakaran ada di Desa Batu Ringgit, Kubu.
Areal yang terbakar adalah lahan mangga dan kebun mete milik Jro Ketut Ngungsi. Tim BPBD pun langsung bergerak.
Dengan menggunakan peralatan manual, mereka mencoba memadamkan api agar kebakaran tidak semakin meluas.
Pasalnya, dalam kondisi cuaca dan musim kemarau seperti ini, kebakaran mudah sekali terjadi. “Upaya pemadaman masih terus berlangsung. Semoga tidak semakin meluas,” ujar petugas BPBD Karangasem.
Karena area terdampak kebakaran cukup luas, material pun melayang ke udara dan jatuh di areal sekitar gunung.
Fakta yang belum diketahui masyarakat membuat mereka panic. Mereka menyakini material abu yang mengenai kendaraan mereka material dari kawah gunung.
Padahal, bukan. Material itu dating dari area lahan yang terbakar. Hal itu diperkuat dengan hasil analisis satelit Aqua dan Terra dari Lapan menunjukkan adanya 3 hotspot kebakaran hutan dan lahan di sekitar Kubu Karangasem (sebelah utara-timur laut) kawah Gunung Agung dalam 24 jam terakhir.
“Dapat disimpulkan bahwa adanya informasi hujan abu dan foto-foto yang beredar di sosmed adalah tidak benar hujan abu dari aktivitas vulkanik Gunung Agung. Kemungkinan itu adalah material abu dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sekitar gunung,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.