SUKASADA– Jalur shortcut titik 5-6 di Jalan Raya Singaraja-Denpasar, resmi beroperasi Senin (30/12).
Ruas tersebut akan dibuka untuk uji coba secara terbatas hingga Kamis (2/1) mendatang.
Jalur itu akan dibuka secara penuh setelah uji kelaikan jalan dilakukan.
Ruas shortcut tersebut merupakan dua titik dari total 10 titik yang direncanakan.
Selain shortcut 5-6, juga ada shortcut titik 3-4 yang dibangun di wilayah Tabanan.
Kini shortcut itu tengah dalam masa pengerjaan.
Sebelum jalur shortcut resmi beroperasi, saat peresmian terlebih dahului dilakukan prosesi upacara pecaruan dan melaspas di ruas tersebut.
Proses itu di-puput oleh tiga orang sulinggih.
Yakni Ida Pandita Mpu Nabe Dwija Wita Dharma Sandyasa dari Griya Dasong Pancasari, Ida Mpu Dwija Badra Sena Sandyasa dari Busungbiu, dan Ida Pandita Mpu Nabe Ratangkara Bayu Segara Gni Ananta Wijayanata dari Griya Penarukan.
Selain itu ada 23 orang pemangku yang turut mengiringi prosesi tersebut.
Setelah pecaruan dan melaspas usai dilakukan, langsung dilakukan peresmian jalur shortcut.
Peresmian itu dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster yang didampingi Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya, Achmad Subki.
Turut hadir Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,
Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, serta sejumlah anggota DPRD Bali.
Kepala BBPJN VIII Surabaya Achmad Subki mengatakan, apabila seluruh jalur shortcut selesai dikerjakan, maka waktu tempuh bisa menjadi lebih singkat.
Waktu tempuh Singaraja-Denpasar yang tadinya rata-rata 2 jam 36 menit, bisa lebih singkat jadi 1 jam 28 menit.
Subki juga mengklaim, kecepatan kendaraan bisa lebih tinggi saat arus padat.
“Kalau keadaan padat, apalagi musim liburan, rata-rata kecepatan kendaraan hanya 20 kilometer per jam, maksimal 30 kilometer perjam. Proyeksi kami nanti bisa sampai 50 kilometer per jam. Jadi lebih lancar,” katanya.
Khusus untuk shortcut titik 5-6, Subki mengatakan jalur akan dibuka secara terbatas hingga Kamis (2/1).
Selama itu, jalur hanya boleh dilintasi oleh kendaraan ringan dan sepeda motor. Sementara untuk kendaraan barang dan bus, tetap diarahkan melintasi jalan lama sampai uji kelaikan dilakukan.
Rencananya uji kelaikan akan dilakukan pekan depan.
Uji kelaikan akan dilakukan selama sepekan.
Terutama untuk menguji kekuatan jembatan. Mengingat jembatan hanya diperuntukkan bagi kendaraan dengan muatan sumbu terberat (MST) 10 ton.