30.4 C
Jakarta
12 Desember 2024, 10:20 AM WIB

Masih Berstatus Mahasiswi, Diseret Air Bah, Keluarga Ikhlas dengan Ajal Ni Luh Gede Puspasari

DENPASAR – Jenazah alm Ni Luh Gede Puspasari, 19, wanita yang ditemukan mengapung di perairan Sanur (14/10/2022) jam 08.00 Wita masih dititipkan di ruang jenazah RS. Prof. Ngoerah, Sanglah.

Sang yah dan ibu korban (alm Puspasari) datang ke Denpasar bersama sejumlah keluarga. Tiba di Kamar jenazah sekitat pukul 11.30. Kelyarga sudah meyakini benar gadis yang ditemukan ini adalah anak sulung mereka.

“Ya, proses pengambilan jenazah tentunya harus ada surat dari Kepolisian. Yang mana keluarga mengaku iklas dengan adanya peristiwa ini. Setelah itu baru dibuat surat kematian dan mengambil jenasah keponakan saya. Begitu prosesnya,” ungkap Desak Ayu Nyoman Sumaryanti, tante korban.

Menurut Desak Ayu, sesungguhnya ponakannya itu masih berstatus mahasiswi. Ia tak menyangka, Puspasari menemui ajalnya diseret air bah dari Tukad Yeh Ho Tabanan dan hanyut hingga ditemukan mengapung di perairan Sanur.

“Terus terang keluarga sudah iklaskan karena kami yakin, ponakanmya ini terseret air bah,” kata Desak Ayu, sambal mengusap matanya yang sembab. “Kami iklas karena memang ini sudah menjadi jalan hidupnya,” kisah sang tante.

Walaupun ada yang mengirah bahwa kurang masuk akal, karena jarak tenggelam jauh di Tabanan dan di bawa arus hingga terdampar di Pantai Sanur di bawah, keluarga mengaku tidak heran karena selain arus besar dan kencang, jangka waktu temuan ini jatuh pada hari ke 7.

“Kami menyakini bahwa ponakan saya dibawa arus ke tempat jauh. Ya kalau tidak terdampar ke Denpasar, mungkin akan terdampar ke Banyuwangi atau Lombok. Dari awal keluarga sudah duga, kemungkinan akan ditemukan di Pantai kawasan Denpasar, karena arusnya ke Denpasar soalnya,” sebutnya.

Dari sejumlah orang pintar atau secara niskala, dikatakan ponakannya akan terdampar di Pantai berhubungan S. Ternyata benar ditemukan di Pantai Sanur. Hingga sore kemarin, administrasi sudah selesai dilakukan oleh keluarga.

Bahkn, kepolisian Tabanan pun telah melakukan identifikasi terhadap jenasah. Dan hasil rembuk pihak keluarga, jasadnya dititip sementara di RS karena kondisi tubuh sudah membengkak. “Jadi kami tunggu sampai kapan ditentukan hari pengabenan baru jasatnya diambil dan dibawa pulang ke rumah. Tentunya kami tunggu hari baik,” ucapnya

Dikatakan, Puspasari jarang  main ke rumah sang tante. Dia sempat datang dua minggu sebelum hilang. Kedatangannya untuk meminjam buku milik anak (kaka sepupu) yang sudah selesai kuliah. Dijelaskan, Gadis pendiam diam dan pemalu ini merupakan mahasiswi semester III jurusan akuntansi di Universitas Saraswati, Dentim tidak tinggal di Denpasar namun dia memilih pergi pulang.

“Saat kejadian, ponakam saya baru saja pulang dari kampus. Dan setiap pulang ke rumah dia lewat jalur alternatif yakni jembatan. Ya, ini  sudah kehendak tuhan, dan keluarga sudah ikalaskan. Semoga diberikan tempat terindah di surga,” tutupnya. (andre sulla/rid)

DENPASAR – Jenazah alm Ni Luh Gede Puspasari, 19, wanita yang ditemukan mengapung di perairan Sanur (14/10/2022) jam 08.00 Wita masih dititipkan di ruang jenazah RS. Prof. Ngoerah, Sanglah.

Sang yah dan ibu korban (alm Puspasari) datang ke Denpasar bersama sejumlah keluarga. Tiba di Kamar jenazah sekitat pukul 11.30. Kelyarga sudah meyakini benar gadis yang ditemukan ini adalah anak sulung mereka.

“Ya, proses pengambilan jenazah tentunya harus ada surat dari Kepolisian. Yang mana keluarga mengaku iklas dengan adanya peristiwa ini. Setelah itu baru dibuat surat kematian dan mengambil jenasah keponakan saya. Begitu prosesnya,” ungkap Desak Ayu Nyoman Sumaryanti, tante korban.

Menurut Desak Ayu, sesungguhnya ponakannya itu masih berstatus mahasiswi. Ia tak menyangka, Puspasari menemui ajalnya diseret air bah dari Tukad Yeh Ho Tabanan dan hanyut hingga ditemukan mengapung di perairan Sanur.

“Terus terang keluarga sudah iklaskan karena kami yakin, ponakanmya ini terseret air bah,” kata Desak Ayu, sambal mengusap matanya yang sembab. “Kami iklas karena memang ini sudah menjadi jalan hidupnya,” kisah sang tante.

Walaupun ada yang mengirah bahwa kurang masuk akal, karena jarak tenggelam jauh di Tabanan dan di bawa arus hingga terdampar di Pantai Sanur di bawah, keluarga mengaku tidak heran karena selain arus besar dan kencang, jangka waktu temuan ini jatuh pada hari ke 7.

“Kami menyakini bahwa ponakan saya dibawa arus ke tempat jauh. Ya kalau tidak terdampar ke Denpasar, mungkin akan terdampar ke Banyuwangi atau Lombok. Dari awal keluarga sudah duga, kemungkinan akan ditemukan di Pantai kawasan Denpasar, karena arusnya ke Denpasar soalnya,” sebutnya.

Dari sejumlah orang pintar atau secara niskala, dikatakan ponakannya akan terdampar di Pantai berhubungan S. Ternyata benar ditemukan di Pantai Sanur. Hingga sore kemarin, administrasi sudah selesai dilakukan oleh keluarga.

Bahkn, kepolisian Tabanan pun telah melakukan identifikasi terhadap jenasah. Dan hasil rembuk pihak keluarga, jasadnya dititip sementara di RS karena kondisi tubuh sudah membengkak. “Jadi kami tunggu sampai kapan ditentukan hari pengabenan baru jasatnya diambil dan dibawa pulang ke rumah. Tentunya kami tunggu hari baik,” ucapnya

Dikatakan, Puspasari jarang  main ke rumah sang tante. Dia sempat datang dua minggu sebelum hilang. Kedatangannya untuk meminjam buku milik anak (kaka sepupu) yang sudah selesai kuliah. Dijelaskan, Gadis pendiam diam dan pemalu ini merupakan mahasiswi semester III jurusan akuntansi di Universitas Saraswati, Dentim tidak tinggal di Denpasar namun dia memilih pergi pulang.

“Saat kejadian, ponakam saya baru saja pulang dari kampus. Dan setiap pulang ke rumah dia lewat jalur alternatif yakni jembatan. Ya, ini  sudah kehendak tuhan, dan keluarga sudah ikalaskan. Semoga diberikan tempat terindah di surga,” tutupnya. (andre sulla/rid)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/