28.2 C
Jakarta
21 November 2024, 20:38 PM WIB

Menengok Kerusakan Jalan Srikandi di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada

Drainase Bermasalah Picu Kerusakan, Baru Diperbaiki Setelah Dua Tahun Rusak

Ruas Jalan Srikandi di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada mengalami kerusakan yang cukup parah selama dua tahun terakhir. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) akhirnya memperbaiki jalan tersebut tahun ini.

 

Eka Prasetya, Buleleng

 

KONDISI arus lalu lintas di Jalan Srikandi beberapa pekan terakhir begitu padat. Terutama pada siang hingga sore hari. Sejumlah pekerja konstruksi sibuk melakukan perbaikan saluran drainase. Ada pula yang memangkas pohon perindang di sepanjang jalan itu.

 

Para pekerja itu sedang menyiapkan proses perbaikan terhadap Jalan Srikandi. Sudah dua tahun terakhir kondisi jalan mengalami kerusakan. Kerusakan terparah terjadi dari gapura Desa Sambangan hingga di depan Gang Lely.

 

Saking parahnya kerusakan, kendaraan roda empat tidak bisa berpapasan. Salah satunya harus mengalah. Bila sedang apes dan berpapasan di jalur tikungan, salah satu mobil harus mengalah dan legowo terjerembab di jalan yang berlubang.

 

Kerusakan jalan tersebut diduga saluran drainase yang tidak berfungsi maksimal. Tiap kali hujan turun, ruas jalan itu selalu kebanjiran. Titik terparah berada di dekat Gang Lely. Biasanya air meluber dari saluran drainase ke jalan raya.

 

Air kemudian mengalir di sepanjang jalan. Air baru masuk kembali ke saluran drainase di sekitar gang durian Desa Baktiseraga.

 

Diduga drainase tak lagi berfungsi gegara pendangkalan yang cukup parah. Kondisi itu juga diperparah dengan sumbatan saluran akibat sampah yang dibuang pada saluran drainase. Meski rusak sejak awal 2020 lalu, perbaikan tak kunjung dilakukan. Padahal ada beberapa pejabat yang kerap melintasi ruas jalan tersebut. Salah seorang di antaranya adalah Sekkab Buleleng Gede Suyasa. Setelah dua tahun, baru Dinas PUTR Buleleng melakukan perbaikan.

 

Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 5,76 miliar. Setelah melalui proses tender, proyek itu dimenangkan CV Trisna Agung Jembrana dengan nilai penawaran Rp 3,97 miliar.

 

Menurut Adiptha seluruh biaya perbaikan ditanggung pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Perbaikan itu mencakup pengaspalan jalan sepanjang 3,7 kilometer dengan lebar 5,5 meter. Selain pengaspalan, saluran drainase juga diperbaiki. “Saat ini proses perbaikannya baru tahap mobilisasi. Masih ada tahap galian dan pemasangan batu untuk penguatan bahu jalan,” kata Adiptha.

 

Menurutnya perbaikan dilakukan secara menyeluruh. Hingga ke saluran drainase. Sebab biang kerok kerusakan jalan tersebut adalah drainase yang tidak berfungsi. “Makanya saluran air juga diperbaiki. Supaya air tidak meluap lagi. Jadi usia jalan lebih panjang. Karena musuhnya aspal itu air. Semakin sering terendam air, semakin cepat rusak,” ujarnya.

 

Adiptha pun meminta permakluman masyarakat bila arus lalu lintas di Jalan Srikandi akan sangat padat selama beberapa hari kedepan. Ia menghimbau agar masyarakat menggunakan ruas jalan lain, untuk menghindari kemacetan. (*)

 

Ruas Jalan Srikandi di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada mengalami kerusakan yang cukup parah selama dua tahun terakhir. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) akhirnya memperbaiki jalan tersebut tahun ini.

 

Eka Prasetya, Buleleng

 

KONDISI arus lalu lintas di Jalan Srikandi beberapa pekan terakhir begitu padat. Terutama pada siang hingga sore hari. Sejumlah pekerja konstruksi sibuk melakukan perbaikan saluran drainase. Ada pula yang memangkas pohon perindang di sepanjang jalan itu.

 

Para pekerja itu sedang menyiapkan proses perbaikan terhadap Jalan Srikandi. Sudah dua tahun terakhir kondisi jalan mengalami kerusakan. Kerusakan terparah terjadi dari gapura Desa Sambangan hingga di depan Gang Lely.

 

Saking parahnya kerusakan, kendaraan roda empat tidak bisa berpapasan. Salah satunya harus mengalah. Bila sedang apes dan berpapasan di jalur tikungan, salah satu mobil harus mengalah dan legowo terjerembab di jalan yang berlubang.

 

Kerusakan jalan tersebut diduga saluran drainase yang tidak berfungsi maksimal. Tiap kali hujan turun, ruas jalan itu selalu kebanjiran. Titik terparah berada di dekat Gang Lely. Biasanya air meluber dari saluran drainase ke jalan raya.

 

Air kemudian mengalir di sepanjang jalan. Air baru masuk kembali ke saluran drainase di sekitar gang durian Desa Baktiseraga.

 

Diduga drainase tak lagi berfungsi gegara pendangkalan yang cukup parah. Kondisi itu juga diperparah dengan sumbatan saluran akibat sampah yang dibuang pada saluran drainase. Meski rusak sejak awal 2020 lalu, perbaikan tak kunjung dilakukan. Padahal ada beberapa pejabat yang kerap melintasi ruas jalan tersebut. Salah seorang di antaranya adalah Sekkab Buleleng Gede Suyasa. Setelah dua tahun, baru Dinas PUTR Buleleng melakukan perbaikan.

 

Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 5,76 miliar. Setelah melalui proses tender, proyek itu dimenangkan CV Trisna Agung Jembrana dengan nilai penawaran Rp 3,97 miliar.

 

Menurut Adiptha seluruh biaya perbaikan ditanggung pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Perbaikan itu mencakup pengaspalan jalan sepanjang 3,7 kilometer dengan lebar 5,5 meter. Selain pengaspalan, saluran drainase juga diperbaiki. “Saat ini proses perbaikannya baru tahap mobilisasi. Masih ada tahap galian dan pemasangan batu untuk penguatan bahu jalan,” kata Adiptha.

 

Menurutnya perbaikan dilakukan secara menyeluruh. Hingga ke saluran drainase. Sebab biang kerok kerusakan jalan tersebut adalah drainase yang tidak berfungsi. “Makanya saluran air juga diperbaiki. Supaya air tidak meluap lagi. Jadi usia jalan lebih panjang. Karena musuhnya aspal itu air. Semakin sering terendam air, semakin cepat rusak,” ujarnya.

 

Adiptha pun meminta permakluman masyarakat bila arus lalu lintas di Jalan Srikandi akan sangat padat selama beberapa hari kedepan. Ia menghimbau agar masyarakat menggunakan ruas jalan lain, untuk menghindari kemacetan. (*)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/